Chapter 1

536 56 1
                                    

Dua orang berpakaian setelan jas hitam berlari tergesa menuju ke arah seorang laki-laki yang sedang sibuk dengan ponselnya di depan sekolah. Laki-laki itu terlihat gelisah dan sesekali terdengar decakan dari bibirnya setelah melakukan panggilan yang dialihkan berkali-kali.

Setelah sampai di depan laki-laki itu, mereka berdua lalu membungkukkan badan untuk melakukan salam hormat.
"Lapor, bos. Tuan muda... masih belum ketemu." ucap salah satunya dengan nafas terengah-engah.

Laki-laki yang dipanggil bos itu kemudian memukul kap mobil setelah mendengar laporan bawahannya.

"Sial! Bagaimana bisa kalian kehilangan dia, hah?! Sudah kukatakan jangan ceroboh saat menjaga dia!" tegas laki-laki itu dengan wajah marah.

"Maafkan kami, bos. Kami tidak tahu kalau tuan muda akan melakukan itu."

Liu Hai Kuan -namanya- memijat keningnya yang sedikit pusing, berusaha untuk mencoba menurunkan emosinya yang menjalar ke seluruh tubuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Liu Hai Kuan -namanya- memijat keningnya yang sedikit pusing, berusaha untuk mencoba menurunkan emosinya yang menjalar ke seluruh tubuh.

Saat ini seharusnya ia berpikir tenang, seperti yang biasanya ia lakukan. Namun karena terjadi diluar dugaannya, itu membuatnya sedikit bersikap tak karuan. Apalagi orang yang dicarinya itu sama sekali tidak ada kabar untuknya.

Ia menatap kedua pengawal itu dengan tajam. "Aku ingatkan sekali lagi, jika Xiao Zhan tidak kalian temukan, hidup kalian yang akan terancam!"

"Cepat temukan dia! Pastikan dia tidak terluka sama sekali!" perintahnya yang langsung dibalas anggukan dari kedua orang itu.

Ia lalu masuk ke dalam mobil dan mengemudikannya dengan cepat menuju tempat yang baru saja ia ingat.

...
__________
...

Sebuah bis berjalan melambat ke sisi kanan dan berhenti di depan Halte. Terlihat beberapa penumpang turun dari bis itu, tak terkecuali seseorang dengan masker hitam yang sedang membenahi kacamatanya yang melorot.

Sinar matahari yang masih terang di sore hari langsung menyapa tubuhnya. Ia kemudian bergegas melangkahkan kakinya untuk meninggalkan area tunggu itu.

 Ia kemudian bergegas melangkahkan kakinya untuk meninggalkan area tunggu itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Escape Plan | YiZhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang