Cp. 10

204 20 0
                                    




Haerin's POV


"Iya iya, kau lebih cerewet dari ibuku. Aku pasti datang ke pernikahanmu, tenang saja." Ucapku lalu mematikan sambungan telfon. Aku memasukkan kembali benda persegi itu kedalam tas tanganku dan bersandar pada kursi untuk membuat diriku lebih nyaman.

"Dawon noona?" tanya Jungkook dengan kedua tangan yang masih menempel pada kemudi.

Aku baru saja menyelesaikan pekerjaanku hari ini dan besok adalah hari pernikahan Dawon. Ia sudah mewanti-wanti ku untuk segera pulang hari ini supaya bisa menghadiri acara lebih awal. Sebenarnya bisa saja aku pulang hari ini, Jungkook pun juga mengusulkan untuk pulang malam hari ini saja. Tapi aku menolaknya karena pertama, ini sudah jam sebelas malam. Kedua, aku masih sangat lelah kalau harus melakukan perjalanan. Seharian ini aku sudah memberikan handover tugas yang harus segera di kerjakan dan di follow up juga kepada HRD yang baru. Untungnya anak baru itu cepat tanggap jadi aku tidak perlu menjelaskan terlalu panjang. Tapi tetap saja, handover tugas bukanlah hal yang main-main karena aku tidak mau ada satu informasi yang tertinggal. Lalu alasan terakhir adalah karena Jungkook sempat minum beberapa gelas soju tadi.

Aku menguap cukup panjang saat mobil sudah memasuki parkiran basement apartemen yang akan ku tinggalkan besok pagi. Jungkook baru datang jam tujuh pagi tadi. Ia sempat mengerjakan tugas akhir yang ia susun. Katanya sudah hampir selesai jadi ia hanya memberikan sentuhan akhir saja sebelum di kumpulkan.

"Noona mandi saja dulu, ku siapkan makan malam ya. Tadi ibu membawakan makanan cukup banyak." Katanya sambil meletakkan satu tas besar berisi container makanan berwarna merah marun dan diikuti dengan kotak makan kecil lainnya yang ku tebak sebagai banchan.

"Baiklah. Aku mandi dulu ya." Ucapku lalu masuk kedalam kamar untuk mengambil baju ganti. Melihat pantulanku pada cermin, aku disuguhkan dengan refleksi diriku yang berantakan. Rambut yang awalnya ku gulung ke atas kini sudah terlepas dan terurai bebas. Riasan wajahku juga sudah mulai pudar, apalagi riasan bibirku. Setelah membersihkan make up yang tersisa, aku kemudian mandi.

Ritual mandiku tidak membutuhkan waktu lama, karena setelahnya aku keluar dan mendapati Jungkook sedang menonton TV sambil makan apel. Matanya melirikku ketika aku berjalan ke arah kulkas. Aku juga menyadari bahwa makanan yang ibunya bawakan cukup banyak. Bahkan aku yakin kalau besok pun masih bisa dibawa pulang kembali.

"Ibu bawakan japchae dan tangsuyuk. Noona suka udang? Ibu tadi juga bawakan udang asam manis." Katanya lalu duduk di salah satu stool sambil menghabiskan apel yang tinggal setengah.

Setelah mengambil segelas air aku memandangnya lalu menggeleng.

"Aku alergi udang."

"Alergi?"

"Yeah. Deathly alergic."

Jungkook menyingkirkan udang dari jajaran piring makanan yang sudah tertata rapi mendekat padanya. "Okay, tidak ada udang untuk noona." Ucapnya disertai tawa.

Kami berdua makan sambil mengobrol tentang banyak hal. Beberapa kali aku tertawa mendengar ceritanya mengenai Taehyung, karyawan ibunya, yang sering melakukan kebodohan. Aku bahkan tidak sadar kalau ternyata makan malam kami sudah berakhir dan kini berdiri bersebelahan untuk mencuci piring. Sebuah pemandangan langka mengingat aku bukanlah orang dapur. Memasak di rumah saja tidak pernah, apalagi mencuci piring.

"Aku mandi dulu." Kata Jungkook yang ku iyakan dengan anggukan.

Terdengar suara kemericik air dari dalam kamar mandi dan aku memutuskan untuk menunggu Jungkook di ruang TV. Aku kembali melanjutkan menonton serial yang kemarin belum sempat ku habiskan, Sweet Home. Entah mengapa aku jadi kecanduan serial horor seperti ini. Mungkin memang benar aku bukanlah tipikal orang penakut, namun aku juga bukanlah orang yang berani. Namun semenjak Namjoon...menurutku tidak ada monster manapun yang lebih menakutkan dari pada dirinya. Ah sial, aku jadi teringat kembali dengan kejadian itu.

Seesaw GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang