Hay, apa ada yang nungguin?
Maaf ya updatenya lama banget🙏
Enjoy reading....
"Aaaaaakh Audrey, ya ampun, kemana aja lo? Gue cari kemana-mana, ngehubungin semua sosmed lo tapi gak ada yang aktif" Mbak Wid yang melihat Audrey ada di istora histeris dan langsung kendekati.
"Hehe gue gak kemana-kemana kok mba"
"Heh kalo lo gak kemana-kemana kenapa lo sampe susah gue cari, dan bukan gue aja ya, kayaknya orang satu pelatnas juga di suruh si Kevin buat nyari tau keberadaan lo selama ini. Lo kemana si?" Mba Wid menggeret Audrey dan mendudukannya di kursi di dekat lorong menuju lounge.
"Gue di bandung mba"
"Tapi kata si tengil pas dia nyari lo kesana katanya gak ada"
"Hehe gue minta orang rumah buat gak ngasi tau"
"Bener-bener ya lo"
"Terus lo di sini ngapai? Eh bentar-bentar" mba Wid membaca id card yang tergantung di leher Audrey.
"Astaga, ternyata lo seponsor badminton selama ini?"
"Bokap gue mba bukan gue"
"Ck, yaudah ye gue mau nugas dulu, baek-baek lo jangan sampe ilang"
"Hahaha gak la, selamat nguli mba" Audrey melambaikan tangan kearah mbak Wid yang sudah berjalan meninggalkannya.
Audrey berjalan untuk menuju kekursi yang sudah di siapkan untuk para seponsor di sisi lapangan.
Langkah Audrey menjadi pelan ketika melihat rombongan para atlet yang tengah duduk tak jauh dari sisi lapangan, Audrey harus melewati itu untuk menuju kursinya. Ingin putar balik tapi sudah terlambat karena suara toa Fajar sudah menbuat semuanya menoleh kearah Audrey, padahal istora ramenya bukan main.
"Audreeey. Sini" Fajar melambaikan tangannya.
Mau tidak mau Audrey mendekat kearah rombongan para atlet itu.
"Hai semua"
"Audrey" Melati langsung bangun dari duduknya dan memeluk Audrey.
"Kangen banget tau. Kok gak pernah main ke pelatnas lagi si"
"Hehehe gue sibuk kak Mel"
"Lo mau nonton Kevin kan? Sini di sini aja sama kita" Melati menarik tangan Audrey.
"Eh, tapi kak kursi gue di situ" Audrey menunjuk kearah deretan para seponsor.
"Lo seponsor?"
"Iya"
"Udah la di sini aja sama kita-kita" Ginting menimpali.
"Iya di sini aja, di sini mah bisa teriak-teriak di sana mah harus duduk diem yang manis" Fajar menyauti ucapan ginting.
"Udah gak apa-apa" Melati meyakinkan Audrey.
Jadilah Audrey duduk di antara para atlit.
Tak lama kemudian terdengar riuh suara tepuk tangan ketika nama Kevin-Marcus di serukan.
Audrey menegang dalam duduknya, setelah tiga bulan ini untuk yang pertama kalinya Audrey melihat Kevin lagi.
***
Kevin dan koh Sinyo berjalan memasuki lapangan.
"Viiiin semangat Viiin, ada Audrey" Fajar dengan suara toanya berteriak kearah Kevin dan menunjuk Audrey.
Istora sangat ramai tapi Kevin samar-samar mendengar teriakan Fajar. Kevin menoleh dan menemukan Audrey yang duduk di samping melati.
Kevin tersenyum, jika bisa Kevin tidak ingin melakukan pertandingan ini, dia ingin segera berlari kearah Audrey dan memeluknya.
"Vin. Fokus" Koh Sinyo berteriak membuat Kevin mengalihkan perhatiannya.
Pertandingan pun di mulai, Kevin dan Koh sinyo berhasil memenangkan game pertama, tapi mereka kalah di game kedua sehingga mereka harus melakukan rubber game untuk menentukan hasil akhir.
Kevin dan Koh Sinyo mengerahkan semua kemanpuan dan strateginya untuk menenang, Kevin terjatuh ketika harus mengembalikan shuttlecock yang menyebabkan sikunya berdarah.
Kevin berjalan kepinggir lapangan untuk duduk dan menunggu tim medis yang menghampirinya.
Kevin menoleh kesamping dan terseyum kearah Audrey.
***
"Astaga Kevin" Audrey menutup mulutnya ketika melihat Kevin jatuh dan dia semakin khawatir ketika mengetahui ternyata siku Kevin berdarah meski tak banyak.
Melati yang melihat wajah khawatir Audrey menggemggam tangan Audrey.
"Gak apa-apa, ada tim medis yang bakalan ngobatin. Tuh liat si tengil malah senyum kearah lo. Udah gak usah khawatir berdoa aja semoga mereka bisa menangin game ini"
Audrey menoleh dan tersenyum kearah melati sebelum kembali menoleh dan memperhatikan Kevin.
Audrey melihat Kevin berkali-kali menoleh kearahnya meski sedang di obati oleh tim medis.
"Semangat" Audrey berucap tanpa suara. Audrey yakin Kevin pasti mengerti apa arti dari gerakan mulutnya.
Kevin mengangguk dan terseyum.
Pertandinganpun di mulai kembali. Kevin sempat terganggu oleh luka di tangannya tapi tak mengurangi semangatnya hingga kembali Kevin dan Koh Sinyo memenangi pertandingan kali ini.
Audrey beranjak dari duduknya tapi tangannya di cekal oleh Melati.
"Kemana?"
"Kedepan bentar kak, ada yang nungguin"
"Hati-hati Drey jangan sampe ilang"
"Gak la kak Mel" Audrey nyengir kearah Melati.
Audrey berjalan keluar, dia di minta oleh Lena untuk menemuinya di depan pintu masuk.
Audrey menepuk pundak Lena yang tengah memainkan hpnya
"Setan" Lena kaget dan meringis merasakan tepukan Audrey yang lumayan keras.
"Anjir sakit bego"
"Ck, baru ketemu udah maki-maki gue lo"
Lena merentangkan tanggannya dan memeluk Audrey.
"Kangeeeen"
"Lebay lo" Audrey mendorong tubuh Lena agar terlepas dari pelukannya.
"Ck, nyesel gue bilang kangen"
"Hahaha" Audrey tertawa dan memeluk Lena.
"Gue juga kangen sama brisiknya lo Len"
"Sialan lo"
"Masuk lagi yok. Masih belem selesai kan? Sayang nih tiket gue. Lo kok jahat si Drey, tau lo sponsor kan gue minta tiket geratis"
"Modal Len"
"Ck, pelit lo. Ayok masuk, oh ya lo gak mau kasi selamat?"
"Buat?"
"Kasi selamat ke Kevin lah kan dia menang tadi"
"Ngapain"
"Udah ayok samperin dulu, lo taukan tempatnya di mana?"
Audrey mengangguk dan berjalan beriringan dengan Lena menuju player lounge.
"Bentar-bentar gue angkat telfon dulu ya" Lena menunjukan pada Audrey bahwa dia ada yang menelfon.
Audrey berjalan mendekat kearah Kevin tapi Audrey melihat seorang perempuan yang berlari dan memeluk Kevin yang berada beberapa meter di depan Audrey.
"Drey lo..." Kalimat lena menggantung melihat kearah mana mata Audrey menatap.
Part-part akhir menuju ending
Kalian mau happy anding atau sad ending nih?
Aku gak janji bisa update cepet ya.
Maaf juga udah buat kalian nunggu lama (pede bat gw ya kyk ada yg nungguin aja😁)
Jangan lupa vote and comment yaa
See you on the next part 👋🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
Love at the first sight | Kevin Sanjaya ✔️
Roman d'amourKita gak bisa milih buat jatuh cinta sama siapa aja tapi kita bisa milih buat sayang sama siapa. Pertemuan yang tak di sengaja ternyata awal dari sebuah cerita yang di alami dua manusia berbeda jenis ini. Apakah mereka bisa bersama? Atau harus berpi...
