~Happy Reading~
~Vote & Comment~
~Rawan Typo~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Pekan olahraga semakin dekat dan seperti yang telah disepakati bahwa setiap kelas akan diwakili oleh siswa yang dianggap berkompeten dibidang yang akan dilombakan. Disinilah Seulgi sedang mengahadap wali kelasnya agar membatalkan niat agar dirinya tidak jadi mengikuti lomba memanah.
"Seonsaengnim bisakah aku tidak mengikuti lomba memanah?"tanya Seulgi setengah merengek dengan sang wali kelasnya Ms. Lee
"Sebagai gantinya kau menggantikan Yoona olimpiade matematika?"kata Ms. Lee
"Mwo? Anniya~ ohhh ayolah aku benar-benar tidak bisa memanah, seonsaengnim!"keluh Seulgi mempoutkan bibirnya.
"Seulgi ya. Kau sudah tidak ahli dibeberapa pelajaran dan sekarang untuk hal mudah saja kau tak bisa hm? Kau hanya perlu menarik anak panahmu kemudian melepaskannya tepat mengenai papan dengan skor"kata Ms. Lee membuat Seulgi menganga dan tak percaya.
Dia memang terlahir dari kaum elit terhormat namun itu tak berlaku di Castle High School. Memang banyak ahli waris dari petinggi di Korea yang sekolah disana namun tak membuat mereka dengan suka hati melanggar peraturan atau dapat bernegosiasi agar kepentingan mereka terwujudkan.
"Jika kau menolak maka aku akan melaporkan seluruh rekapan nilaimu kepada presdir Kang!"ancam Ms. Lee
"Haisshh arraseo, arraseo"ringis Seulgi saat mendengar nama sang appa.
"Ah satu lagi jangan lupakan kau juga akan mengikuti lomba baseball"pesan Ms. Lee lagi membuat Seulgi benar-benar memasang wajah malasnya.
"Kau dengar aku Kang Seulgi?"tanya Ms. Lee tegas
"Yee!"jawab Seulgi cepat
***
Sedangkan disisi lain Irene menatap kearah langit yang terlihat cerah diatas atap sekolah dengan dasi yang sudah terikat dikeningnya. Visual indahnya tak dapat menutupi kelaku anehnya.
"Apa yang kau lakukan disini?"tanya seseorang membuat Irene menatap kesumber suara.
"Berpikir"jawab Irene mulai duduk menatap kearah orang itu.
"Ada apa?"lanjut Irene bertanya
"Anniya, aku mencarimu kemana-mana dan ternyata kau disini"jawabnya
"Aku tidak ingin kau kembali kesekolah dan meninggalkan pengobatanmu, Suho"kata Irene menatap kearah seseorang yang ternyata adalah Suho Kim.
"Ck noona sangat no jams!"cibir Suho merebahkan dirinya disamping Irene
"Yha jangan panggil aku seperti itu. Aku tak ingin ada yang mendengarnya"kesal Irene
"Hanya ada kita berdua jadi tidak akan ada yang tau noona"balas Suho
"Lagipula bagaimana bisa rahasia kita bisa diketahui oleh manusia beruang itu?"lanjut Suho bertanya
"Aku tidak tau. Dia punya seribu satu cara untuk menjatuhkanku"jawab Irene
"Dibandingkan menjadikanku kekasih palsumu kenapa kau tidak berkencan dengan Jinyoung yang jelas-jelas menyukaimu"tanya Suho
"Aku tidak ingin terikat dengan siapapun. Lagipula aku tidak tertarik dengannya"jawab Irene