01

794 61 0
                                    

Berhasil mengenakan sepatu, Rana langsung meraih shoulder bag dan tas laptopnya dari atas meja dengan terburu-buru. Ia meninggalkan kamar indekosnya lebih siang dari biasanya. Pagi ini, Rana bangun cukup kesiangan sehingga ia tidak memiliki waktu banyak untuk bersiap sebelum pergi ke kantor. Jika berangkat menggunakan angkutan umum seperti biasanya, jelas Rana akan terlambat sampai di kantor. Perempuan yang kini sedang menunggu di depan gerbang rumah indekosnya itu kembali memeriksa ponselnya untuk memastikan lokasi driver ojek online yang ia pesan. Selang beberapa menit, ojek yang ia pesan melalui aplikasi akhirnya sampai.

Rana baru saja pindah ke kamar indekos barunya itu dua hari yang lalu dan ia baru selesai merapikan barang-barangnya di kamar barunya itu semalam. Tidur lebih larut dari biasanya, Rana jelas langsung mematikan alarm di ponselnya begitu tidurnya terganggu. Saat alarmnya berbunyi, Rana baru terlelap selama tiga jam sebelumnya dan tentu saja rasa kantuk tidak bisa dirinya lawan. Anggap saja, kelelahan akibat merapikan barang-barangnya di kamar indekosnya yang baru adalah salah satu penyebab Rana bangun kesiangan. Walaupun begitu, Rana cukup beruntung pindah ke rumah indekos yang sekarang karena lokasinya yang lebih dekat dari kantor dibanding rumah indekosnya yang dulu.

Sampai di lobi kantor, Rana pun segera turun dari motor kemudian mengembalikan helm dan menyerahkan lembaran rupiah kepada driver, "Makasih, ya, Pak. Ambil aja kembaliannya."

Driver ojek online tersebut menerima lembaran rupiah dari tangan Rana kemudian mengucap terima kasih, "Makasih, banyak, Neng."

Rana membalasnya dengan senyum sebelum akhirnya ia melangkah memasuki gedung kantor dengan tergesa. Memeriksa jam di pergelangan tangannya, Rana menemukan jam kerjanya sudah akan dimulai kurang dari 10 menit lagi. Untuk sekadar membeli caramel macchiato favoritnya di kedai kopi langganannya di sisi kiri lobi saja jelas sudah tidak sempat. Melanjutkan langkah menuju lift, Rana meiraih ID card dengan logo NovelPixel dari saku terluar slingbag-nya yang kemudian ia tempelkan pada pintu RFID. Berhasil masuk ke dalam lift bersama karyawan lainnya setelah menunggu beberapa saat, Rana menekan tombol angka 18 dimana kantornya berada.

Sampai di lantai 18, Rana melanjutkan langkahnya memasuki kantor NovelPixel dengan ID card berisi foto dan nama lengkapnya, Kirana Pramestya. Usai mengisi absensi dengan mesin fingerprint di area front office, Rana memasuki area kantor lebih dalam menuju meja kerjanya yang masih kosong itu. Mega dan Rifan yang berbagi meja dengan dirinya pun sudah duduk dengan tenang di kursinya masing-masing.

"Tumben banget seorang Rana datengnya pas jam sembilan," celetuk Mega yang meja kerjanya tepat bersebelahan dengan Rana.

Rana yang baru saja berhasil duduk di kursinya mencoba mengatur napasnya sembari melepas blazer biru mudanya, menyisakan turtleneck hitam

"Eh, lo tau nggak kalo kita kedatangan anak baru?" celetuk Mega mendekatkan kursinya ke area meja kerja Rana.

Rana yang sebelumnya mengabaikan Mega langsung menghentikan pekerjaannya menggantung blazer di sandaran kursi kemudian menatap rekan kerjanya itu dengan raut wajah bertanya.

Mega memundurkan kursinya sehingga Rana bisa melihat langsung jika ada seseorang lain yang bergabung di ruangan Pak Budi yang dibatasi oleh partisi kaca dengan stiker buram pada bagian tengahnya, "See?"

"Kok, tiba-tiba, sih?" tanya Rana yang cukup heran karena kedatangan anak baru di kantor NovelPixel tanpa pemberitahuan sebelumnya.

Mega mengangkat bahunya tidak tahu, "Siapapun dia, gue harap bakal dia bantu tim kita."

NovelPixel merupakan anak perusahaan dari Cakrawala Book & Publisher yang menerbitkan novel dan komik secara digital berbasis aplikasi. Walaupun dapat diunduh gratis di toko aplikasi dawai pengguna, NovelPixel menggunakan metode in app purchase dengan layanan berlangganan dan pembelian koin untuk bisa mengakses beberapa bab atau episode dari novel dan komik yang tersedia. Rana, Mega, dan Rifan tergabung dalam satu tim editor di Novel Pixel yang masing-masing bertanggung jawab atas beberapa penulis dan komikus.

When Eyes Spell the TruthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang