"Aku membutuhkan bantuanmu."
Touma menaikkan sebelah alisnya. Di wajahnya tercetak senyum mencurigakan.
"Apapun untuk sahabat lama."
.
.
.
.
.The Winter War
By
Lucian_Lucy_
.
.
.
.
.Untuk seorang yang tidak pernah keluar dari sangkar emas, kesempatan untuk melihat dunia luar adalah surga.
Tenn menghabiskan waktu siangnya dengan berjalan-jalan sepanjang dermaga. Banyak orang hilir mudik di sekelilingnya. Mereka semua terlihat asing, berbeda satu sama lain. Namun menarik di matanya. Berbagai macam warna rambut ada di dermaga. Dari yang hitam sampai perak. Dari yang bermata sipit sampai bulat sempurna. Dari yang berkulit pucat sampai hitam.
Udara pelabuhan memang tidak sesegar desa. Sepanjang perjalanan, aroma familiar yang dijumpai hidungnya adalah aroma keringat dan apek.
Pelabuhan ternyata adalah tempat yang hidup. Lebih dari pasar Albania. Namun kebanyakan dari mereka sama. Sama-sama bersuara berisik dan berbahasa kasar. Mungkin inilah hidup orang pesisir pantai. Menantang laut untuk menunjang hidup.
"Tenn?" Pria itu memanggilnya. Gaku mendekati Tenn. Menyerahkan sebuah surat pengantar dan tiket.
Tenn memandang tiket dengan gamang. Sedikit konyol mengingat dirinya baru saja kabur dari maut dan sekarang malah sedang menjemput bahaya. Seminggu yang lalu ia masih memikirkan stok tumbuhan yang akan dijualnya, sekarang ia harus memikirkan cara agar bisa menyeberang laut tanpa mabuk.
"Kapal kita segera datang, kita harus bergegas."
Gaku membawanya menuju sebuah kapal berukuran sedang. Mereka telah mengantre, ikut ambil bagian dalam barisan mengular. Gaku masih dengan topi fendoranya. Menatap sekelilingnya dengan waspada. Sementara Tenn berada di belakangnya. Mengambil jarak aman.
Seorang pria kekar menghadang di jembatan penyeberangan. Pria itu akan memeriksa setiap surat keterangan penumpang. Saat Tenn dan Gaku menyerahkan surat pengantar buatan Touma, pria itu mengangkat sebelah alis. Ia memandang dua sejoli dengan pandangan tertarik.
Tidak ada pemeriksaan barang-barang, tidak ada penggeledahan. Gaku dan Riku dapat masuk ke kapal dengan selamat.
Tenn sempat melirik ke belakang. Pria botak itu hanya tersenyum singkat.
"Yang Mulia, sebenarnya siapa Touma-san?"
Gaku membawanya ke kabin atas. Mereka berdiri di sepanjang dek. Merasakan aroma laut yang menguar disekeliling.
"Inumaru adalah penguasa pelabuhan. Bisa dibilang, dia adalah pengawas yang bekerja langsung dibawah perintahku."
Tenn diam mendengarkan. Semuanya tampak masuk akal. Pantas saja mereka berdua telihat akrab saat bertemu.
"Dan Tenn, jangan panggil aku Yang Mulia. Kita tidak tahu siapa yang ada di kapal ini. Mungkin tampak seperti kapal yang hanya membawa pedagang, tapi siapa tahu ada mata-mata di sini."

KAMU SEDANG MEMBACA
The Winter War
FantasyNanase Tenn adalah seorang pemuda berusia delapan belas tahun. Status : Peramal kesayangan Raja. Catatan lain : Jangan sampai ada yang tahu identitas aslinya. Namun sayangnya, Tenn lebih memilih untuk mengambil langkah berani, yang membuatnya terpak...