Menyerah....
Gaku sejujurnya ingin menyerah saja saat mengetahui kalau pujaan hatinya punya batang dan telur kembar.
Tapi saat ia berhadapan dengannya lagi, semua rasa itu tak bisa pergi. Semua terasa benar saat Gaku menatap Tenn.
Dan saat itu, Gaku tahu kalau ia tidak bisa menyerah begitu saja. Gaku sudah terlanjur menginginkan, dan apapun yang ia inginkan harus terpenuhi.
Tidak peduli meski harus mengotori tangannya.
Toh dia tidak peduli, mau perempuan ataupun laki-laki, semua tak masalah. Asalkan mereka punya lubang.
Siapapun tolong pukul kepala Raja ubanan itu agar otaknya kembali berfungsi pada jalur yang benar.
.
.
.
.
.The Winter War
By
Lucian_Lucy_
.
.
.
.
.Gaku mendapati dirinya mengunjungi lokasi air terjun lagi. Sang Raja besar sedang tidak tertarik untuk berpiknik, apalagi menari hula-hula dengan rok daun. Dia kemari karena menunggu seseorang.
Seseorang yang seharusnya sudah menunggunya.
Peramal itu belum datang. Tidak seperti biasanya. Mungkin ini yang namanya 'saat pertama untuk segala hal'.
Yuki yang berdiri lumayan jauh, mengintip. Gaku masih di tempat, menunggu. Tidak ada tanda-tanda wanita berjubah hitam.
Aneh.
Mungkin dia terlambat? Tapi menurut riwayat, tidak pernah sekalipun wanita itu terlambat. Meskipun kunjungan Gaku selalu mendadak, dia selalu datang lebih dulu.
"Awas!"
Gaku berbalik dan melihat sesosok manusia berjubah hitam yang berlari ke arahnya. Kebingungan melanda ketika sosok itu berlari dengan tergesa. Gaku baru hendak buka suara ketika sosok itu tiba-tiba melompat menuju pelukannya.
Keseimbangan Gaku goyah. Tubrukan yang tiba-tiba membuat gravitasi menarik tubuhnya semakin ke bawah. Fabrik mahal menempel di tanah, sementara seseorang menindih tubuhnya.
Kata-katanya tertelan saat melihat anak panah yang menancap pada lengan sosok misterius itu. Matanya memicing ketika menemukan seseorang berjubah hitam lain yang tengah bersembunyi dibalik pohon.
Yuki yang mengetahui kejadian itu memerintahkan para pengawal untuk menangkap sang pelaku.
"Hei, kau baik-baik saja?"
Gaku hanya terdiam. Otaknya masih mencerna keadaan. Menatap seseorang pemberani atau bisa disebut yang paling bodoh. Yuki menarik sosok yang menindihnya. Gaku bangkit untuk duduk.
Tudung hitam disingkap. Mata Gaku membulat saat melihat rupa sosok itu.
Dia.... Nanase Tenn.
"Gaku-kun, dia--"
"Aku tahu," potong Gaku. Tidak mungkin Gaku melupakan dengan mudah seorang Nanase Tenn, apalagi dengan parasnya yang begitu memikat hati.
"Ku rasa Tenn benar-benar tahu cara memutar balikkan hati seseorang."
.
.
.
.
.Pening. Tenn membuka matanya perlahan. Cahaya matahari yang menyusup lewat gorden sedikit menyakiti matanya. Berapa lama dia tertidur?
![](https://img.wattpad.com/cover/298693680-288-k647979.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Winter War
FantasíaNanase Tenn adalah seorang pemuda berusia delapan belas tahun. Status : Peramal kesayangan Raja. Catatan lain : Jangan sampai ada yang tahu identitas aslinya. Namun sayangnya, Tenn lebih memilih untuk mengambil langkah berani, yang membuatnya terpak...