Ia tidak pernah menyangka akan datang ke tempat ini, bahkan dalam bunga tidur sekalipun. Tenn sering memimpikan istana. Kerap melihat Gaku berkeliaran di tempat ini. Tapi sebatas pengamat, itu pun bukan atas kehendaknya. Semua murni karena ketidak sengajaan.
Berjalan-jalan di istana, ternyata tidak buruk. Suasana cenderung sepi. Jarang ada pelayan yang berlalu-lalang sepanjang pengamatan.
Apalagi cuaca sore ini sedang bersahabat. Langit cerah, dengan gumpalan awan putih yang menutup sinar matahari. Semilir angin yang menerpar wajah, menambah kesan syahdu
Seharusnya hari ini, jadi hari yang sempurna. Terlepas dari status Tenn yang jadi tahanan tak sengsara--secara fisik, jangan tanya soal mental--dari Gaku.
Sekali lagi ku bilang, seharusnya.
Selama hampir satu jam mengelilingi istana, Tenn merasakan eksistensi lain yang mengikuti.
Jengah, ia berbalik badan. Sang pengutit otomatis bersembunyi di balik tembok. Mungkin dia tidak sadar, tapi Tenn dapat melihat surai crimson yang terlanjur menyembul.
Hebat sekali.
Baru saja ia diikuti iblis kecil.
"Apa kau masih akan bersembunyi di sana?"
Sosok itu berjalan menuju pemuda bersurai baby pink. Menampakkan diri di hadapan Tenn secara terang-terangan. Tidak dengan langkah yang terendam atau sembunyi-sembunyi lagi.
Sosok itu berdiri dengan gagah. Tubuh kecilnya mendongak menatap Tenn. Sorot matanya mirip Yaotome Gaku--dengar warna yang berbeda--, penuh kekuasaan dan meremehkan yang kentara.
Yaotome Erin muncul di hadapannya.
Seseorang yang kata Takanashi Tsumugi dan para pelayan adalah tiruan sempurna Yaotome Gaku--sekali lagi, dengan warna crimson dan bukan silver--.
Yaotome Erin mendongak, menatap Tenn dengan tatapan mengintimidasi. Tak lupa gaya angkuh menantang dunia.
"Jadi kau yang namanya, Nanase Tenn?"
Detik itu juga, Tenn tahu kalau ia akan terjebak di antara dua Yaotome.
'Sial,' batinnya
.
.
.
.
.The Winter War
By
Lucian_Lucy_
.
.
.
.
.Tenn memperhatikan sosok mini di hadapannya. Rambut merah dengan iris senada, satu set jas lengkap dengan celana selutut menutupi kulit putih.
Kalau diibaratakan, Yaotome Erin itu seperti anak singa. Ia mampu menunjukkan aura mengerikan walau masih anak-anak.
Anak itu berdiri angkuh, dengan kedua tangan tertekuk di depan dada.
"Ya."
Yaotome Junior berjalan mendekat, menatap Tenn lekat. Mengobservasi dari ujung sepatu sampai rambut. Anak itu diam sejenak, kemudian ia menganggukkan kepala.
"Tidak buruk," gumamnya.
"Mengapa Anda mengikuti saya, wahai Pangeran Yaotome?" Tanya Tenn.
"Erin." Koreksi Pangeran mini.
"Yaotome Junior."
"Ck, kan sudah ku bilang, panggil aku Erin! Lagipula siapa yang mengikutimu? Aku sedang jalan-jalan."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Winter War
FantasyNanase Tenn adalah seorang pemuda berusia delapan belas tahun. Status : Peramal kesayangan Raja. Catatan lain : Jangan sampai ada yang tahu identitas aslinya. Namun sayangnya, Tenn lebih memilih untuk mengambil langkah berani, yang membuatnya terpak...