Saat kesadaran [Name] benar - benar hampir hilang, ia merasakan sesuatu yang tajam menusuknya dari dalam lengan jaket.
Ia mengambil benda itu dan mendapatkan sebuah jarum. [Name] baru ingat kalau ia selalu menyelipkan jarum di pakaiannya.
Ia kemudian menyadari kalau bagian dalam kapsul terbuat dari karet seperti balon sedangkan bagian luarnya barulah dari kaca yang tebal.
Csshhhh
[Name] menusuk bagian dalam kapsul itu dan air di dalamnya pun merembes keluar. Tapi tubuh [Name] masih tidak muat melewati celah sempit itu.
Boboiboy pun terkejut dengan apa yang terjadi. Ia kembali melihat [Name]. Kemudian adiknya itu berbicara dengan bahasa isyarat.
Gunakan api, Kak!
"Api? Tapi....ah sudahlah! Boboiboy Blaze!"
[Name] mengarahkan Boboiboy untuk membakar kaca itu. Boboiboy hanya menurut saja karena ia tidak mengerti apa rencana [Name] sebenarnya.
Kaca itu pun mulai memuai. Terus memuai sampai akhirnya.
Praang!!
Kaca itupun pecah dan [Name] terjatuh di atasnya. Ia pun akhirnya bisa menghirup udara segar lagi.
Grep!
"Kupikir aku akan kehilanganmu," lirih Boboiboy sambil memeluk [Name]. Tapi [Name] hanya menepuk punggung kakaknya itu sekilas.
Boboiboy pun melepas pelukannya dan meminta [Name] menjelaskan "metode" tadi pada teman - teman mereka.
"Kau pikir kau bisa lari, Boboiboy!?"
Tiba - tiba Ejo jo kembali bersuara. Yah, walaupun dia bicara dengan posisi yang masih tergeletak tengkurap. Hebat dia belum mati kehabisan darah.
Saat Boboiboy ingin bersiap melawan, [Name] menahannya. Boboiboy yang sempat bingung pun memutuskan untuk membiarkan adiknya itu melakukan apa yang ia mau.
[Name] mendekati tubuh Ejo jo yang tidak lagi sempurna.
"Apa yang mau kau lakukan, hah!? Kau ingin dikurung lagi, hah!?"
[Name] tidak berekasi. Ia mengambil sesuatu dari saku roknya.
"Hahahaha. Kau pikir bisa melawanku dengan benda kecil itu!?"
Ejo jo sebenarnya ketakutan saat melihat [Name] mengeluarkan sekotak jarum dari saku roknya.
[Name] mengambil salah satu jarum. Ia berjongkok dan menancapkan jarum itu ke tengkuk Ejo jo.
"Kau kira itu akan menyakitiku, hah!? Hahahaha. Sudah kuduga kau tidak lebih dari....... manusia..... bia-"
Sebelum sempat menyelesaikan kalimat tong kosongnya, Ejo jo sudah lebih dulu kehilangan kesadaran.
[Name] menempelkan jari telunjuk dan jari tengahnya ke leher Ejo jo. Kemdian ia berdiri dan menendang pelan kepala Ejo jo.
[Name] pun berbalik badan menghadap kakaknya dan mengisyaratkan.
Sudah selesai.
♡♡♡
Boboiboy dan [Name] keluar dari pesawat Ejo jo. Mereka terkejut saat melihat kapsul yang tadinya mengurung pesawat anggta TAPOPS, kini sudah lenyap.
"Syukurlah kalian selamat," ucap Boboiboy saat mereka sampai di pesawat TAPOPS.
"Kau pikir kami sebodoh itu, huh!? Lebih baik kau khawatirkan dirimu sendiri, dasar gegabah!"
"Ma-maaf, Komandan. Hehehe," balas Boboiboy sambil hormat TAPOPS dan cengengesan.
"Bagaimana kau bisa keluar dari kapsul, [Name]?" tanya Yaya penasaran.
[Name] pun mengetikkan sesuatu di ponselnya. Lalu ia menunjukkannya pada yang lain.
Konsep pemuaian.
"Ohhh. Begitu rupanya," ujar Yaya dan Ying bersamaan.
"Mmmm. Pemuaian? Apa maksudnya?" tanya Gopal bingung.
"Aduh, itulah kecil - kecil tak mau belajar. Sekarang kan tak pandai."
"Ish, apa - apaan Pak Guru ini? Saya kan tidak mengerti, Pak," balas Gopal tidak suka.
"Cukup! Cepat kembali ke posisi masing - masing, SEKARANG!!!!"
"Ba-baik, Laksamana!"
♡♡♡
![](https://img.wattpad.com/cover/297781424-288-k419224.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Manusia Biasa Menjadi Pelindung Galaxy [END]
FanfictionKisah kamu yang bergabung bersama kakakmu, sang pelindung galaxy yang terkenal.