Yang belum baca cast nya aku saranin dibaca dulu biar nggak bingung.
Happy reading.••••
Hari ini merupakan hari pertama seorang Ratu bersekolah SMA, dia masuk jajaran murid berprestasi karena dia dimasukkan ke IPA 1, entah itu keberuntungan atau bukan, tapi dia merasa otaknya yang pas-pasan itu tidak bisa menyaingi yang lain.Dia tau akan ada banyak orang-orang baru yang sangat asing baginya, karena Ratu dulu termasuk orang yang tidak perduli sekitarnya atau biasa disebut nolep. Tapi di SMA sekarang Ratu ingin memiliki banyak teman dekat, jadi dia akan beralih menjadi seseorang yang lebih baik agar minimal bisa lebih akrab dengan semua teman kelas nya.
Saat ini Ratu bersiap-siap sekolah, dia tidak akan telat lalu berakhir memanjat tembok sekolah bersama cowok badboy, karena ini bukan kisah seperti di novel yang biasa Ratu baca, jadi pukul 6.15 Ratu sudah siap dengan semua barangnya.
"Pagi semua, aku langsung ke depan ya", pamitnya pada kedua orang tuanya, Stevanie dan Rey Argantara.
"Loh, kak, nggak sarapan dulu? baru jam 6 loh ini", Stevanie mengatakan hal tersebut karena ia tahu, Ratu memiliki mag.
"Nggak usah, Ma, Ratu sarapan di kantin aja nanti, takut telat, nggak dapet tempat duduk hehe", Ratu berkata sembari menyengir.
"Harusnya kamu sarapan dulu kak, karena sa—", belum selesai ayahnya melanjutkan perkataan, Ratu sudah memotong dengan salamnya.
"Eeeee, Ratu pamit dulu ya, assalamualaikum", ucapnya sembari mencium tangan orang tuanya.
"Waalaikumsalam, kebiasaan", gerutu ayahnya saat punggung Ratu mulai menjauh dari pandangannya.
••••
Jangan pikir Ratu akan ke sekolah membawa mobil ataupun supir pribadi, karena dia sudah memiliki ojek."Hufft, Harsa lama banget parah", Ratu mendumel sendiri di depan rumahnya, padahal memang baru pukul 6.20 dan dia sudah menunggu Harsa di depan.
15 menit kemudian
Brum brumm...
Harsa datang dengan motor hitamnya dan menatap Ratu yang wajahnya sudah sangat kesal.
"Lo gimana sih, Sa, gue bisa telat kalo Lo jemputnya jam segini terus, Lo tau nggak waktu dua puluh menit gue kebuang sia-sia gara-gara nungguin Lo kaya orang tolol disini, Lo itu—", Harsa yang jengah dengan omongan Ratu lantas memotongnya dan berkata,
"Naik"
"Nyenyenye", Ratu naik sembari menekuk wajahnya dan terus-terusan memonyongkan bibirnya meledek Harsa.
"Hufft, kenapa gitu punya tetangga gini amat, udah ngomongnya singkat padat dan jelas, sensian, ga berperitetanggaan, udah gitu—"
"Berisik", Harsa berkata dengan datar kemudian mulai melajukan motornya membelah jalan.
Di jalan Ratu mati-matian menahan diri untuk tidak menghujat Harsa yang menurutnya sangat halal di cekik, tapi dia menahan tangannya untuk tidak mencekik Harsa sekarang, karena pasti nanti dia akan telat dan jatuh bersama Harsa, alhasil dia hanya menggerutu dalam hati.
Sesampainya di parkiran SMA nya, tiba-tiba Harsa berkata
"Gausah julidin gue dalem hati", setelah mengatakan itu, Harsa berlalu dari hadapan Ratu yang sudah melongo."Whatt? Jadi dia tau gue ngedumel dalam hati? Kok bisa? Apa dia cenayang?", sepanjang perjalanan menuju kelasnya, dia terus-terusan memikirkan apakah Harsa merupakan cenayang.
Saat dia sampai di depan pintu kelasnya atensi semua orang di kelas beralih pada dia, Ratu yang merasa diperhatikan pun menjadi canggung sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heptagon (On Going)
Teen FictionDEKET SAMA ENAM COWOK SEKALIGUS??!! Dari yang ramahnya kebangetan sampe yang dinginnya melebihi antartika, atau dari cowok famous sampe cowok ansos? semuanya ada di mereka. Bingung antara mau jatuhin hati ke siapa karena keenamnya sama-sama abu-abu...