3.Sweet Blood

701 135 6
                                    

Sekarang sudah jam 3 pagi namun Rose masih berada di club. Jennie bahkan sudah tepar ketika Rose terus memaksanya untuk meminum beberapa gelas vodka lagi.

"Tidak biasanya Jennie tepar"ujar sang bartender

Rose meliriknya"Dia kesini bareng siapa?"

Bartender itu menujuk kearah sahabat Jennie"Bareng mereka ber4. Mereka sudah lama bersahabatan si. Dan mereka diberi julukan Red Devil. Bisa dibilang kalo mereka ini badboy"

"Ohya? Kamu kok bisa tahu banyak soal mereka?"

Bartender itu terkekeh"Nama aku Jaehyun dan aku sepupu Lucas"

"Lucas?"

"Lucas itu salah satu anggota Red Devil. Kai,Seulgi sama Limario itu nama anggota Red Devil"

Rose mengangguk paham"Aku bakalan bawa Jennie pulang"

"Tapi,Nona siapa? Jennie biasanya tidak pernah membawa mana mana cewek ke hotel"

"Aku Rose,calon istri Jennie. Jadi kamu tenang aja,dia bakalan bakalan baik baik aja. Kamu bilang aja sama sahabat Jennie yang lain kalo calon istri Jennie sudah membawa Jennie pulang"

"Baiklah Nona"

Rose akhirnya memapah Jennie keluar dari club disusul oleh Ryujin yang sedari tadi menunggu dirinya itu"Sepertinya disini sepi"ujar Ryujin

Rose bersmirk"Kita langsung pulang aja"

Wushhhhh

Akhirnya secara tiba tiba mereka menghilang didalam kegelapan malam.







:
:

Rose membaringkan Jennie diatas kasur yang ada didalam salah satu kamar"Untuk apa eonnie membawa dia pulang?"tanya Ryujin

Rose menatap Jennie"Ada sesuatu yang menarik soal dia. Apa kamu tidak ingin meminum darah dia?"

"Tidak. Aku sudah terbiasa meminum darah hewan jadi aku tidak ingin meminum darah manusia"sahut Ryujin

"Aku tidak bisa mengendalikan diri aku. Bau badannya sangat harum. Sepertinya aku bakalan mencicip sedikit darahnya"

"Baiklah eonnie. Kalo gitu,aku keluar duluan"pamit Ryujin berganjak pergi dari sana.

Rose membaringkan dirinya disamping Jennie. Dia membaca mantra agar Jennie tidak akan sadar ketika dia meminum darah Jennie.

Bola mata Rose berubah menjadi merah dan gigi taringnya mula keluar. Perlahan lahan gigi taring itu tertancap di leher Jennie. Diminumnya darah itu dengan penuh nikmat.

2 menit berlalu dan dia akhirnya selesai meminum darah Jennie. Taringnya mula menghilang dan warna bola matanya kembali seperti asal"Gila,darahnya manis banget!"gumam Rose. Ini pertama kalinya dia meminum darah yang rasanya paling nikmat diantara darah manusia yang lain.







Disisi lain,terlihatlah Seojoon sama Minyoung yang berdiri disebuah portal yang menujukkan  semua yang dilakukan oleh anak mereka itu"Akhirnya mereka ketemuan"ujar Seojoon senang.

"Apa itu tidak berbahaya?"tanya Minyoung khawatir

Seojoon terkekeh"Tidak perlu khawatir. Semua rencana sudah tersusun dengan rapi"

"Kamu menjadikan anak kita kelinci percobaan gitu?!"seru Minyoung marah

"Tenang yeobbo. Aku yakin Rose kuat jadi ini tidak akan memberi kesan kepada dia. Lagian hanya Rose harapan terakhir kita"ujar Seojoon

Minyoung mendengus kesal"Kalo sesuatu terjadi pada anak aku, aku tidak akan segan untuk menghancurkan kerajaan kamu ini!"ancamnya berganjak pergi dari sana.

Seojoon beralih menatap portal dihadapannya itu"Maafin Papa sayang"gumamnya lirih.









*

Pagi sudah tiba dan Jennie akhirnya sadar. Dia mengusap tengkuknya yang terasa sakit itu.

"Selamat pagi"matanya melotot kaget ketika melihat Rose yang menghampirinya

Akhirnya Jennie sadar kalo sekarang dia lagi didalam kamar bersama sosok Rose"Kita dimana!? Gimana aku bisa ada disini!? Apa yang sudah kita lakukan!?"

Rose terkekeh"Santai aja oppa. Sekarang oppa lagi dirumah aku. Tadi malam oppa mabuk terus aku tidak tahu dimana rumah oppa makanya aku bawa oppa kesini. Dan oppa tenang aja,kita tidak ngapain kok"jelasnya membuatkan Jennie bernafas lega.

"Tapi kok tengkuk aku rasanya sakit?"tanya Jennie mengelus tengkuknya itu

"Mungkin aja posisi tidur oppa salah"santai Rose

Jennie hanya mengangguk percaya"Makasih karna sudah membiarkan aku menginap disini. Tapi,kenapa kamu membawa aku kerumah kamu? Kamu bisa aja meninggalkan aku di club itu. Lagian kita baru aja kenalan bukan?"

Rose memajukan wajahnya membuatkan Jennie menelan ludahnya dengan kasar ketika mencium aroma wangi Rose"Aku tertarik sama oppa. Jadi tolong biarin aku bersama oppa"bisik Rose. Sejak meminum darah Jennie itu,Rose merasakan kalo dia benar benar membutuhkan Jennie didalam hidupnya. Apa pun yang terjadi,dia akan terus bersama Jennie dan melindungi Jennie karna darah Jennie itu berharga untuk dirinya.

"Aku ini badboy loh. Aku juga playboy. Satu cewek tidak cukup untuk aku"sahut Jennie

Rose bersmirk"Oppa coba aja dekatin cewek yang lain,tapi aku akan pastikan para cewek itu bakalan menjauh dari oppa. Aku menyukai tantangan"

Jennie merangkul pinggang Rose"Coba aja kalo bisa. Hati aku sulit untuk didapatkan"sahutnya

"Just wait and see" balas Rose mengecup pipi gembul Jennie membuatkan pipi Jennie merona merah.








  Tekan
   👇

Vampire Love Story✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang