Chapter 4

362 20 18
                                    

Tangan mungil nan ramping itu terus mendorong punggung pemuda berambut putih menuju pintu kamarnya yang masih terbuka lebar. "Kenapa kau tetap berdiam diri disini?! Keluarlah!?"

"O-oii... Tidak perlu mengusirku seperti itu juga. Baiklah aku keluar." Pemuda bermarga Yaotome itu akhirnya menuruti kemauan sang gadis dan kembali ke kamarnya, meninggalkan gadis berambut merah muda yang memasang tampang merengut menutup pintu kamarnya.

Cklek...

Pintu pun terbuka, kaki jenjangnya menapaki ruangan luas dipenuhi aksen serba keabuan dengan dua sofa panjang, hiasan dinding lukisan abstrak yang terpajang di atas salah satu sofa, langit kamarnya juga diterangi beberapa lampu sorot, serta televisi layar lebar terpajang diantara dinding bercorak bebatuan alam.

Di sisi lain, terdapat beberapa perabotan lain seperti ranjang berukuran 'King Size' dengan meja kabinet di setiap sisinya berwarna senada dan jam digital dan lampu meja di salah satu sisi kasurnya. Ia merebahkan tubuhnya di atas ranjang seraya manik kelabunya menerawang jauh langit-langit kamarnya. Di benaknya berusaha menjelajahi kembali ingatan yang ia jalani hari ini.

Berawal ketika Gaku mengamati bulu mata Tenn yang panjang, gerak gerik mencurigakan center surai merah mudanya selama pemotretan, hingga ia menyentuh sesuatu yang kenyal seperti dada perempuan dan menyebabkan masalah untuknya dan rekan setimnya.

'Tidak kusangka, Tenn... Berubah menjadi perempuan.' Wajah leader TRIGGER itu memerah. Meski bukan pertama kalinya ia berinteraksi dengan perempuan, namun baru kali ini ia benar-benar menyentuh tubuh wanita dengan kedua tangannya.

"A-apa yang kulakukan tadi..."

❃❃❃

Sang surya mulai menyingsing dari ufuk timur. Alunan kicauan burung menelisik indera pendengaran gadis berambut merah muda tatkala membuka daun jendela kamarnya, mengundang udara segar di pagi hari memenuhi ruang kamarnya yang terlihat lebih luas nan rapi.

Dengan baju yang sedikit 'oversize' melekat di tubuh mungilnya, ia membuka pintu kamarnya dan berniat menuju dapur mengambil segelas air, namun—

"A-apa... Yang kau lakukan, hentai!!!" Teriakan feminim memecah keheningan pagi tatkala manik merah mudanya menangkap pemandangan yang lumayan merusak kewarasannya.

Lekuk tubuh atletis, guratan otot yang tercetak di kedua lengan dan kakinya yang jenjang, kulit putih bak seorang model pemotretan dewasa dengan sehelai handuk menutupi bagian pribadinya menatap polos ke arah satu-satunya gadis di apartemen.

Salah satu tangan mungilnya mencoba menutupi kedua matanya seraya melempar pandangan ke sisi lain. "Kau lupa aku sudah menjadi perempuan? Seenaknya berkeliaran dengan penampilan seperti itu di dalam dorm!"

Manik kelabu itu mengerjab beberapa kali lalu tersadar jika sekarang ia tinggal bersama seorang gadis. "A-ahh!!! Aku lupa kau sekarang bukan laki-laki lagi, maaf Tenn." Kedua kakinya melangkah cepat menuju kamarnya.

Tenn hanya memijat pangkal hidungnya. Baru dua hari ia berubah, sudah banyak hal yang menimpanya seperti yang baru saja terjadi. 'Apa aku bisa bertahan dengan tubuh perempuan ini?'

Gaku membuka pintu kamarnya dengan penampilan yang lebih rapi dengan setelan kaos polos dipadukan jas panjang dan celana hitam panjang mendekati gadis berambut merah muda yang sedang menyesap teh di ruang makan. "Tenn, bagaimana jika kita sarapan di luar?"

"Untuk apa?" balas Tenn singkat. Jemari lentiknya sibuk berkutat dengan layar hitam benda persegi panjang di genggamannya.

"Hari ini aku malas memasak dan—" Gaku mengalihkan pandangannya seraya mengusap  pipinya yg memerah. "Sebagai permintaan maafku karena tadi dan kemarin.

New Shoujo at TRIGGER (DISCONTINUE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang