DΣΛЯ MY FΛƬΣ ПΛMΣ - CHAPTER. 6

162 71 5
                                    

Happy Reading

Fate name?” Hao Yu terkejut mendengar penjelasan dari ketua osis yang tadi tiba-tiba masuk ke UKS  sewaktu ia masih diperiksa oleh Gengyin.

Zhennan mengangguk tenang padahal sudah diberikan tatapan maut dari dua pasang mata di hadapannya.

Bo Yuan dan Gengyin sedikit menggeram marah. Tidak ada yang boleh membocorkan informasi mengenai fate name kepada siapapun, karena kenyataannya manusia harus mengetahui sendiri apa itu Fate Name tanpa bantuan orang lain.

“Kau bicara terlalu banyak, Zhennan!” Bo Yuan menaikkan nada bicaranya yang membuat Hao Yu bergidik ngeri.

Bo Yuan menarik tangan Zhennan dan membawa ketua osis itu keluar dari ruangan UKS.

“Jangan dengarkan Zhennan, dia hanya asal bicara. Lebih baik kamu pulang dan beristirahat. Aku akan menelepon kakakmu” Gengyin mencoba mengalihkan pikiran Hao Yu dari perkataan ketua osis itu.

“Eh tidak usah Gengyin Laoshi. Pasti kakak sedang sibuk dengan pekerjaan dan kuliahnya.”

“sungguh adik yang perhatian. Memang sedikit susah memiliki kakak yang sibuk di dunia entertainment.”

Gengyin kembali ke meja perawatnya dan menuliskan sesuatu di kertas.

“Ini apa, Laoshi?” Tanya Hao Yu penasaran tapi setelah melihat kertas itu ia langsung mengerti dan pamit keluar dari UKS.

*

*

*

*

Hao Yu sudah berkali-kali menolak telepon dari temannya itu tapi berkali-kali juga nada dering menjengkelkan tadi berbunyi, terpaksa ia pun harus mengangkatnnya.

“Kenapa, Mo?. Mau tanya jawaban tugas sejarah? Kau tau kan aku tidak masuk hari ini” ceplos Hao Yu megingatkan.

“Tidak-tidak. Mobilku hanya mogok Yu dan….”

Hao Yu bangkit lalu memijit kepalanya perlahan, rupanya sahabatnya itu sedang kesusahan. "Kau di mana? Sudah di kota kah?”

Belum sempat Hao Yu mendengar jawaban Lin Mo, Liu Zhang masuk ke kamar adiknya itu.

“Gege pergi ya, Pai”

“TUNGGU GE! ” Hao Yu balik beralih ke handphonenya lagi.

“Halo, Mo. Kau di jemput gege  ya. Aku akan kirimkan nomornya sekarang.” Ia langsung menutup telepon dan memberikan nomor kakaknya itu ke Lin Mo.

“Siapa?”

“Lin Mo, dia butuh tumpangan karena mobilnya mogok.” AK hanya bia mengangguk.

AK menghentikan mobilnya di rumah dengan pagar berwarnakan hijau tua.

“Huang?” AK membaca papan tulisan didepan gerbang.

AK mengeluarkan handphonenya. Ditekannya kontak yang tertulis ‘Momo’ di handphone-nya.

“Hai, Mo. Sepertinya aku sudah di depan rumahmu.”

“Oke ge. Lin Mo segera keluar,” balas Lin Mo yang langsung menutup panggilan.

AK membuka pintu mobil dan keluar untuk mengambil udara sejenak.

Udara di luar sungguh dingin,  hal ini biasa terjadi pada bulan November akhir. Ia membiarkan angin berhembus dan merusak poni yang susah-susah ia atur tadi.

“Ge!” panggil Lin Mo sambil melambaikan tangannya sesaat setelah ia muncul dari balik pagar.

AK tersenyum melihat senyuman merekah milik Lin Mo yang tidak pernah memudar walau susasana hatinya berubah. Teman dari adiknya yang satu ini  selalu bisa membuat AK tersenyum walau mereka hanya bertemu sekali saja.

𝙳𝚎𝚊𝚛 𝙼𝚢 𝙵𝚊𝚝𝚎 𝙽𝚊𝚖𝚎 - INTO1- FF Author Kolaborasi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang