#PROLOG

12 8 0
                                    

...........

Suara orang berteriak kegirangan, bercampur dengan suara kamera yang menangkap gambar dan ucapan selamat yang saling bersautan. Di malam yang cerah, rembulan bersinar terang di akhir bulan maret, gua resmi lulus dari sekolah menengah pertama.

"Selamat Seiri, kamu lulus dengan peringkat terbaik! Lihat nih, cantik banget ponakannya om!"

"Hahaha, om bisa aja!"

"Eh, beneran lhoo! Dan kamu juga langsung dapat undangan dan beasiswa ke Amerika, bukannya ini hadiah yang datang bertubi-tubi!"

Mata om Yohan yang berkaca-kaca ngeliat gua dengan senyum bahagia yang terukir di wajah putihnya itu,

"Seandainya orangtua kamu masih hidup, mereka akan senang dan bangga bangetkan? Mungkin ayah kamu akan gendong kamu lari kesana-kemari sembari pamer ke seluruh penjuru komplek apartemen hahahaha,"

"Mhhh udahlah om, kalian masih ada sama aku aja udah cukup buat aku bahagia, "

Senyum yang gua buat terpaksa biar om gak lagi khawatir dan natap gua penuh kesedihan. Setiap gua ngelakuin hal yang buat dia senang, om bakal selalu bersikap kayak gini, walau hati gua sakit ingat kejadian itu, tapi om lebih sakit karena ayah gua-adik kesayangan satu-satunya yang dia punya, meninggal dengan cara yang tragis. 

"Mhhh om, bukannya kita harus menjemput tante sama Jey jam 8 malam? Sekarang udah lewat dari jam 8,"

"Oh iya benar, ayo kita ke mobil sekarang,"

Dengan bahagia kita jalan bareng ke mobil yang diparkir dibawah lampu jalan yang kuning. Angin sepoi-sepoi dan kelap-kelip cahaya lampu hias yang tergantung di setiap pohon di sekitar parkiran buat suasana jadi makin indah. Iya benar... Andai Ayah dan Bunda masih hidup, gua pasti lebih bahagia dari ini.

"Akhirnya gua akan lepas dari para perundung itu,"

"Hah? Kamu bilang apa, Seiri?"

"Ah g-gak kok om, gak ada... "

Untung om gak denger, ucap gua didalam hati

***

Tring Tring Tring~~

"Iya tan?..."

"Siapa?" Bisik om sambil nyetir,

"Ini, tante," 

"Iya 5 menit lagi kita bakal sampai.... Iya tan, tadi kita mampir ke toko kue dulu hehehe..."

"Iya sayang, kita takut tokonya tutup karena udah malam, jadi kita pergi beli kue dulu baru jemput kalian, hahaha", sahut om Yohann,

"Iya, tan sebentar lagi kit..."

"Aaaaaaaa... "
"Aaaaaaaa... "

tut tut tut~~

...............

Kenapa? Kenapa dingin banget? Dan kenapa gelap banget? Padahal tadi langit tuh terang banget.

ngiung-ngiung-ngiung

Ten~~tententen

Kenapa berisik banget sih? G-gua, gua gak bisa liat sama bergerak! Ada apa ini?!

"Hei, masih ada yang selamat disini! Cepat bantu, sebelum mobilnya meledak!"

Apa? Siapa? Kenapa? Dimana Om?

"Letakkan dia disini sambil tunggu ambulannya,"

"Kayanya kita udah cukup jauh dari mo-"

DDUUAAAARRRRRR...

Apa? Gua bisa liat! Langitnya, dan Om Yo-... Om Yohan! Om disamping gua, tapi...

Tergeletak.... Darah.... Ancur.... Wajahnya.... Oomm! Ki-kita.. G-gaakkk! GGGAAAKKK OOMMM! GAK MUNGKIN! Gua ga bisa bergerak, Siapapun, tolong om Soman!

"Ohookkk... Ohhookkkk...... Oohhhokk"

Suara ambulan sama pemadam kebakaran! Tolongin om gua please, cepet!

"Hei lihat, anaknya masih sadar, dia batuk berdarah!"

Apa? Gua?!

"Tolong minggir! Anak ini akan segera kami tangani,"

Gak! Tolong om duluuu! G-gak! Ma-mata guaa... Gelaaappp

Nnnnnnggggggggggggggg

*************************



















Hai semua!....
Ini karya pertama aku hehehe..
Jangan lupa beri dukungan buat aku-penulis dengan cara like yaa! Biar semangat terus nulisnya!o(〃^▽^〃)o

*sebenernya banyak banget cerita yang udah aku buat, tapi aku belum ada keberanian buat publish... Dan baru sekarang aku publishಥ‿ಥ... Dan cerita ini terinspirasi dari mimpiku yang suka terulang sampe aku inget. And it's about Mark lee, walau gak seluruh mimpinya aku inget, sisanya aku tulis dan buat berdasarkan imajinasiku☺

Oh iya, untuk cerita ini, aku update satu minggu satu kali yaa... Kalau ada banyak waktu luang, aku bakal update seminggu lebih dari satu kali.. Terimakasih:D

Penghujung Rasa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang