Bagian 2

15 0 0
                                    

Menu

YANG TERASING-02

12 Votes

YANG TERASING

JILID 2

kembali | lanjut

DALAM pada itu, pemimpin mereka, prajurit itu, sedang bertempur mati-matian melawan Hantu bertangan api yang muda, sedang Pikatan, seorang anak muda yang memiliki ilmu yang paling menonjol diantara calon prajurit itu, harus bertempur melawan Hantu yang tua, sehingga mereka berdua seolah-olah sudah terikat dengan lawan masing-masing, Meskipun mereka melihat kelemahan calon-calon prajurit yang lain, tetapi mereka tidak dapat berbuat banyak.

Puranti yang masih berada diatas sebatang pohon benda, menyaksikan pertempuran itu dengan dada yang berdebar-debar. Ia sama sekali tidak. menduga, bahwa penjahat yang bersarang di Goa Pabelan itu mempunyai kekuatan yang demikian besar. Jumlah mereka tidak hanya sepuluh orang seperti yang diperkirakan, tetapi lebih dari itu. Prajurit Demak yang membawa lima belas anak buah itu, ternyata tidak banyak yang berdiri bebas.

“Satu, dua, tiga” Puranti menghitung calon-calon prajurit yang berkesempatan bertempur berpasangan hanya tiga. Dengan demikian, maka jumlah perampok itu pasti tiga belas”
Dengan gelisahnya Puranti menyaksikan pertempuran itu. Sebenarnyalah bahwa pendadaran itu agak terlampau berat bagi para calon prajurit, meskipun mereka yang sampai pada pendadaran terakhir itu pastilah orang-orang pilihan, apalagi mereka telah mendapat beberapa petunjuk dan latihan keprajuritan. Mereka sudah mendapat latihan, bagaimana mereka bertempur didalam ikatan kesatuan selain peningkatan kemampuan seorang demi seorang.

Namun demikian, ternyata bahwa di dalam pertempuran itu, calon-calon prajurit Demak itu mengalami beberapa kesulitan

Prajurit yang memimpin pasukan kecil itupun menjadi cemas Ternyata petunjuk tentang gerombolan yang sampai di Demak agak meleset dari kenyataan. Menurut petunjuk yang diterima, anak buah Hantu bertangan api itu beserta para pemimpinnya tidak lebih dari sepuluh orang. Bahkan kadang-kadang kurang, karena tidak seluruhnya selalu berada di goa itu. Namun kini ternyata jumlah mereka lebih banyak dari itu, sehingga prajurit itu mengakui, bahwa pendadaran itu agak terlampau berat dan berbahaya.

Dalam pada itu, matahari merayap semakin tinggi di kaki langit sebelah Timur. Sinarnya mulai terasa menggigit kulit. Namun mereka yang berkelahi itu sama sekali tidak menghiraukannya lagi. Mereka sedang bergulat diantara hidup dan mati. Ujung-ujung senjata mereka yang. berkilat-kilat berbenturan, dan bahkan satu dua diantara mereka, telah, menitikkan darah dari kulitnya.

Yang TerasingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang