「 Chapter 8 」

1.7K 305 134
                                    

Before we go down, i want you to vote, langsung aja bintang dipojok kiri bawah!! (๑•᎑< ๑)♡

Enjoy~



















loving a dragon will reveal the bitter truth - love is scary

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

loving a dragon will reveal the bitter truth - love is scary.








Jeno bangkit dari duduknya, melangkah lebar mencoba keluar dari tempat yang sempat mengurung dirinya. Benar, goa itu.

Tanpa sadar dirinya berlari cepat hingga sampai ke bibir pantai, pria tampan berhidung mancung itu langsung disambut oleh suara deburan kencang ombak yang siap menggulung siapapun.

Obsidian gelapnya menatap tajam ke arah benda-benda maupun bangkai kapal yang tersangkut dipinggiran laut.

Dada kirinya berdenyut menyakitkan ditambah dengan perasaannya yang campur aduk, Jeno berdiam diri membiarkan anak rambutnya berterbangan acak.

Jeno berdiri mematung mengingat pertemuan pertamanya dengan Jaemin didalam lubang mengerikan itu.

"Apakah kau pernah mencoba melarikan diri?"

"Disini kamu tidak akan dapat melarikan diri!"

Jeno menoleh kesana kemari sebelum bersimpuh, urat-urat lengannya terlihat saat ia mengangkat bebatuan yang menutupi setengah badan perahu yang tersangkut dipinggiran karang.

"Tapi bukankah kita bisa berlayar?"

"Aku menyebutnya bunga surgawi..."

Potongan-potongan suara itu menggema diotak nya, kepalanya berdenyut sakit seolah akan meledak. Jaemin benar-benar berhasil menaklukkan jiwanya.

"Dan disisi lain dunia...kau akan melihatnya!"

Jeno menunduk, mengambil gulungan kertas yang berada di dalam perahu. Terlipat rapih seolah pemiliknya dulu adalah sang penakluk lautan. Benda ini, benda peninggalan para pelaut yang mencoba berlayar namun terseret jatuh kedalam gulungan ombak.

Gulungan itu ia buka perlahan, menunjukkan denah lokasi pulau yang ia tempati menyambung dengan titik-titik menuju pulau lain.

"Aku sangat takut naga, Jeno!"

"Dan sepanjang waktu aku mencoba mengumpulkannya--"

Jeno bangkit, kakinya melangkah ke pinggiran bebatuan, mengangkat sekuat tenaga tiang kapal berserta layarnya. Urat-urat tangannya menonjol saat dirinya mencoba menarik benda berat itu seorang diri.

"Dan disisi dunia lain--kau juga akan melihatnya!"

"Sekarang akan terjadi seperti yang aku inginkan"

Agape ; NoMin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang