🥀 Pergi

258 61 473
                                    

HALLO EVERYONE 🤍
THANKS A LOT BUAT KALIAN SEMUA YANG UDAH MAMPIR KE WATTPAD ZURA☺️
Semoga kalian enjoy dengan karyaku ini ya

Jangan lupa masukin "YORANIANDRA" di Perpus kalian ya😙
Dan, kalau kalian berkenan, tolong bantu share "YORANIANDRA" ke sosmed kalian, temen-temen kalian, biar lebih banyak orang yang bisa ambil moral value dari cerita ini ✨

And, for the last.
Zura butuh banget kritik dan saran kalian untuk tulisan Zura. Jangan lupa isi kolom kritik dan saran ya gaez✌️

"Bang! Permen lilipopnya Laniaaa!! Jangan dimakan!" seru Rania saat abangnya membawa kabur permen lollipop yang sudah susah payah ia dapatkan hasil dari merayu mamanya.

"Kejar kalau bisa," balas anak laki-laki itu dengan menjulurkan lidahnya yang semakin membuat adik bungsunya geram.

"Abang jomblo! Lania sumpahin Abang dikutuk jadi monkey sama Mom!" Rania Marselina Sanjaya, gadis itu terus mengejar abangnya yang biasa ia panggil dengan sebutan Abang jomblo. Entah darimana ia mendapatkan kosa kata yang tidak seharusnya diketahui anak usia 5 tahun.

Andra Marselino Sanjaya, anak kedua dari keluarga Bramantyo Sanjaya ini tidak menghiraukan sumpah serapah yang sekarang dikeluarkan oleh adiknya.

Ia tidak akan berhenti berlari sebelum...

"Awsss," ringis Rania yang kini sudah bersiap menangis.

"Satu, dua, tiga," hitungan dari Andra benar, Rania menangis dengan kencang. Inilah yang Andra tunggu, drama Rania.

"Abang, bantuin adek dong," sahut gadis yang usianya berjarak satu tahun lebih tua dari Andra, Yora Marselina Sanjaya. Andra pun berjalan mundur kearah Rania yang masih menangis.

"Dengkul cantik aku jadi lecet," rengeknya dengan mengelus lututnya yang sebenarnya tidak terluka.

"Lagian kenapa sih kejar-kejaran?" tanya Yora yang kini mengelus pucuk kepala Rania.

"Abang jomblo ambil permen lilipop Lania," ucapnya mengadu pada Yora.

"Bocil, Lolipop!" sela Andra yang membuat Rania bersedekap dada.

"Lilipop Abang!" Rania selalu benar, itu adalah prinsip utama yang dipegang oleh gadis kecil ini. Andra hanya berdecak dan memutar bola matanya jengah.

"Rania ikutin Kakak," sahut Yora dengan terkekeh geli dengan kedua adiknya.

"L-O-L-L-I-P-O-P," imbuh Yora.

"L-O-L-L-I-P-O-P," Rania pun mengikuti Yora dengan benar.

"Bacanya Lollipop," sambung Yora lagi.

"Bacanya Lillipop," balas Rania dengan tercengir, sedangkan Yora hanya menggeleng pasrah dengan adiknya ini.

"Dasar bocil cadel," sahut Andra.

"Yaudah ayuk ke Mama," ajak Yora dengan membantu Rania berdiri.

"Gabisa jalan, mau endong Abang," imbuhnya dengan mengulurkan kedua tangannya kedepan.

Andra pun membungkuk dan menepuk punggungnya. "Sini naik," ucap Andra yang langsung membuat Rania tersenyum girang.

"Nanti gantian sama kakak," sambungnya yang membuat Yora tersenyum simpul.

"Kakak kan udah gede, Lania cantik kan masih kecil, jadi Lania aja yang boleh," sahut Rania. "Pokoknya Abang itu cuma punya Lania!" imbuhnya dengan merekatkan pelukannya pada Andra.

YORANIANDRA 🥀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang