「 Epilogue 」

3.4K 368 278
                                    

I recommend you to listen to the song while reading this

• Falling by harry styles (Kim Doyoung cover version)
• Unconditionally by Katy Perry

Before we go down, i want you to vote, langsung aja bintang dipojok kiri bawah!! (๑•᎑< ๑)♡

Enjoy~








loving a dragon will reveal the bitter truth – love is scary

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

loving a dragon will reveal the bitter truth – love is scary.


Na Jaemin mengacuhkan teriakan itu, segera ia memejamkan matanya dan kembali menengadahkan kepala menghadap sang langit. Seolah dirinya tengah bersiap untuk melakukan ritual seorang diri.

Rerumputan turut membius jiwa bersama dingin malam. Mengikuti beku diamnya yang mencoba berbicara, sebagaimana Jaemin yang mencoba merangkai kata-kata harapan akan kedatangan mu.

Dengan matanya yang tertutup rapat, sudut bibir Jaemin bergetar entah itu menahan suhu dingin yang menabrak wajahnya atau melawan perasaan yang terpendam dalam.

"Hentikan itu, Jaemin!"

Guanlin yang masih menahan tubuh saudara tirinya bergeming, pandangannya pun tak luput dari aksi Na Jaemin ditengah sana.

"Apa yang terjadi, Mark?!"

Keheningan tiba-tiba melanda, membuat Guanlin menutup mulutnya rapat, tatapannya seolah terkunci dengan apa yang Mark lihat.

"Ada pada waktu sebelum manusia, bumi dan debu, dan kehampaan--" Suara Jaemin perlahan kembali terdengar, begitu lirih hingga orang-orang harus menajamkan pendengaran masing-masing. Mengucapkan kalimat pembuka ritualnya seorang diri tanpa ragu.

Mark kelabakan mendorong tubuh Guanlin yang memegangi dirinya, tanpa sadar ia melangkah lebar hingga ke ujung jembatan kayu rapuh itu.

"Dia mulai bernyanyi–!"

"Jaemin, berhenti!"

Sang pangeran bungsu membuka matanya perlahan dengan bibir yang membiru kedinginan masih menyanyikan satu-persatu bait lagu naga. Netranya memandang kosong orang-orang jauh dipinggir sana yang mulai berbisik ricuh.

"Jaemin, Inderanya bisa merasakan! Dia akan datang membunuhmu! Dan akan membunuh kita semua!" Teriak Mark marah hingga membuat urat-urat lehernya nampak.

Mendengar kalimat Mark yang sedikit menyinggung nya, sang pangeran bungsu mendongakkan kepalanya menghadap langit yang mulai tertutup tebalnya kabut.

Datang...ya?

Apa Jeno akan benar-benar datang?

Na Jaemin meremas ujung pakaian yang ia kenakan, kepalanya menoleh perlahan kesana kemari menatap bagaimana ekspresi ketakutan para penduduk yang masih diam menatapnya. Tak sedikit pula yang mencoba merayunya untuk tidak bertindak lebih jauh.

Agape ; NoMin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang