Pagi ini kelas Hyura riuh, karena ada barang yang tak sempat dibeli oleh Lee Woo Sik. Walaupun sebenarnya benda itu tak masalah jika tak ada disana, karena Woosik bersikeras untuk membelinya, jadilah Junjae dan Kyungwoo pergi membelinya.
"Ya sudah aku dan Junjae akan pergi membelinya." Ucap Kyungwoo.
"Okay, yang lain lanjut dekornya, santai saja karena sudah mau selesai semua. Apa kalian udah bikin bread?." Woosik bertanya.
"Tenang aja, udah ada lima orang yang bikin kok." Sahut Hyura.
Mereka semua melanjutkan dengan senang hati, suara riuh karena teriakan, tawa, bahkan nyanyian terdengar dari kelas satu ini. Karena memang mereka mengerjakannya dengan sangat santai.
Dari pagi sejak datang ke kelas, Yoongi dan Hyura terlihat sering bersama. Mereka berdua berusaha mendekor tempat untuk swafoto hanya berdua saja. Yejin yang mengetahui hal itupun, lalu diam-diam memperhatikan gerak gerik mereka berdua.
Saat jam makan siang Yejin mengajak Hyura untuk makan siang bersama seperti biasanya, namun berat bagi Hyura meninggalkan Yoongi dikelas.
"Yoongi-ya?? Ayo ke kantin." Ajak Hyura.
"Kalian saja, aku disini menjaga semuanya." Jawab Yoongi.
"Aku akan bawakan roti untukmu."
"Aku ga laper. Udah sana." Sahut Yoongi.
Yejin dan Hyura pergi ke kantin berdua, dan menyisakan Yoongi dikelas sendirian. Mereka berdua makan seperti biasa, bersama teman lainnya juga dimeja makan.
Setelahnya, Hyura membeli minuman untuk Yoongi. Karena Hyura selesai lebih dulu, jadi ia izin untuk duluan ke kelas.
"Yejin-a, aku harus ke kelas sekarang." Ucap Hyura.
"Kenapa tiba-tiba? Oh aku mengerti haha. Udah sana pergi hus huss." Sahut Yejin dengan wajah tengilnya
"Yaa!!! Jangan begitu."
"Eoooo ok, sana pergii."
Yejin dengan wajah tengilnya selalu meledek Hyura, karena ia tau Yoongi sudah tertarik dengan teman sebangku nya itu. Yejin pun salut pada Hyura, karena ia satu-satunya perempuan yang berhasil membuat Yoongi tertawa.
Berjalan sendirian sepanjang lorong, dengan melewati kelas lainnya yang masih riuh untuk dekorasinya. Sampai dikelas, Hyura tak sengaja melihat Yoongi sedang ditemani perempuan yang asing baginya, ia tidak kenal dengan perempuan itu, tapi samar-samar Hyura melihat Yoongi tersenyum sekilas padanya.
"Itu siapa ya? Yoongi bilang cuma aku yang bisa liat senyum tulusnya? Tapi dia tersenyum tanpa paksaan dengan perempuan itu?" Gumam Hyura sebelum ia menerobos masuk kedalam kelas.
Hyura masuk dengan santai, agar tidak dicurigai siapaun. Ia berpura-pura menyimpan sesuatu kedalam tasnya, lalu membantu Yoongi mendekor kelas.
Entah perasaan apa yang dirasakan Hyura, namun melihat Yoongi tersenyum pada perempuan lain membuatnya sakit tapi tak berdarah. -ceilah sakit tak berdarah katanya.-
Perempuan itu tiba-tiba mendekati Hyura dan mengajaknya berkenalan, dengan perasaan yang campur aduk dan entahlah, rasanya sangat sakit. Hyura pun tak menolak ajakan perkenalan darinya.
"Halo, kamu Hyura kan? Kenalin aku Jaerim. Dari kelas 3-4. Kak Yoongi kemarin bercerita tentangmu, menurutku kalian cocok kok." Ucap Jaerim dengan senyumnya yang sangat manis.
"Apa ini dia siapa? Kenapa Yoongi bercerita tentangku?" Gumam Hyura.
"Ahh, iya aku Hyura, senang berkenalan denganmu." Sahut Hyura canggung."Baiklah, kak aku kembali ke kelas dulu, besok aku akan berkunjung kesini!." Ucapnya sambil berlari keluar kelas.
Hyura heran dengan perempuan itu, ia terlihat sangat akrab dengan Yoongi. Yejin juga tidak pernah menceritakan tentang Jaerim pada Hyura.
Kali ini Hyura mengabaikan Yoongi, walaupun hanya mereka berdua dikelas. Mereka tak melontarkan sepatah katapun dari mulutnya, hening, hanya terdengar suara dari barang dekorasi yang sedang mereka pasang.
Yoongi mengerti kenapa Hyura diam, karena dari raut wajahnya ia terlihat sedih. Akhirnya Yoongi mengalah dan memecah keheningan kelas dengan bertanya pada Hyura.
"Ya, kamu kenapa diam? Biasanya cerewet." Ucap Yoongi.
"Gapapa, lanjutin dekornya biar cepet selesai." Jawab Hyura tanpa melihat lawan bicaranya.
Mereka berdua kembali terdiam tanpa suara percakapan, atau candaan yang biara Hyura lakukan. Sampai akhirnya, semua teman sekelas kembali dan melanjutkan pekerjaan masing-masing. Menyelesaikan dekorasi seindah mungkin, agar dapat tamu dari kelas lain yang banyak.
Setelah selesai dekor, Woosik mengumpulkan semua temannya yang mendapat tugas berjaga.
"Kalian tau pakaian yang harus dikenakan bukan?" Tanya Woosik, diikuti kata iya oleh semuanya. "Yoongi dan Hyura, pakaian kalian harus senada, karena kalian tokoh utamanya." Sambungnya.
"Iya." Jawab Yoongi singkat.
"Woosik tenang aja, aku sudah menyiapkan semua kok." Jawabku dengan tersenyum.
Setelah semua dirasa rampung, Woosik mempersilahkan seluruh temannya untuk kembali kerumah dan istirahat, agar besok bisa semangat.
Seperti hari sebelumnya, Yejin dan Hyura berpamitan ala mereka berdua, lalu mereka berpisah di gerbang sekolah. Hyura berjalan sendirian seperti biasa, pulang ke rumah yang sepi, tanpa adanya ayah atau ibu, orang tua Hyura yang selalu mementingkan pekerjaan tanpa perduli pada anaknya.
"Aku pulang." Ucap Hyura lemas.
Pemandangan yang sudah biasa, sepulang sekolah tak ada siapapun dirumah. Hyura segera membersihkan diri dan meminum pereda nyeri miliknya, lalu istirahat untuk event besok.
Tebak siapa Jae rim yookkk😁
Seperti biasa Voment jangan lupa readers!!
Luv from AeRi<3See u next part💗
YOU ARE READING
Last With You [COMPLETE]
Short StorySemua tentang bagaimana cara mencintai dalam waktu singkat, sesingkat mungkin. ****** ⚠shortstory⚠