Part 1

1K 71 0
                                    

27-10-2010

"Hai." Sapa seseorang membuat Renjun yang sedang fokus membaca buku dibawah pohon mangga arum manis tersentak kaget. Renjun menoleh ke sumber suara tadi, "H..hai juga.." sapanya canggung, lalu hendak berdiri agar terlihat lebih sopan namun tak jadi karena sosok pemuda tampan yang menyapanya tadi langsung duduk disebelahnya tanpa memberinya kesempatan untuk berdiri alhasil Renjun pun terduduk lagi ditempatnya.

Pemuda tampan itu berdehem pelan lalu menoleh ke arah Renjun lagi."Maaf ya sudah membuatmu kaget." Ucapnya memecah keheningan.

"Eum.. Tak apa.. Aku tak masalah, lagipula menyapa itu hal yang bagus kok hehe.. Ngomong-ngomong kau ini siapa? Sepertinya a..aku baru me..melihatmu." Jawab Renjun gugup mengundang gelak tawa pada pemuda tampan yang duduk disebelahnya. Membuat Renjun terbingung mengapa laki-laki itu tertawa? Apa ada yang salah? Oh, benar. Bagaimana dia bisa lupa pantas saja laki-laki itu tertawa kan dia yang murid baru disini bisa-bisanya dia bertanya seperti itu. Astaga, Renjun malu sekali ya Tuhan.

"Bukankah aku yang seharusnya bertanya seperti itu kepadamu? Tapi tak apa, kau lucu sekali.. Bikin gemes pengen ku cubit deh hehe."

"Hehe.." Renjun tak tahu harus menjawab apa jadi dia hanya membalas hehe saja sambil menggaruk-garuk lehernya yang tak gatal dibagian belakang. Sungguh Renjun benar-benar merasa canggung sekarang karena ini pertama kalinya dia berinteraksi karena biasanya dia lebih memilih untuk menyendiri daripada harus bersosialisasi.

"Btw, kau apakah kau murid baru disini aku sering kali melihatmu terus duduk dibawah pohon ini saat jam istirahat ataupun di waktu lainnya karena aku sering melewati pohon ini dan apakah ini tempat favoritmu?" tanya laki-laki itu pada Renjun.

"Eung, ya.. Aku memang murid baru disini sejak satu bulan yang lalu dan mungkin? Karena aku selalu merasa tenang jika sedang berada dibawah pohon ini rasanya benar-benar sangat nyaman dan memenangkan bagiku."

"Woah.. Benarkah? Jarang sekali lho ada murid yang sudah kelas akhir malah pindah sekolah sepertimu. Kau benar, tempat ini memang sangat nyaman."

Dengan santai Renjun menyandarkan tubuhnya ke pohon lalu menghela nafasnya pelan, "Ya, mau bagaimana lagi aku mendapat beasiswa disini makanya mau tak mau aku harus pindah bahkan aku harus cari pekerjaan baru lagi untungnya aku sudah dapat sih 5 hari yang lalu." Kata Renjun sedikit curhat.

"Bukankah ada orang tuamu? Atau kau sedang kabur?" tanya pemuda itu penasaran dengan mengikuti pergerakan Renjun yang menyandarkan dirinya ke pohon.

"Aku yatim-piatu." Pemuda itu langsung mengubah ekspresi mukanya, dia benar-benar merasa tak enak hati pada Renjun.

"Maaf.. Aku.. A-" Ucapan sosok itu terpotong oleh Renjun.

"Tak apa, aku mengerti.." Ucap Renjun ramah dengan seulas senyum tipis.

"Ehmm.. Ngomong-ngomong dari tadi aku belum mengenalkan diri padamu, ya?"

Renjun mangguk-mangguk dengan polos,"Iya.." katanya.

"Kalau begitu.. Hi, kenalkan namaku Zhong Chenle dari kelas 12 A-1 senang berjumpa denganmu dan mari berteman jika kamu tak keberatan, hehe." Ajaknya tulus pada Renjun sambil mengulurkan tangannya yang bak vampire itu untuk berjabat tangan.

Renjun pun tersenyum hangat setelahnya dan menyambut antusias jabatan tangan Chenle. "Tentu saja aku tak keberatan. Aku Huang Renjun dari kelas 12 B-2 senang juga berjumpa denganmu Chenle."

"Namamu sangat manis aku suka." Celetuk Chenle sambil tersenyum lebar membuat Renjun sedikit salah tingkah.

"A-apaan sih." Renjun cemberut sambil menggembungkan pipinya yang chubby itu yang disambut kekehan gemas oleh Chenle.

Hai, Sweetheart || CHENRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang