「 Chapter 4 」

2.2K 388 186
                                    

Before we go down, i want you to vote, langsung aja bintang dipojok kiri bawah!! (๑•᎑< ๑)♡

Enjoy~


































loving a dragon will reveal the bitter truth – love is scary

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

loving a dragon will reveal the bitter truth – love is scary.


Tubuh itu melayang, Jaemin mengeratkan pejaman matanya saat tubuhnya berputar di udara, tak sengaja netra nya mengintip betapa tingginya tempat ia terjatuh.

Terus-terusan mengucap kalimat penuh harap sebelum ajal menjemputnya yang akan akan menghancur leburkan kepingan-kepingan tubuhnya saat ia mendarat dibawah sana. Jaemin rasanya ingin mati karena serangan jantung saja saat ini daripada mati terpental ke permukaan batu yang tajam dibawah sana, seperti ditertawai oleh gulungan ombak yang siap membawa mayatnya ketengah lautan bebas.

"Engh...ghhaa!"

Lingkaran tangan yang melingkupi pinggulnya membuat Jaemin sontak menolehkan kepalanya, netranya melebar kaget menatap Jeno yang ternyata ikut melompat.

"Jeno!"

Pria ini gila ya?! Mengapa melempar nyawa untuk kematian yang sudah tercium baunya?!

Jeno membalikkan tubuh Jaemin mengarah padanya, tak ingin si manis menatap betapa menyeramkan gulungan ombak dibawah sana. Jaemin melotot saat cengkeraman Jeno dilepas oleh pemuda itu tiba-tiba.

Pemuda manis itu menatap Jeno yang kini melebarkan kedua tangannya, diikuti garis-garis merah layaknya lava yang mengalir di setiap nadinya, warna merah itu seperti membakar tubuhnya terutama bagian dada.

Warna gelap obsidian bundarnya berubah dalam kedipan mata, tak ada lagi netra kelam menenangkan itu, sudah tergantikan dengan warna merah bak api menyambar didalamnya.

Dengan surainya yang berterbangan ribut, tubuhnya yang masih melayang di udara, Jaemin meneteskan air matanya ketakutan saat auman menyeramkan itu lagi-lagi ia dengar.

Jeno? Mengapa kau mengeluarkan suara yang sama seperti monster itu...

"ARGHHH!! Biarkan aku pergi!" Teriaknya ketakutan saat netra merah bak api itu menatap tajamnya.

Dengan sekuat tenaga Jaemin mendorong tubuh diatasnya hingga jarak membentang di antara mereka, tak menyadari jika aksinya tadi membuat rentang waktu Kematiannya semakin mendekat.

Jeno kelabakan, mencoba meraih tangan si manis yang berteriak-teriak. "Tidak! Percaya padaku! Percayalah!"

Jeno mengerang saat cahaya merah itu seolah semakin memecahkan kulit tubuhnya, seperti sesuatu tengah meraung-raung ingin mengambil alih paksa raganya.

Agape ; NoMin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang