[31. Tentang Perburuan ]

1.2K 133 8
                                    

(Mari kita mempercepat kembali ke beberapa tahun kemudian : Nostalgia sedikit)

Jika aku mengingat masa-masa itu, itu pasti masa yang sulit ku hadapi.. Terutama dengan kakak bajingan psyco itu.

Setiap kali entah di mana pun aku di ancam dan di jadikan karung samsak dengannya. Aku tidak tahu mengapa dia begitu kejam dengan adiknya sendiri, aku tidak tahu apakah ada alasan lain?

Tapi yang paling aneh adalah kakak pertama, memang benar sifatnya telah banyak berubah ketika bersama ku dan aku hampir tidak mengenalinya, seolah-olah dia telah berganti menjadi orang lain.

Dan.. Entah karna aku terlalu overthinking terhadap kakak pertama ku, tapi aku merasa kakak ku ini..  Dia.. Aku merasa seolah-olah sedang bersama seorang kakak perempuan.. Bagaimana pun aku hanya merasa tetapi tidak pernah mencoba untuk mempertanyakan..

Pangeran pertama.. Er.. Aku hanya tahu ada banyak bayangan di sisi ku, membuat ku merasa tidak enak diawasi seolah-olah setiap sudut ada kamera tersembunyi.. Aku hanya merasa merinding.. -_-||

Tapi bersyukurnya aku tidak sedang berada di abad yang berkembang kalau tidak, mungkin saja pangeran itu menjadi seorang stalker yang mengerikan.. Dan sudah dari dulu aku melaporkanya ke polisi.

Beruntungnya sekarang penjagaan telah di kurangi hanya ada sekitar 3-4 orang yang bergiliran berjaga melaporkan situasi di sini. Aku awalnya yakin penjaga ini hanya untuk menyelidiki keluarga Erlian tapi aku tak pernah menyangka itu untuk ku.. T_T

Jika saja aku tidak sengaja menguping waktu itu.

Lalu sekarang kakak pertama dan pengeran pertama..

"Jadi.. Yang mulia mengapa anda menganggu kencan saya dengan adik saya? Ehem- maksud saya mengikuti acara teh sore di rumah kami?"

"Tidak ada salahnya, saya hanya ingin ikut saja, apakah tidak bisa tuan Aftar?"

'Orang ini selalu saja mengacaukan moment indah bersama adik ku..' 凸(-_-)

'Bagaimana bisa aku membiarkan kesempatan ini berlalu.. Mumpung masih di sini...' ^_^

'Ini mengapa suasananya selalu seperti ini? -_-|| setiap kali bertemu pasti begini terus..'

'Ether.. Aku ingin segera pergi rasanya..'

[Sabarlah.. Butuh sebulan untuk persiapan..]

Ether kali ini telah banyak belajar berbicara, setelah bertahun-tahun akhirnya dia bisa menguasai 5 bahasa manusia. Meskipun terkadang sesedikit putus.

Putra mengerutkan kening, melihat kebawah menatap air teh yang mengepul, melihat bayangan dirinya di sana.

'Aku tidak ingin terikat dengan mereka..'

'Jika tidak.. Maka aku pasti akan mati. Intuisi ku mengatakan seperti itu..'

Benar. Jika aku tinggal lebih lama lagi di keluarga Erlian ini, aku akan mati.. Lebih baik keluar dari garis lingkaran plot, semakin lama aku tinggal di sini semakin tidak nyaman menghadapi kenyataan..

Takdir dapat di ubah, aku juga berpikir seperti itu awalnya tapi.. Karna ketidak sengajaan mendapat pecahan Cermin Mimpi itu..

Aku tidak berani tinggal. Bagaimana pun aku mengubahnya aku akan tetap mati, jadi..  Lebih baik aku pergi hidup di pedesaan adalah yang terbaik saat ini, menjadi seorang pemburu juga terdengar menyenangkan.

Lagi pula aku masih ingin tetap hidup.

Tetapi di saat bersamaan aku menyukai moment saat ini..

"Pastinya, kali ini saya akan memenangkannya, yang mulia hanya perlu menunggu dan melihat hasilnya.."

[BL]Kakakku transmigrasi, pangeran terlahir kembali dan aku berengkarnasi?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang