3 : MABUK

3.2K 105 0
                                    

PAGI - 07.08.

Qianna
online

Mohon maaf mengganggu waktu anda Pak Darrel. Untuk hari ini saya izim datang telat karena mau ke rumah sakit. Mungkin sekitar set 9 saya akan datang ke kantor.

Iya


----

Ya, benar. Aku perg kerumah sakit hanya untuk mengecek kesehatan saja. Tadi subuh sekitar pukul 3 pagi, tubuh ku sangat panas itupun Mama yang tahu. Kemudian aku dan Mama pergi kerumah sakit sekalian mengecek keadaan rahim ku. Dan tentu saja hasilnya baik, aku benar-benar bisa hamil sebenarnya. Alias tidak ada satupun masalah yang menghambatku untuk hamil.

"Syukurlah, ternyata memang Aris yang tidak tau diri! Lebih baik kamu cerai aja sama dia! Mama sama Ayah sudah setuju soal ini semalam."

"Pikiran ku juga seperti itu, tapi .. aku masih sayang sama Mas Aris Ma." ucapku melesu.

"Kamu tuhh, jangan sayang sama orang yang ngga bisa sayang sama kamu! Apalagi itu suami mu sendiri! Mama yakin si Aris tu udah ngga cinta sama kamu!"

"Aris tuh yaa! Bener-bener gatau diri!Bikin Mama kesel bangett!!! Seharusnya dia ngejalanin peran nya sebagai suami dengan cara menerima apa adanya kamu eh malah enak-enak an sama cewe lain!!! Argh!" Mama bermuka sebal itupun sejak semalam.

"Nanti Mama sama Ayah datang kerumah kedua orang tua nya dan meminta persetujuan cerai. Kamu ngga pantes dapet laki-laki kaya dia! Kamu harus bahagia nak, Mama gamau liat anak tunggal Mama tersakiti ... apalagi karna perselingkuhan seperti ini." aju Mama berujung tersenyum tipis menatapku.

Aku ikut tersenyum. "Terimakasih Ma. Yeah.. meskipun ngelepasin Mas Aris gitu aja sangatlah berat .." lirih ku di sambung dengan hembusan nafas panjang yang mengecewakan.

"Kamu terlalu sayang padanya, sadarlah nak. Dia udah ngga sayang sama kamu. Kalau Aris sayang sama kamu dan cinta, dia ngga bakal nyelingkuhin kamu kaya gini sampe berani ngehamilin perempuan lain. Bener kan?"

"Hm, Iya Ma. Aku harus bisa ngelupain Mas Aris." balas ku melesu lalu Mama menyemangatiku.

"Semangat anak ku, kamu pasti bisa. Menetapkan pria seperti Aris di kehidupanmu itu tidak ada gunanya. Mama akan mencari calon baru lagi untuk mu. Anak Mama kan sangat cantik, pasti banyak yang mau dengan mu nak."

"Mama iihhh! Bisa aja." Aku meringis malu menyenggol lengan Mama. Mama jadi tertular tawa.

"Mama akan berangkat kesana setelah kita mampir ke pasar terlebih dahulu."


"Ma, apa aku boleh ikut kerumah orang tua Mas Aris?" ajuku bertanya berharap Mama memperbolehkanku.

"Hmm... lebih baik tidak. Ini urusan orang tua dengan orang tua nak. Ini adalah penentuan. Kamu sebaiknya bekerja. Jika tidak Bos mu akan marah."

"Iya juga .." gumam ku mengingat jika aku janji akan tetap datang walau telat.

"Oh ya, Mama dan Ayah butuh handphone kamu untuk barang bukti secara langsung. Jadi, Mama bawa yaa .. kamu kerja tanpa handphone bisa kan?"

Aku mengangguk yakin. "Bisa Ma, bawa aja." ucapku memberikan handphone nya pada Mama.

"Oke, nanti pulang kerja jangan malem-malem loh. Mama khawatir. apalagi kamu lagi ngga bawa handphone."

MY BOSS, DARREL! - [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang