Cruella ; and Black Diary.
Festival valentine (1)
|
||
___|||___
||
|Laura tersenyum penuh kepuasaan saat Miss. Dania menyebut namaku sebagai perwakilan membaca puisi dari kelas IPA 3-A.
Rubah betina umpat ku pelan.
"Aku tidak bisa melakukannya Laura" desis ku di sampingnya.
"Ohh baby. Kau lihat Miss. Dania tersenyum haru saat kau ikut berpartisipasi dalam festival tahun ini jangan membuatnya kecewa sayang" Goda Laura dengan mengerlingkan mata.
Aku memang pandai bicara atau public speaking. Tapi jika harus membaca hal romantis di depan umum aku tidak bisa.
Sungguh kacau pikir ku.
________
Kami berdua berada di meja kantin menikmati makan siang tentunya juga mencuri lihat ke arah Erlanger dan teman-temannya.
"Oh ayolah Baby aku akan membantumu untuk berias dan membuat orang terpesona"
Bukan itu hal yang ku pikirkan tapi hal lain.
"Aku tidak bisa Lau, kau tau kisahku bukan" jawab ku lesu.
"Yahh, boleh aku jujur ibumu orang yang menyebalkan. Apa salahnya jika kau jatuh cinta, jika ibu dan ayahmu tidak seling cinta. Maka kau tidak akan berwujud seperti sekarang masih berupa sel telur atau sperma" terdengar kasar tapi itulah ciri khas Laura dia terlalu blak-blakan.
Tumbuh dengan dikte ibuku yang mengutuk Cinta.
Besar tanpa sentuhan seorang Ayah mungkin itulah alasan mengapa aku merasa hangat saat pertama kali skinship dengan laki-laki walaupun secara tidak langsung. Perkataan Mama Membuatku ragu meski yakin bahwa cinta itu dan aku merasakannya sendiri. Tapi tidak bisa di pungkiri jika aku ketakutan."Kau cuma perlu membaca teks. Tanpa menyebutkan inisial dia bukan" saran Laura lagi untuk kesekian kalinya dan itu cukup menggoyahkan ku.
"Kau penulis berbakat Ella dan aku yakin puisimu pasti hebat".
Aku mulai percaya diri meski meragu. Lagi pula waktu kami hanya tersisa 198 hari untuk bisa bertemu sebelum malam from night sebagai malam perpisahan. Lalu menempuh hidup masing-masing.
Tidak ada yang salah untuk mencoba pikirku lugu.
___________
Satu-satunya tempat aku bisa menggambarkan Erlanger dalam Diary hitam tak berjudul namun jika bisa teliti kau bisa temukan lambang Elang dan pipit di bagian corak sampulnya. Ya aku mengumpamakan jika Erlanger adalah sang Elang yang selalu tampil gagah dan tinggi sulit untuk burung pipit seperti ku untuk mengejarnya. Terlalu mustahil.
"Dik, perpustakaan hampir tutup" aku terlonjak kaget saat Miss. Tiara sang penjaga perpustakaan mengetuk meja dudukku.
"Thanks Miss sudah mengingatkan" Ucap ku tulus.
Berdiri dan membereskan meja tergesa-gesa membuat ku ceroboh menghilangkan buku Diary di perpustakaan.
Dan ku kira aku masih bisa mendapatkannya besok tapi nyatanya buku tersebut jatuh ketangan sang asal cerita Erlanger.
Dan kisah kami akan segera dimulai.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRUELLA ; and Black Diary
Cerita PendekSeperti cerita pada umumnya Masa Sekolah menengah atas adalah masa yang paling indah dimana kita mulai mencari jawab soal Asmara dan Cinta, mulai berharap 'andai aku jadi dia maka aku bisa sepertinya' memiliki wajah cantik, Ramah, dan memiliki pacar...