Empat Belas

1.8K 230 2
                                    

[Name] mengambil sapu tangan dari sakunya dan menutup hidung serta mulutnya.

Ia harus kembali ke pesawat dan mengambil tablet itu. Siapa tahu ada cara untuk menyembuhkan efek dari gas itu.

[Name] segera berlari kembali ke pesawat. "Hei, [Name]! Kau mau ke mana? Hei! Jangan pergi sendirian!"

[Name] mengabaikan panggilan kakaknya itu. Prioritasnya sekarang adalah tablet.

"Kau kabur lagi, [Name]."

Langkah [Name] terhenti.

Napasnya tidak beraturan.

Ia menggelengkan kepalanya kuat - kuat. Mencoba mengabaikan suara yang sudah pasti adalah sisa efek gas yang sempat ia hirup tadi.

"Aku tidak kabur."

"Aku tidak pernah kabur!" gumamnya.

[Name] kembali meneruskan langkahnya dengan napas yang masih tidak beraturan.

♡♡♡

"Eh, ada apa denganmu, wahai anak muda?" tanya Papa Zola dengan nada khasnya.

[Name] memberikan isyarat.

Tablet! Tablet!

"Hah? Kau minta kotak makan siang?"

[Name] menggeleng.

Ia pun memutuskan untuk berhenti bertanya dan bergegas mencari tablet itu sendiri.

"Kau cari ini?" tanya Ochobot yang tiba - tiba datang.

Penyelamatku!

[Name] segera menyambut tablet di tangan Ochobot dan bergegas pergi lagi keluar pesawat.

"Ish ish ish. Anak muda zaman sekarang. Sukanya tergesa - gesa. Padahal kan bisa santai dulu sebentar," ucap Papa Zola sambil meminum minuman kemasan yang entah ia dapatkan dari mana.

♡♡♡

[Name] sibuk mencari informasi tentang penawar efek gas di tablet itu.

Tapi nihil.

Hanya ada peringatan kalau ada gas pembuat ilusi di sana. Tapi tidak ada cara mengatasinya.

[Name] menghela napasnya kecewa.

Bagaimana caranya ia menyembuhkan teman - temannya.

Tunggu.

Bukankah [Name] sempat menghirup gas itu juga? Tapi setelah ia menutup hidung dan mulutnya dengan sapu tangan efeknya jadi berkurang dan lama - lama hilang?

Benar. Itu dia.

[Name] merogoh tas pinggangnya. Ia mengambil lima lembar sapu tangan yang selalu ia bawa untuk jaga - jaga.

Ia segera berlari menuju tempat mereka sambil tetap menutup hidung dan mulutnya dengan sapu tangan.

♡♡♡

[Name] sampai di tempat mereka berkumpul tadi.

Tapi ada di mana mereka?

[Name] menyusuri perlahan sekitaran tempat itu. Mencari petunjuk.

Tes!

[Name] mendongak.

Bola matanya membulat sempurna.

Oh, Tuhan. Apalagi ini?

Pemandangan yang paling tidak diduga kini terjadi di hadapannya.

Boboiboy beserta teman - temannya tergantung di atas pohon dengan kondisi mengenaskan dan berlumuran darah.

Apakah [Name] harus kehilangan lagi?

♡♡♡

Manusia Biasa Menjadi Pelindung Galaxy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang