Semua yang terjadi dalam cerita ini hanyalah fiksi, jika ada kemiripan baik dalam sisi nama, tempat, kejadian dan sebagainya mohon maaf. Semua alur adalah hasil dari ide saya sendiri. Selamat membaca.
Deg!
Bulu kuduk Keithan berdiri, dan dirinya segera menoleh kebelakang dengan pelan. Nyalinya langsung menciut kala melihat sosok bayangan besar yang memiliki bentuk seperti singa, namun memiliki lidah yang panjang. Makhluk itu sedang membuka mulutnya, menggeram pelan seraya mengeluarkan lidah panjangnya.
Liurnya menetes ke tanah, tentunya Avaneesh tak menyadari hal ini. Si pucat mengambil kertas dari si mungil, dan membacanya.
Hanya sempat membuka, belum sempat membaca karena lengannya sudah digoyang si manis.
"Kenapa, Kei?"
Tubuh Keithan bergetar hebat, "k-kak Avan..."
Akhirnya, si pucat segera menoleh kebelakang dan mendapati makhluk itu. Keduanya diam, sebelum si pucat berbisik dan segera menggendong si manis.
"Kei, lari."
Tidak ada jawaban, Avaneesh melirik ke arah Keithan yang menggigil ketakutan karena melihat makhluk sialan itu.
"KEITHAN, CEPATLAH LARI!"
Si manis menggeleng, "engga bisa kak..."
GROARRRR!
Tanah bergetar akibat raungan dari makhluk itu. Makhluk itu melayangkan cakarnya, berniat menyerang mereka berdua. Namun gagal, dikarenakan adanya perisai angin yang melindungi mereka.
Bruakk!
Perisai angin itu membuat makhluk tersebut terpental hingga menembus dinding tanah itu. Avaneesh segera memasukkan kertas tersebut kedalam tasnya, lalu menggendong Keithan ala bridal, dan berlari secepat yang dirinya bisa.
Drap drap drap drap!
Kadangkala, si pucat akan mengucapkan kata-kata penenang bagi Keithan. Dia tahu, partnernya sedang ketakutan, maka dari itu dirinya berlari sekuat yang ia bisa. Saat maniknya melirik kebelakang, ia dapat melihat dua makhluk yang serupa dengan makhluk yang mereka hadapi tadi. Tentunya setelah melihat hal itu, membuat Avaneesh terkejut bukan main.
'Bukankah tadi hanya ada seekor? Kenapa sekarang—'
ROARRRR!
Salah satu makhluk yang berlari mengejar mereka itu mengaum keras, seraya melompat seperti akan menggapai si mungil. Keithan semakin erat memeluk leher Avaneesh, sementara si pucat sendiri mencoba menyembunyikan si manis agar tak tertangkap makhluk aneh itu.
Sebenarnya ia sudah lelah, namun ia harus tetap berlari dan terus berlari agar tak tertangkap makhluk aneh tersebut. Entah makhluk itu memang berasal dari acara ini atau murni muncul di alam bebas ini. Jika seperti ini terus, maka Avaneesh merasa dirinya hidup dalam dunia fiksi, penuh dengan sihir dan mitos aneh didalamnya.
Kembali melirik kebelakang, dan kedua makhluk itu sedikit jauh dari tempat Avaneesh berdiri. Secara tiba-tiba, tanah muncul dari bawah Avaneesh dan tanah yang berada diatasnya terbuka membentuk lubang menuju dunia luar. Tanah dibawah si pucat itu membawa keduanya keatas dengan cepat, dan tanah yang di pijak oleh si pucat menutup lubang tadi.
Merasa makhluk itu sudah tak bisa mengejar mereka, Avaneesh dan Keithan berhenti sejenak. Mengatur nafas mereka yang sedari tadi memang tak beraturan, dan dengan alasan yang berbeda.
![](https://img.wattpad.com/cover/288928241-288-k792086.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
In The Silent Night Chap 1 : A Game || Revisi
Fanfiction[Discontinue] Sesuatu terjadi, ditengah malam yang sunyi. Hanya suara makhluk malam, dan angin dingin yang berhembus. Ketika semua terjadi dengan cepat, disaat malam yang sunyi. Berawal dari seorang Lucano Earl Nararya, yang mendapatkan pesan mister...