Dua

163 24 7
                                    

Jangan bosen baca sampe tamat ya
Happy reading

••••
Setelah sesi perkenalan selesai, kelas saat ini menjadi kosong, ada yang sedang bernyanyi-nyanyi, ada yang membaca buku, ada yang modusin cewek, bahkan ada juga yang tidur.
Ratu bukan salah satunya, karena dia lebih memilih dunia fiksinya.

"Eh Rat, lo tuh dulu dari SMP mana?", Zoe membuka sesi tanya jawab nya pada Ratu, Ratupun beralih dari handphonenya dan menatap Zoe.

"Oh, dulu gue sekolah di Singapore, jadi ya nggak kenal mereka-mereka", jelasnya.

"Oalah, pantes aja",monolog Zoe.

"Pantes? Maksudnya?", Ratu menjadi penasaran dengan apa yang akan diucapkan Zoe.

"Pantes lo nggak kenal cowok-cowok famous disini, kan mereka rata-rata dari SMP Wijaya.",jelas Zoe.

"Emang siapa cowok famousnya?"

"Di kelas ini aja ada empat cowok famous, yang pertama ada si kembar Revan sama Andra, yang tadi lo gombalin, saran gue jangan deket-deket si Revan, takutnya lo baper, soalnya tuh anak modus melulu"

"Ah si Revan bukan type gue kok Zoe, tenang aja, type gue tuh yang kalem, cuek gitu tapi bucin dan perhatian ke gue hehehe.", setelah mengucapkan itu Ratu menjadi teringat seseorang.

"Ya kalo gitu Andra bisa jadi type lo dong? kembarannya Revan, orangnya kalem, agak cuek tapi sekalinya senyum, haduhhh gatau lagi berapa cewek yang terpesona"

"Nggak tau, tapi kemungkinan enggak, gue cuman mau punya banyak temen doang kok di SMA ini dan nggak mau jadi terlalu mencolok dengan deket sama cowok famous.", terang Ratu pada Zoe—teman barunya.

"Tapi lo udah deket sama dua cowok famous di kelas ini ya Rat, pertama lo udah berani ngegombalin Revan yang notabenenya selalu gombalin cewek, kedua lo tadi pagi udah adu bacot sama si Kenan, cowok cuek yang nggak suka deket-deket sama orang selain sahabatnya.", Zoe mengatakan hal-hal yang kemungkinan besar tidak diketahui oleh Ratu.

"Tapi gue nggak bakal mulai kalau nggak di usik ya Zoe, si Kanan Kanan itu tadi nyari perkara ke gue duluan", bela Ratu yang merasa dirinya tidak salah.

"Terserah lo deh Rat, intinya jangan terlalu deket aja"

"Siap bestie", Ratu kembali menyengir dan melanjutkan obrolan random bersama Zoe.

Saat jam istirahat

"Kantin Rat?", ajak Zoe pada Ratu yang asik merebahkan kepalanya pada meja.

"Lo aja duluan deh, gue mager", Ratu berkata tanpa menoleh pada Zoe karena moodnya tiba-tiba buruk setelah membaca cerita fiksi yang berakhir sad ending.

"Yaudah deh, gue duluan ya, apa mau nitip?"

"Nggak, udah sana, gue lagi badmood"

"Oke, jangan macem-macem ya Rat"

"Astaga, gue macem-macem apaan Zoe"

"Hehehe, siapa tau, bye"

Setelahnya ruangan itu hening, karena memang hanya ada Ratu disana, kemudian setelah beberapa menit, Ratu mendengar suara langkah kaki memasuki kelas tetapi Ratu tak mempedulikan dan tetap melanjutkan kegalauannya.

"Hai Rel, nanti mau nebengin gue balik nggak? Mobil gue baru aja masuk bengkel dan gue nggak tau minta tolong ke siapa lagi", mendengar sebuah suara membuat Ratu mau tak mau menoleh dan mendapati seorang gadis dengan kepang samping tengah berdiri di pojok dan berbicara pada seorang lelaki yang tidak Ratu ketahui namanya.

"Boleh kok Zas, nanti gue anterin, santai.", perempuan yang dipanggil Zas itupun langsung melebarkan senyumnya dan mengucapkan terima kasih sebelum melangkah meninggalkan kelas Ratu.

Heptagon (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang