Beautifull In White

2.5K 205 0
                                    

This story written by spidermurk
[Romance]

Tidak ada yang mengetahui kapan, di mana, dan siapa pasangan hidup kita.

Terkadang dalam melaluinya, Tuhan memberi banyak cobaan. Cobaan yang diberikan bukan bertujuan memisahkan atau sekedar lika-liku hidup, tetapi Tuhan memberikanya agar kita tahu siapa yang bisa menerima kala susah atau senang.

Pertemuan yang ditulis Tuhan juga tak semena-mena sebuah unsur kesengajaan, jika memang sengaja, mana mungkin degup jantung berdenyut hebat.

Tidak mungkinkan, Tuhan secara tidak sengaja membuat jantungmu sakit?

Atau hanya karena kau ingin?

Sama halnya dengan Jaehyun, lelaki berlesung pipit itu tak yakin akan pasangan yang diberikan Tuhan karena merasakan degupan hebat saat pertama kali bertemu, bagaimana bisa rasa itu disebut cinta?

Terkadang Jaehyun berterima kasih kepada hujan dan halte yang telah mendukung pertemuan dengan pasangan hidupnya. Ah, belum, mungkin sebentar lagi.

Taeyong, pria manis yang membuat jantung Jaehyun berdegup hebat di tengah lebatnya hujan.

“Hei, gapai tanganku!” Jaehyun mengulurkan tangannya, membantu lelaki manis ini bangun. Lelaki manis di depannya ini tentu dengan senang hati menggapai tangan Jaehyun.

Bajunya yang kotor, ditambah hujan yang turun begitu deras, apalagi dia tidak membawa payung. Membuat  Jaehyun yang kebetulan lewat merasa ingin menolong.

“Maaf, payungku kecil.” ucap Jaehyun setelah pria manis ini berdiri. Mereka saling menghimpit, tidak ingin terkena hujan.

“Iya, tidak apa, terima kasih sudah menolong, hehe.” pria manis ini menatap Jaehyun. “Ayo, meneduh dulu di situ, hujan tambah deras!”

Mereka berjalan bersamaan menuju halte, dengan tangan yang saling bertaut memegang gagang payung.

“Oh, omong-omong, namamu siapa? Aku Taeyong!” Taeyong mengulurkan tangannya, tak lupa bibir manisnya yang tersenyum.

“Ah—“ Jaehyun menutup payungnya, kemudian membalas uluran tangan pria didepan. “Jaehyun.”

Jaehyun tersenyum mengingat memorinya dulu, andai ia tak menolongnya, apakah Tuhan tetap menyatukan Jaehyun denganya?

“Jaehyun.”

Mendengar namanya dipanggil, Jaehyun menoleh, ada Ayahnya disana.

“Ya?” Jaehyun menghampiri Ayahnya, mereka saling memandang dan tersenyum.

“Ayah tak menyangka kamu akan menemukan pasangan hidupmu, jaga dia.” ucap Ayahnya, pria tua ini tak menyangka anaknya akan menyandang tanggung jawab baru, rasanya baru kemarin ia lahir.

“Tentu, Jaehyun tentu akan menjaganya, Ayah.” Jaehyun tersenyum, merengkuh sang Ayah dalam pelukan.

Ayahnya melepas pelukanya, menatap dalam anaknya. “Mari.”

***

Pria manis bernama  Taeyong ini tersenyum di depan cermin, melihat pantulan dirinya yang  bersemu merah, badannya bergetar seakan tak percaya ini akan terjadi.

“Baru kali ini aku bersyukur sama kesialan yang Tuhan beri.” gumamnya pada dirinya sendiri.

“Ngaco, mana ada kesialan yang setampan dia.” Suara dari arah pintu mengalihkan atensi Taeyong.

“Astaga, Ibu!” Taeyong menjerit terkejut, membuat Ibunya terkikik pelan.

“Nggak ada ya yang namanya sial, ini udah ditakdirin sama Tuhan! Kalau sialnya kaya gini, Ibu juga mau nikah lagi!” Wanita bergaun putih ini mengelus lembut rambut anaknya, menjaga tatanan pada rambutnya.

“Ih, Ibu!” Taeyong berdiri menatap ibunya, memeluknya erat, seraya menahan air mata agar tak jatuh mengenai polesan di wajahya.

“Maafin Taeyong ....” Hanya kalimat itu yang keluar dari bibir manisnya. Sang ibu tentu paham dengan apa yang dirasakan anaknya, dia juga pernah mengalaminya.

Memang berat melepas diri dari orang yang kita kenal pertama kali saat melihat dunia. Rasanya sulit, tetapi harus dilakukan.

“Kenapa minta maaf? Kamu seharusnya senang, ini harimu, jangan pikirkan yang lain ....” Sang ibu melepas pelukan anaknya, ia tak ingin anaknya bersedih di hari sakralnya.

“Kamu udah siap? Ayah sudah nungguin kamu.” tanya Ibu Taeyong, yang langsung dibalas anggukan kepada lawan bicaranya.

Taeyong menggandeng Ayahnya, mereka berdua berjalan menuju altar, disana sudah terdapat Jaehyun yang terlihat tampan menunggu pasangan hidupnya.

Ayah Taeyong melepas harta berharganya, ia harus merelakanya walau terasa berat.

“Tolong jaga permata saya Jaehyun ....” bisiknya pelan kepada Jaehyun, yang lantas dibalas anggukan.

Jaehyun menatap Taeyong, mereka saling tersenyum menggagumi pahatan Tuhan, Jaehyun menggapai tangan Taeyong kembali untuk memulai kembali semuanya.

Pendeta memulai pernikahan ini, Jaehyun mengucapkan janjinya dengan lantang, seluruh undangan menjadi saksi ketulusan cinta Jaehyun.

Tak lupa, Taeyong mengucapkan janjinya, ia pun sempat ragu tetapi genggaman dan tatapan yang diberikan Jaehyun membuatnya percaya diri untuk melafalkan janji tersebut. Taeyong menghela nafasnya pelan dan mengucapkan janjinya.

Pendeta tersenyum menyaksikan pasangan yang ada di hadapannya, ia mempersilahkan mereka saling memasangkan cincin dan menautkan bibir.

Jaehyun menggapai jemari Taeyong, ia memasangkan cincin ke jari manis Taeyong dengan berhati-hati, tak lupa Taeyong yang melakukan hal serupa kepada Jaehyun.

Setelah cincin itu terpasang indah di jari manis mereka, keduanya saling berbagi pandangan.

Jaehyun memajukan tubuhnya, meraih dagu si manis dan mengecup bibirnya perlahan. Tak ada lumatan disana hanya kecupan manis yang menjadi saksi berakhirnya cinta mereka.

Ya, Cinta yang berakhir dengan bahagia.

“Thank you for coming into my life, Taeyongie.” Jaehyun berbisik setelah melepas tautan mereka, tentu saja Taeyong langsung memeluknya, semua para undangan yang menyaksikanya bersorak bahagia.

END

Inspired by : Beautifull in White [Shane Filan]

Inspired by : Beautifull in White [Shane Filan]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LIMERENCE 《Jaeyong》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang