Happy Reading
Aku fikir menyudahi sebuah kisah dengan cara yang sopan akan menjadi perpisahan terindah, namun pada kenyataannya perpisahan tetap menyakitkan tidak ada perpisahan yang indah.
Pintu hati yang sudah terbuka namun di rusak begitu saja oleh Leo sampai pada akhirnya aku sendiri lagi yang harus merapikannya. Mau tampan atau tidak semua lelaki sama, tidak tahu caranya meminta maaf.
Semua teman-teman Leo menjauhiku tidak tahu kenapa. Aku tidak pernah merasa selalu benar tapi bukan berarti aku mau di salah faham kan. Mungkin mereka hanya menerima penjelasan dari Leo saja tanpa mau mendengarkan penjelasan dari aku.
Mungkin jika mereka mendengarkan maka tidak akan ada yang percaya pada Leo lagi.
Harus seberapa keras lagi aku melupakan Kak Mada, karena di saat rasa ini mulai pudar dia kembali lagi, hanya untuk meminta maaf padaku.
Luka itu, sudah sangat banyak Kak. Aku bahkan bingung harus yang mana dulu yang aku maafkan, aku kebingungan tidak ada yang menuntunku menuju pintu menuju jalan yang terang.
Dalam kebingungan itu aku hanya bisa menangis. Jika di dunia ini ada kompas rasa sakit, maka kompas itu akan selalu tertuju padaku.
Gelas yang seharusnya kamu isi dengan air malah kamu pecahkan, dan di saat kamu butuh itu untuk minum kamu tidak memilikinya lagi kan? Harus di apakan? Lem yang sangat kuat 'pun tidak akan menjadikan nya gelas yang utuh kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Mesin Waktu [Mark Lee]
FanficSeperti lagu Mesin Waktu Budi Doremi, Jika melupakanmu hal yang mudah, ini takkan berat takkan membuat hatiku lelah. Disclaimer: Tokoh dalam cerita ini adalah milik NCT (SM Entertainment) dan dirinya sendiri serta OC atau karakter fiksi adalah cipta...