Cruella; and Black Diary
Cafe (1)
|
||
____|||____
||
|"Sudah selesai?" Tanya Laura penasaran.
Aku hanya diam tidak merespon mataku melirik ke arah Erlanger yang tengah duduk di dekat jendela Cafe bersama seorang gadis dengan tampilan mengoda.
"Ini seolah kita penguntit" keluh Laura.
"Kita tidak sengaja bukan" Jawaban pembelaan dariku. Kami tidak sengaja melihat Erlanger dan seorang gadis memasuki Cafe lalu mengikutinya dan jadilah kami membatalkan niat untuk keperpustakaan.
"Jika ingin diliriknya, lupakan kaos oblong dan tampilah berani memakai hots pans dan tangtop, Maybe seperti gadis itu" Saran Laura sambil menyeruput es Lemon teanya.
Itu mustahil Mama pasti akan membunuhku jika tau aku pakaian kurang bahan.
"Itu cukup merisihkan Laura"
Jawabku agar tidak terpancing.Lalu tiba-tiba Laura berdiri.
"Aku ingin memesan jus buah naga" katanya dan aku tidak curiga tidak biasanya Laura ingin jus pekat. Dan memesan sendirian.
Dapat ku lihat Laura mengerling nakal ke arahku sambil mengangkat jus buah naganya tinggi. Alih-alih berjalan ke meja kami Laura malah berjalan ke arah meja Erlanger. Dan dalam seperkian detik terdengar suara pekikan akupun tersadar.
"Laura!!" panggil ku dengan oktaf tinggi. Sunguh aku khawatir.
"Bitch kau buta" Bentak Naomi gadis yang bersama Erlanger
"Och. Sorry kakiku sepertinya tersandung tali sepatu ku sendiri. Apakah payudaramu tidak apa-apa" ucapan polos namun vulgar membuat Naomi berang.
"Maaf temanku tidak sengaja"
Ku tarik tangan Laura setelah membungkuk dan meminta maaf untuk sesaat aku terkunci dalam tatapan mata Erlanger lalu menarik tangan Laura pergi setelah meletakan uang di meja mereka sebagai tanda ganti rugi.Ku dengar Laura terkikik ngeri.
"Elangmu tidak menyukainya. kau lihat tadi Erlanger tidak panik ataupun murka jadi kau masih ada kesempatan."Ohh sial umpat ku Laura sengaja dan entah mengapa aku sedikit senang atas sikap heroiknya untuk menyelamatkan hatiku.
Benar-benar sahabat sejati bukan.
_________
Erlanger Vop
Jose, Jeno, Greg menantangku untuk menaklukkan hati perempuan yang jauh dari kriteria kami. Jika berhasil maka barang taruhan mereka akan ber alih kepemilikan. Tanpa takut aku menyanggupi. Tidak apa bukan sedikit bermain-main di penghujung masa SMA.
Permainan di mulai di perpustakaan. siapa siswi terakhir kali keluar perpus itulah target kami.
Dan benar-benar seperti yang kami duga siswi tersebut bukan kriteria kami.
Dapat ku lihat sebuah buku bersampul hitam terlepas dari tangan gadis tersebut.
Pikirku aku memiliki alasan untuk menyapanya ohh ayolah sangat sulit bagi seorang laki-laki untuk pura-pura tertarik.
Tapi jauh dari dugaan ku. buku tersebut membawaku lebih unggul. Merasakan jika aku memenangkan pertarungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRUELLA ; and Black Diary
Historia CortaSeperti cerita pada umumnya Masa Sekolah menengah atas adalah masa yang paling indah dimana kita mulai mencari jawab soal Asmara dan Cinta, mulai berharap 'andai aku jadi dia maka aku bisa sepertinya' memiliki wajah cantik, Ramah, dan memiliki pacar...