06 - Mawar Kuning

938 192 59
                                    

Sesuai janjinya dengan Raya dua hari yang lalu, Raja datang ke cafe Raya yang saat ini masih tutup. Entah karena sekarang hari minggu, atau karena Raja emang nggak ada kerjaan atau dia yang terlalu semangat. Raja duduk di bangku depan Toko Kopi Kita sambil ngelihatin orang-orang pulang dari olahraga pagi.

Baru saja Raja mau ngegame buat hilangin bosen, layar hpnya menampilkan nama kontak "Ibu Ratu" muncul melakukan panggilan. Jesslyn selalu menelpon anak sulungnya setiap hari, tapi belum pernah dia menelpon sepagi ini.

"Halo, Ma? Tumben pagi?"

"Mana barang-barangmu yang mau dilelang? Mama udah minta dari 3 hari yang lalu loh, Ja."

"Terserah, Ma. Ambil aja semuanya deh kalo bingung."

"Terus kalo kamu pulang mau pake baju apa?"

"Tinggal beli lagi."

Terdengar Jesslyn berdecak diseberang sana. "Sepatumu yang mana aja yang udah nggak pernah dipake?"

"Switch video call, Ma."

Raja kemudian menerima request video call dari Jesslyn.

"LV oren ini dipake nggak?" Tanya Jesslyn sambil ngarahin kamera ke deretan sepatu Louis Vuitton milik Raja.

"Nggak, Ma. Sama yang pink itu juga udah nggak muat."

"Yang Celine ini?" Jesslyn mengangkat sepatu Celine high top warna putih.

"Ya elah, Ma itu kasihin langsung aja cuma 10 juta ngapain dilelang segala. Itu juga yang warna biru, merah, silver juga, Ma."

"Tetep dilelang dong, kalo disumbangin langsung malah jadinya kurang berguna buat mereka. Pernah kamu liat anak desa sekolah pake sepatu Celine warna-warni gini? Mereka lebih butuh uang mentahan daripada barang mahal."

Raja mengangguk paham. "Atau suruh Hera jual aja deh, Ma. Preloved gitu. Barang-barangku nggak ada yang cocok dilelang, langsung jual aja, barang-barang Mama tuh banyak yang berharga."

"Hera mana mau."

"Mama manjain dia banget sih. Ya udah nanti atau besok kalo ada waktu aku pulang ambil foto-foto barangku, Ma."

"Nanti sore Mama tunggu, sekalian dinner."

"Raja nggak bisa janji, Ma."

"Pokoknya kamu pulang, Mama tunggu."

Jesslyn mengakhiri panggilan videonya sebelum Raja membantah lagi. Raja cuma mendengus, tapi tidak ambil pusing, dia tidak pulang juga Mama atau Papanya tidak akan marah selama setiap hari dia memberi kabar ke mereka.

"RAJA!"

Suara teriakan seorang gadis yang sudah tidak asing bagi Raja langsung membuat dia menoleh ke arah sumber suara. Raya berlari kecil sambil melambaikan tangannya. Blezer pink dengan celana pendek coklat membut Raya terlihat imut, ditambah senyumnya yang merekah. Otomatis Raja ikutan senyum saat melihat gadis yang sudah berdiri di depannya.

"Nungguin lama? Bukanya emang jam 8 sorry nggak ngasih tau." Ucap Raya dengan nafas ngos-ngosan akibat lari tadi.

"Nggak lama, sepuluh menitan mungkin." Raja bohong, nggak enak aja kalo bilang nungguin hampir sejam.

Raya duduk di samping Raja. "Kuncinya dibawa Papa, tunggu bentar, udah mau berangkat sama Mama tadi."

"Jalan kaki juga?"

"Nggak lah, bawa motor. Gue aja yang suka jalan kaki kalo kesini hari minggu." Jawab Raya lalu noleh ke kiri saat mendengar suara klakson mobil.

"Ngapain bawa mobil?" Tanya Raya kemudian berdiri. "Pasti bocil ikutan." Jawabnya sendiri lalu menyilangkan tangannya didada.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 03, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CHEESEBURGER (On Hold)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang