Part 5

282 36 0
                                    

Now, 07-6-2022

Renjun duduk di kursi roda sambil membawa karangan bunga. Tatapan matanya kosong menatap laut. Teringat kejadian tujuh tahun yang lalu hari dimana dia dan belahan jiwanya dipisahkan oleh Tuhan.

Tubuhnya begitu kurus sekarang tak terawat, dia sangat rapuh kehilangan sosok berharga didalam hidupnya benar-benar membawa efek paling besar dari hidupnya.

Bibir pucat itu tergerak mengucapkan segala kesah yang ada dihatinya.“Chenle-ya cintaku.. Uhuk.. Boleh kah aku menyusulmu sekarang? Uhuk.. Apa kau tahu hehe? Jaemin dan Jeno sudah menikah dan dikaruniai anak kembar yang lucu hehe.. Aku iri.. Pada mereka yang bisa bersatu pada cintanya.. Kenapa Tuhan begitu kejam kepada kita Chenle? Apa kesalahan kita dimasa lalu hingga dia memberikan hiks hukuman ini pada kita Leleku sayangku hehe.. Aku sudah tak kuat.” Netranya beralih pada senja yang ada dihadapannya.“Cantik hehe cantik senjanya indah bukan? Aku ingat ucapanmu waktu itu Chenle bahkan aku juga ingat ucapanku kala itu. Tak bisakah kau membujuk Tuhan diatas sana agar dia membuat kita tetap bersama satu sama lain, tak bisa kau membujuknya agar aku segera menyusulmu cintaku.” Ujar Renjun serak menahan tangis pilu yang hendak keluar.

Beberapa orang yang berlalu-lalang yang tidak tahu apa-apa pasti akan menganggap Renjun orang gila. Padahal Renjun seperti itu karena kehilangan cintanya membawanya pada kesedihan yang mendalam.

Hai, Sweetheart || CHENRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang