Namiya merasa kisah cintanya dengan Nuha sudah berakhir.
Namun.. entah ada angin apa tiba-tiba mantan kekasihnya itu datang lagi mengusik kehidupan damainya.
Tak peduli siang, malam, dimana, atau kapanpun pria itu datang tiba-tiba menganggu Nami...
Ebook Ex Amante ready only 39.900 via Karya Karsa atau wa 081326515414
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Promo bundle 3 ebook My Twins Miracle + Marriage Under Hand + Ex Amante 100k aja via wa yah kak 081326515414
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yuk kuyy gercep dukung yg penasaran kelanjtannya.. thx bestie..
, , ,
***
Namiya terisak keras hingga ia jatuh terduduk memeluk kakinya sendiri. Salahkah ia jika mencintai Nuha? Sejauh ini Nuha begitu baik padanya. Mereka saling menyayangi satu sama lain. Bahkan kekasihnya itu sudah ingin melamarnya beberapa waktu lalu. Ia menolak karena Martha belum merestui hubungan mereka.
Ia tahu jika Martha tak ingin dirinya bernasib sama dengan Ibu kandungnya itu. Tapi dalam lubuk hatinya yang paling dalam semua itu adalah nasib. Katakan jika memang dulu ibunya bernasib malang telah menjadi istri kedua bahkan dirinya juga jadi bahan olok-olok keluarga Papanya sebagai pembawa sial. Meskipun pahit ia bisa terima karena itulah alur kehidupan. Namun apakah Sang Pencipta tega akan mengulangi kisah yang sama dengan kisah asmaranya? Ia yakin jika Nuha menempatkan dirinya sebagai satu-satunya wanita di hati pria itu. Itu menjadi kunci utama hubungan mereka.
Namiya menelan ludah samar. Ingin rasanya ia memberontak pada Martha. Tapi seluruh raganya tidak bisa karena bagaimanapun Martha adalah Ibu kandungnya mutlak.
"Mama tunggu kamu siap-siap. Jangan nangis terus. Nangis tidak akan menyelesaikan masalah." perintah Martha tegas. Wanita itu memasukkan seluruh pakaian kotornya ke dalam kantong plastik.
"Tapi Ma.."
Namiya tak sanggup melanjutkan kata-katanya karena suaranya tiba-tiba saja hilang. Tangannya meremas lututnya hingga memerah.
"Kamu mau jadi pembangkang?!"
Namiya menggeleng ringan semakin terisak. Jujur ia begitu banyak kehilangan tenaga.
"Kenapa nggak berdiri-berdiri kamu! Apakah ini jawaban kamu milih Nuha hah?!"
Martha mendekati Namiya sedikit membentak anak sulungnya itu. Ia murka. Baru kali ini ia marah tak terhingga pada anak kesayangannya. Ibu mana yang tidak khawatir jika anak perempuannya berhubungan dengan orang yang ia benci? Dalam hatinya orang kaya akan selalu sama. Selalu memandang rendah orang yang tidak selevel dengan orang kaya itu. Ia hanya realistis jika keluarganya adalah keluarga biasa. Tidak bisakah anak perempuannya itu mengerti?
