Dua hari kemudian, sekolah Jaemin mengadakan lomba basket antarsekolah yang akan dilaksanakan minggu depan. Lumayan mepet sih waktunya, tapi yang dipilih hanya anggota ekskul basket kok. Salah satunya, Jeno. Teman-teman Jeno sendiri terdiri dari Sungchan, Jisung, Juyeon dan Eric. Jisung dan Sungchan itu adik kelasnya Jeno, jadi mereka masih Kelas 10.
Saat ini, mereka para anggota yang dipilih untuk mengikuti lomba sedang berlatih.
Waktu telah menunjukkan pukul 16.45 namun Jaemin masih berada di sekolah. Kini ia berjalan melewati lapangan basket, di sana terlihat Jeno dkk sedang bermain basket, Jeno yang sedang men-dribble bola terpaksa menoleh saat namanya dipanggil oleh teman-temannya.
"Apaan, anjir?" tanya Jeno pada Juyeon yang mengganggu konsentrasinya, sebab pria itu menepuk-nepuk bahunya tanpa henti.
Juyeon menunjuk ke sebuah arah dengan bibirnya yang sengaja ia monyongkan.
Kemudian Jeno menoleh, ia melihat Jaemin yang tengah berjalan sendirian.
"Terus?" Jeno bertanya.
Sungchan mengendikkan bahu, "Barangkali lo mau nyapa, bang."
"Lah, kok lo tau dek? Eh kunyuk, elo yang ember ya?" tuduh Jeno pada Juyeon.
"Emang kenapa dah?"
Jeno memutarkan bola matanya malas, "Serah lo dah, gue selesai." Kemudian Jeno berlalu meninggalkan lapangan basket.
"Emang ya, kalau udah bucin mah susah." ucap Eric.
"Bang Jeno sama Kak Jaemin pacaran?" tanya si bontot Jisung.
Juyeon, Sungchan dan Eric kompak mengendikkan bahu.
"Paling bentar lagi juga udah jadi bulol." timpal Juyeon.
• • •
"Jaemin!"
Merasa namanya terpanggil, ia pun menoleh.
Ternyata itu Jeno, dengan raut wajah yang begitu canggung, ia menyengir lebar. "Jalan sama aku, yuk?"
Jaemin menggeleng, kemudian ia kembali menatap ponselnya dan melihat waktu yang tertera di sana.
"Sudah sore. Malam nanti aku ingin belajar."
Jeno mendengus kecil, "Bagaimana kalau besok?" tanyanya lagi seolah tidak ingin ditolak.
Jaemin kembali menggeleng, "Kenapa kau tidak mengajak Renjun saja? Sepertinya dia sedang free." ucapnya memberi saran.
Kini giliran Jeno yang menggeleng, "Aku ingin mengajakmu, bukan dia."
Jaemin menghela napas pelan, "Baiklah, besok. Denganku."
Jeno yang mendengar itupun tanpa sengaja melebarkan senyumnya.
"Kalau sudah, aku pergi dulu." sebelum beranjak dari sana, Jaemin merasa Jeno menahan tangannya, ia kemudian berbalik untuk menatap pria itu.
"Aku antar."
Tanpa ba-bi-bu, Jaemin menganggukkan kepalanya.
• • •
"Thank you, Jen." ucap Jaemin setelah turun dari atas motor Jeno. Ia mengembalikan helm yang ia pakai kepada si empu.
Jeno hanya menganggukkan kepalanya, sedangkan Jaemin menggigiti bibirnya pelan. "Mmm, mau mampir?"
Lelaki di depannya itu menatapnya intens, "Apa boleh?" tanya Jeno.
"Kalau kau mau."
Jeno menggeleng, "Aku akan pulang saja, lagipula orang tuamu ada kan di dalam?" tanya Jeno lagi saat melihat dua buah mobil berjejer di depan garasi rumah Jaemin.

KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY LOVE
Ficção Geral[ON GOING | REVISI ALUR] Temenan tapi kok mirip orang pacaran? warning : bxb | boyslove | gay | homo | yaoi Jeno & Jaemin as main pair. copyright by mwearthie 10 Desember 2023