devil's obsession
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Pairing : SasuSakuKen
Warning : AU, OOC, gaje, abal, norak, typo(s)
Rated : M for save
Don't Like Don't Read
.
.
.
.
.
.
BUGH!
PLAK!
"Argh!"
Suara bantingan tersebut menggema dengan nyaring di sebuah gang sepi Kota konoha. Kedua preman malang yang terbanting tersebut menatap ngeri pada seorang gadis berambut pink yang berdiri dengan kukuh di depan mereka. Sakit dan takut mereka rasakan saat ini, terlebih saat melihat tatapan datar gadis tadi.
"K-kau iblis!" Dengan penuh ketakutan, salah satu preman tadi berseru dengan nada bergetar. gadis yang berada di depannya mencengkram kerah preman yang berseru tadi-masih dengan wajah datar yang diciptakannya.
"Benarkah?" gadis tersebut mengambil ancang-ancang untuk memukul preman tadi, namun-
"Cukup, sayang." –sebuah suara baritone menghentikan gerakannya. saki membalikkan badannya dan melihat tiga orang pemuda yang menatapnya dengan ekspresi masing-masing. Melihat mereka, saki kembali memasang senyumannya.
"Biarkan aku mengakhirinya dengan satu pukulan lagi, Pain" ucap Saki pada pemuda bertindik yang menghentikan gerakannya tadi. Pain hanya terdiam tanpa membalas ucapan Saki lagi. Diam berarti iya. Saki kembali mengambil ancang-ancang untuk memukul sang preman.
"Cukup, Kita pulang." Jarak kepalan tangan Saki dengan preman tersebut ialah satu sentimeter saat Saki menghentikan gerakannya kala mendengar ucapan dingin tersebut.
"Oi, oi, biarkan Saki bersenang senang dulu Teme!"
"Aku ingin pulang sekarang." Ucapan dingin tersebut terdengar lagi. Saki mendengus sesaat kemudian berdiri. Ia membalikkan badannya seraya tersenyum.
"baiklah. Kalau Sasuke yang bilang begitu, maka kita pulang," ucapnya.
"K-kalian iblis! Iblis!" Kelima remaja tersebut menghentikan langkahnya, pria berkumis kucing lah yang paling cepat menolehkan kepalanya. Dengan perlahan, ia mendekati kedua preman tersebut dengan cengiran lebar.
"Kupikir kalian harus di-"
BUGH!
Saki, Pain, Naruto, dan Sai tercenggang kaget saat melihat kedua preman tadi terlempar 2 meter ke belakang dengan kepala yang terbentuk di tembok gang. Di depan mereka, berdiri seorang pria berambut raven yang memancarkan tatapan dinginnya saat melihat kedua preman tersebut pingsan di depannya.
"Teme, bukankah itu keterlaluan?" Pemuda berkumis kucing tadi menatap preman naas yang pingsan di hadapannya.
"Aku akan menghancurkan orang yang menghalangi jalanku."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
🌸🍅Chapter 1 : Devil.
"Apa?!" Suara menggelegar itu menggema di dalam ruangan dengan tulisan 'anbu' di depannya. kakashi terpaksa menutup telinganya agar tak perlu ke dokter THT ketika mendengar suara itu, terlebih jaraknya dengan asal suara yang tak cukup satu setengah meter.
"Ulang sekali lagi!" perintah wanita –asal suara tadi- dengan nada menyeramkan. Kakashi meneguk ludahnya, dan kemudian membaca lembaran kertas di genggamannya.
"Ditemukan 2 mayat lelaki dengan luka dibagian tubuh dan wajahnya, serta tidak ditemukan sidik jari apapu-" Kakashi menghentikan ucapannya saat dirasakannya aura menyeramkan menguar dari ketuanya tersebut.
"Err- haruskah kuteruskan?" sudah sangat tahu jawaban dari pertanyaannya sendiri saat melihat ekspresi ketuanya yang sudah berubah sangat amat menyeramkan. "A-ano, aku ada urusan dilapangan. Bye!" Sedetik kemudian, hatake kakashi telah menghilang dari hadapan ketuanya.
"Cih. tenten!" Wanita yang dipanggil tenten tadi segera mengambil tempat di hadapan ketuanya. "Kumpulkan semua anggota!"
"Siap, ketua~!"
"Aku pasti akan membasmi para hama dikota ini…" gumam wanita yang dipanggil 'ketua' tadi dengan mata coklat yang menajam.
🌸🍅
" sayang, lain kali biar kami saja yang turun tangan. kau tidak perlu menyakitkan tanganmu. " ucap lelaki dengan tindik diwajahnya ah atau biasa dikenal sebagai pain. kakak tertua sekaligus pemimpin mereka.
"ya. yang dikatakan pain ada benarnya, berhentilah menyakiti dirimu cherry." sai lelaki dengan senyuman palsu tersebut angkat bicara.
Pemuda berambut raven yang tadinya sedang asyik tertidur seketika terganggu saat mendengar suara percakapan antara adik dan kakak tersebut.
"Akhirnya kau bangun juga."
"Ada apa?" tanya pemuda raven tersebut. Ia merasa terganggu dari suara tadi yang menyebabkan ia harus terbangun dari tidur damainya.
"Membahas ratu kita, hahaha!" Pemuda berkumis kucing –Naruto- tertawa lebar, sedangkan pemuda raven tadi hanya terdiam seraya memandang temannya itu.
"Sakura?" Naruto yang tertawa sontak menghentikan tawanya dan menatap pemuda raven tadi dengan tatapan aneh. "Teme … jangan bilang kau.?! keneki sialan kau datang tidak tepat" Pemuda raven tersebut terdiam, membuat Naruto histeris seketika.
"ah?! Kau?! bisakah kau memberi kode dulu jika ingin bertukar tubuh?!"
"Sakura.. ah dimana gadis kecilku?" pertanyaan keneki membuat mereka bungkam. tunggu dulu dimana gadis tadi? apakah dia sudah pergi?! tapi kamana?
🌸🍅
"fuu, menyebalkan. hawa ini apakah keneki datang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
devil's obsession
RomanceMereka hanyalah anak-anak remaja dengan jalan cerita masing-masing, jangan lupakan ada cerita menarik yang tersembunyi - cinta kisah yang menakutkan.