9 februari 2022 nyatanya hari dimana kami tidak tahu bahwa hari itu terakhir kalinya untuk bersama dikelas yang sama dengan jumlah 33 siswa. Kami menjalani kembali 50 persen tatap muka dan 50 persen daring setiap 3 minggu sekali kesekolah dengan menggunakan shif. Ingin berteriak,berontak,ingin menangis karena tidak ingin seperti dahulu semua waktu terbuang hanya dirumah tanpa mengerti materi pelajaran,dan tanpa bertemu dengan teman sekelas.rasanya terlalu nyaman yang 2 bulan ini untuk diganggu padahal tinggal beberapa hari lagi bersaama dengan teman sekelasku.Negara ini terlalu kejam untuk kami di beberapa tahun terberat akhir akhir ini.kata mereka masa SMA lah yang paling menyenangkan tapi bagi kami ini jauhhhh dari kata menyenangkan.9 bulan pertama di sma memang seperti sekokah sebelum-sebelunya lalu 1,5 tahun berakhir dirumah dengan rebahan tanpa mengerti mata pelajaran dan dimulai 7 bulang dengan menggunakan shif-shif setelah itu 2 bulan dicoba dengan tatap muka penuh dan sekarang berakhir lagi shif-shif dan daring.enggak tahu kedepannya akan selalu seperti ini sampai kami selesai dari sekolah itu atau bahkan sampai ke masa kuliahku aku gk tahu,terus berpikir positif adalah pilihanku menjalankan sisa sisa masa SMA ini trrus berpikir bahwa allah tahu mana yang terbaik untuk hambanya dan mungkin dibalik bencana ini semua ada hikmah didalamnya.aku percaya padamu tuhan kau tak akan memberikan cobaan kepada hamba jika hambamu tidak mampu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAST HUNDRED SIXTEEN DAYS
Cerita PendekCerita ini kisah nyataku memang benar benar terjadi dan tokoh dicerita ini memang aku. nama,tempat,dan semuanya memang ada dan kejadian ini hanya kisahku didetik-detik terakhir sekolah di SMA . Penasaran dengan ceritanya langsung aja baca.😊😊😊