Chapter 3

231 24 16
                                    

Pemotretan pun di mulai kembali setelah jeda selama lima menit. Tenn dan Gaku yang sudah berganti kostum telah berada di dalam studio, mengamati beberapa staff yang masih berkutat dengan peralatan penunjang pemotretan.

Seraya menunggu, manik kelabu mencuri pandang kearah pemuda yang berdiri di sisinya. Sebelumnya, pemuda itu menyangkal semua cercaannya perihal gelagat aneh sang pemuda selama pemotretan. Wajahnya yang tiba-tiba merona, sesekali tubuhnya tersentak ketika Gaku memeluk pemuda yang lebih muda darinya. Ditambah, pemuda bersurai merah muda itu berulang kali membenahi bajunya yang terlihat 'oversize' di tubuhnya.

"Kujo-san, Yaotome-san, silakan ke posisi. Kita akan memulai sesi selanjutnya, onegaishimasu." Kedua manik silver itu berhenti menjelajahi keanehan di tubuh centernya saat seorang staff menghampiri dan meminta bersiap.

Tenn mengangguk mengerti dan melangkahkan kakinya mengikuti staff menuju posisi pemotretan. Gaku yang sejak awal mengamati punggung kecil centernya memilih mengikuti dalam diam. Salah satu staff meminta pemuda bersurai silver itu melakukan pose memeluk leher ramping center berambut merah muda. "Seperti ini?"

Kedua pipi chubbynya tersipu seraya  mencondongkan lehernya ke sisi kiri. 'Tenanglah...fokus... Sebentar lagi sesi menyebalkan ini akan selesai.'

"Yaotome-san, bisa lebih dekat lagi dengan Kujo-san?" pinta Staff mengatur posisi kamera sejajar dengan model di hadapannya. Gaku mendekatkan dirinya sedikit memeluk tubuh mungil pemuda berambut merah muda.

"Sou... Sou... Ah... Dan, bisa sandarkan dagu pada pundak Kujo-san? Yaotome-san, onegaishimasu..."

Ia menurunkan dagunya ke bahu Tenn sesuai pinta staff. Kedua pipi Tenn memerah. Hembusan napas pemuda bersurai putih perlahan menggelitik leher mungilnya, membuatnya perlahan kehilangan konsentrasi hingga pemuda di belakang menegurnya.

"Tenn... Konsentrasi... Hadap kamera..."

"Kau tidak lihat aku sedang konsentrasi menghadap kamera? Jangan cerewet dan diamlah agar ini cepat selesai!" balas Tenn berbisik.

Gaku melempar lirikan datar pada pemuda di depannya dan mengarahkan manik silvernya ke arah kamera memasang senyum menggoda. Ia memang merasa semakin lama, pemuda berambut merak muda itu semakin mencurigakan, namun ia memilih mengurungkan niatnya dan menyelesaikan pekerjaannya dengan baik.

❃❃❃

Satu jadwal yang melelahkan— bagi Tenn, pun usai. Ia menghela napas panjang seraya menyandarkan kepala dan punggungnya yang letih di sandaran sofa ruang ganti TRIGGER. Selama bertahun-tahun menjadi seseorang yang bekerja di depan khalayak ramai dengan senyuman yang terus mengembang di wajahnya, baru kali ini ia merasa sangat letih dengan pekerjaan yang ia lakukan. Menjaga keprofesionalan seraya menahan diri agar tidak terlalu mencolok jika sebenarnya ia tidak nyaman dengan pose yang disarankan oleh staff.

"Kenapa ini bisa terjadi padaku?" Sekali lagi bibir mungilnya menghela napas panjang. Entah berapa kali napas berat yang keluar dari mulutnya hari ini karena risau jika Gaku akan mengetahui keadaannya, alasan lainnya karena ia tidak terbiasa dengan tubuh perempuan.

Benaknya terus memutar kembali ingatan yang telah di laluinya seperti sebuah kilas balik yang di rangkum menjadi satu, jauh sebelum ia terbangun dengan tubuh perempuan. Malam hari usai acara show Re:vale, kedua seniornya menawarkan makan malam bersama namun ia dan Gaku menolaknya dengan sopan. Sebelum kembali ke apartemen, ia menemukan sebuah cairan aneh berwarna merah pekat di meja—

"Tunggu... Kemarin malam tidak ada masalah, tubuhku baik-baik saja. Setelah aku meminum cairan aneh dalam botol itu—" Ia baru menyadari jika cairan dari botol asing itulah penyebab tubuhnya berubah dengan waktu semalam.

New Shoujo at TRIGGER (DISCONTINUE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang