02 - Cari Kontrakan

1.4K 318 99
                                    

Sudah dua hari, pemuda berambut coklat itu tidak bicara di rumah, kecuali dengan ART, supir dan asisten Papanya. Karena sejak pagi itu Papa atau Mamanya belum bicara mengenai pindah sekolah.

Malam ini seharusnya keluarga Hestama makan malam di luar, tapi karena Hera tiba-tiba tidak enak badan, alhasil mereka makan malam di rumah.

"Masih nggak mau ngomong?" tanya Jesslyn, dengan nada biasa, nggak emosi.

Seperti sebelumnya, Raja tak mau jawab. Ambil makanan juga cuma di ujung sendok. Persis gadis yang pundung mau dijodohin.

"Ya udah Pa, suruh Johan ambil lagi berkas Raja yang udah dikirim ke SMA Nusantara." Jesslyn bicara dengan nada menggoda anak sulungnya.

"Apa Ma?!"

"Besok acaranya jam berapa Ma?"

"Jam 11 Pa. Papa jadi ke luar kota?"

"Pa...Ma..."

"Iya Ma. Mama baik-baik ya, Papa cuma dua hari aja kok."

"PAPA! MAMA!"

Kevin dan Jesslyn sontak nengok. "Oh ada orang..." kata Kevin.

Raja mengerutkan dahinya, tapi nggak lama. Wajahnya berubah sedikit cerah. "Papa Mama udah setuju soal pindah sekolah? Beneran?"

"Kemarin Papa udah ngobrol sama Pak Agung, Pak Dewa juga. Mereka setuju, apalagi Pak Agung yang ikut komunitas kemanusiaan, dukung banget malahan. Pak Dewa juga nggak masalah."

"Anaknya Pak Dewa satunya nggak ikut juga?" tanya Jesslyn.

Bukan Raja yang ditanya tapi dia yang jawab. "Nggak ikut Ma, dia mau sekolah ke luar negeri."

"Kamu ke luar negeri aja nggak sih Ja? Serius deh jangan main-main sama sekolah."

Tuhkan, Mamanya mulai lagi. Raja sih.

Kevin yang pandai baca situasi pun langsung mengembalikan ke topik. "Nggak papa Ma, di sana prestasinya banyak juga."

Raja mulai senyum-senyum lagi.

"Bagus kan sekolahnya?"

"Nggak sebagus NIS..." sahut Jesslyn.

Raja mah bodo amat sama omongan Mamanya barusan. Cuma dilirik doang.

"Om Chandra Pah? Rangga dibolehin juga kan? Kasian dia kalo nggak ada kita nggak ada temen. Cupu anaknya." Salah satu love language Raja, ngatain orang yang disayang.

"Malah Pak Sandi yang bilang ke Papa, dikasih tau Luna kalo dia mau pindah sekolah juga ikut Rangga."

"Kasian banget hidup Rangga, kemana-mana dibuntutin cewek. Pah, Mah, jangan sekali-kali ngide buat jodohin aku ya. Hera aja noh yang dijodohin biar gak tebar pesona dimana-mana." kata Raja yang out of topic.

Perjodohan bukanlah tradisi keluarga Hestama. Bahkan Kevin maupun Jesslyn tak pernah kepikiran untuk menjodohkan anak-anaknya. Hera masih beberapa kali curhat ke Jesslyn perkara cowok yang dia taksir. Tapi si Raja ini, nggak pernah sama sekali.

"Jadi kapan bisa pindah?" tanya Raja.

"Senin kata Johan. Tempat tinggal, kendaraan, nanti kamu omongin sama Johan biar dia yang urus."

"Siap bosku!" balas Raja sangat antusias dengan gestur hormat ke Papanya.

"Pesan Mama, kamu harus benar-benar serius belajar. Mama nggak mau ada laporan jelek soal kamu disana. Nggak usah ikut pergaulan yang gak bener. Fokus belajar cari ilmu, cara nabung, kalo bisa bikin usaha kecil-kecilan sama temen-temen kamu." pesan Jesslyn ke anak laki-lakinya.

CHEESEBURGER (On Hold)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang