Chapter 2

395 51 0
                                    

Pagi ini, mood Xiao Zhan sungguh buruk. Setelah kejadian kemarin, dia makin kesal dengan Ayahnya dan orang yang duduk di dalam mobil bersamanya saat ini. Hidupnya sudah membosankan jika setiap hari hal yang dilakukannya selalu sama. Bangun pagi, pergi ke sekolah, lalu pulang ke rumah dan berakhir terkurung di dalam rumah lagi.


"Kau masih marah pada ku, Zhan?" tanya Hai Kuan sambil menyetir mobil.

"Mn!"

Hai Kuan melirik Xiao Zhan yang berada disampingnya sebentar. "Hari ini Ayahmu pulang." ucapnya memberitahu, kemudian kembali fokus mengemudi.

"Mn... Aku tahu" gumam Xiao Zhan kali ini terdengar malas, sembari memasang wajah datarnya lagi.

.....

__________

....

Xiao Zhan berjalan memasuki kelasnya dengan kaki yang terasa berat. Jangan lupa, dua bodyguard yang mengikutinya, sekarang berdiri di masing-masing pintu depan dan belakang kelasnya.

Tidak heran jika satu sekolah takut pada Xiao Zhan, bahkan untuk dekat saja mereka tidak mau mengambil resiko harus berurusan dengan pengawalnya. Xiao Zhan tentu sudah sangat terbiasa menghadapi hal itu sejak pertama kali masuk sekolah. Ingat, sejak kecil ia sudah tidak punya teman, jadi ia tidak terlalu memperdulikan lagi tentang pandangan aneh yang selalu diterimanya. Terkecuali teman sebangkunya yang satu ini.

"Zhan Zhan. Kenapa kau terlihat lesu?" Hao Xuan memegang pundak Xiao Zhan yang kini menenggelamkan kepalanya di antara lengannya.

"Apa kau sakit?" tanyanya lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa kau sakit?" tanyanya lagi

"Dasar pengkhianat." desis Xiao Zhan masih pada posisinya.

"Hah? Kau bilang apa, Zhan?"

Xiao Zhan mengalihkan wajahnya ke arah Hao Xuan, menatap tajam temannya melalui tatapan intimidasi yang diberikannya. Yang ditatap hanya menelan ludahnya dengan susah. "Tamat Riwayatku!"

"Dasar... Peng...khiaNAT!"

Hao Xuan mengerti situasinya kini. Xiao Zhan jelas sudah tahu apa yang terjadi kemarin. Tiba-tiba Hao Xuan melompat dari bangkunya dan kemudian berlutut di hadapan Xiao Zhan sambil menangkupkan kedua tangannya di atas kepala. Hao Xuan menarik nafasnya panjang dan,

"Huwaaaaa~... Xiao Zhan~... Maafkan aku. Maafkan aku yaa~... Aku..aku mengatakan itu karna gege-mu yang memaksaku. Dia datang kerumahku, Zhan~--" Ia membuang nafas sebentar.

Escape Plan | YiZhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang