This Story Written By dngsoo_Km
[Fantasy, Romance, MPREG]
Hujan deras mengguyur wilayah Kekaisaran Selatan, membuat udara dingin terasa begitu menusuk kulit. Tetapi Taeyong senantiasa berdiri di balik kaca ruang tidurnya, pikirannya melayang jauh ke belakang mengingat kembali hal yang membuatnya berakhir di sini.Hidup di Istana adalah impian untuk sebagian besar orang menjalankan hidup layaknya Pangeran dan Putri yang senantiasa dilayani tanpa perlu mengkhawatirkan apapun.
Setidaknya itulah yang ada dipikiran kaum awam, tetapi bagi penghuni istana itu sendiri, istana tidak lain hanyalah kandang ular berkedok surga.
Hampir semua manusia di istana adalah makhluk berbisa, menjatuhkan satu sama lain untuk dapat tetap hidup dan berada diposisi yang mereka inginkan, bahkan bicara saja terasa sulit, sedikit saja salah berbicara maka nyawa yang akan menjadi taruhan.
Taeyong menghela napas, tangannya senantiasa mengelus lembut perutnya yang telah membuncit. Ia sedikit khawatir kesehatan janinnya akan terganggu karena pikirannya yang terus berkelana akan penyesalan masa lalu.
Seandainya siang itu ia tidak pergi ke pasar untuk membeli beberapa gulung benang yang rencananya akan ia rajut menjadi pakaian hangat untuk Duke yang ia cintai, ia tidak akan berakhir di sini.
Taeyong tidak pernah menyangka pergerakannya di pasar hari itu dapat menarik perhatian Sang Kaisar yang tengah melakukan penyamaran. Lagi pula, siapa yang dapat menduga Kaisar akan melakukan penyamaran hari itu?
Dalam beberapa hari rombongan dari istana memboyong ia dari kediamannya, jantungnya terasa berhenti berdetak ketika secara sepihak ia dinobatkan menjadi selir oleh Sang Kaisar.
Taeyong Estefan hanyalah bangsawan biasa. Keluarga 'Estefan' bukanlah keluarga yang terlalu berpengaruh sehingga nama keluarga tersebut sangat jarang terdengar, tetapi wajahnya yang begitu sempurna dengan perpaduan tampan sekaligus cantik di saat bersamaan membuat namanya cukup terkenal.
"Maaf mengganggu Tuan Estefan, Yang Mulia Kaisar datang untuk mengunjungi anda."
Suara dayang pribadinya memecahkan keheningan membuat Taeyong berbalik dan menatap dayang itu.
"Persilakan Yang Mulia untuk masuk."
Sang Dayang menunduk sebelum membuka pintu kamarnya, tidak lama tubuh gagah Kaisar mulai memasuki ruangannya dan ia menyambut Kaisar dengan senyum semanis mungkin.
"Permaisuriku, maafkan aku yang begitu jarang mengunjungimu." Kaisar menariknya ke dalam pelukan hangat dan ia segera membalas pelukan tersebut.
"Hamba tidak keberatan untuk itu karena hamba sangat mengerti bahwa urusan negeri ini jauh lebih penting ...." Taeyong terdiam sesaat sebelum menatap Kaisar dengan pandangan sendunya.
"Yang Mulia, dengan sangat rendah hati hamba meminta kepada Yang Mulia untuk tidak memanggil hamba Permaisuri, hamba hanya tidak ingin ucapan Yang Mulia Kaisar menjadi malapetaka jika sampai terdengar di telinga Yang Mulia Permaisuri." Taeyong dapat melihat Kaisar mengeraskan rahang sesaat. Tapi apa hendak dikata? Ucapannya memang benar, ia hanyalah seorang selir rendahan.
"Tidak perlu dikhawatirkan, meskipun kau bukan Permaisuri di negeri ini tetapi kau pemilik hatiku, kau Permaisuriku, Estefan. Permaisuri tidak dapat menyakitimu karena kau berada di bawah sayapku." Taeyong tersenyum mendengar ucapan sang Kaisar sembari mengusap lembut punggung Kaisar.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIMERENCE 《Jaeyong》
FanfictionJaeyong oneshoots collection by Excelentjy team. Special Jaehyun Brithday. • BXB || YAOI || HOMO || GAY • Rate : G - M • Jaehyun x Taeyong • Don't read if u don't like!