[Name] mengambil sapu tangan dari sakunya dan menutup hidung serta mulutnya.
Ia harus kembali ke pesawat dan mengambil tablet itu. Siapa tahu ada cara untuk menyembuhkan efek dari gas itu.
[Name] segera berlari kembali ke pesawat. "Hei, [Name]! Kau mau ke mana? Hei! Jangan pergi sendirian!"
[Name] mengabaikan panggilan kakaknya itu. Prioritasnya sekarang adalah tablet.
"Kau kabur lagi, [Name]."
Langkah [Name] terhenti.
Napasnya tidak beraturan.
Ia menggelengkan kepalanya kuat - kuat. Mencoba mengabaikan suara yang sudah pasti adalah sisa efek gas yang sempat ia hirup tadi.
"Aku tidak kabur."
"Aku tidak pernah kabur!" gumamnya.
[Name] kembali meneruskan langkahnya dengan napas yang masih tidak beraturan.
♡♡♡
"Eh, ada apa denganmu, wahai anak muda?" tanya Papa Zola dengan nada khasnya.
[Name] memberikan isyarat.
Tablet! Tablet!
"Hah? Kau minta kotak makan siang?"
[Name] menggeleng.
Ia pun memutuskan untuk berhenti bertanya dan bergegas mencari tablet itu sendiri.
"Kau cari ini?" tanya Ochobot yang tiba - tiba datang.
Penyelamatku!
[Name] segera menyambut tablet di tangan Ochobot dan bergegas pergi lagi keluar pesawat.
"Ish ish ish. Anak muda zaman sekarang. Sukanya tergesa - gesa. Padahal kan bisa santai dulu sebentar," ucap Papa Zola sambil meminum minuman kemasan yang entah ia dapatkan dari mana.
♡♡♡
[Name] sibuk mencari informasi tentang penawar efek gas di tablet itu.
Tapi nihil.
Hanya ada peringatan kalau ada gas pembuat ilusi di sana. Tapi tidak ada cara mengatasinya.
[Name] menghela napasnya kecewa.
Bagaimana caranya ia menyembuhkan teman - temannya.
Tunggu.
Bukankah [Name] sempat menghirup gas itu juga? Tapi setelah ia menutup hidung dan mulutnya dengan sapu tangan efeknya jadi berkurang dan lama - lama hilang?
Benar. Itu dia.
[Name] merogoh tas pinggangnya. Ia mengambil lima lembar sapu tangan yang selalu ia bawa untuk jaga - jaga.
Ia segera berlari menuju tempat mereka sambil tetap menutup hidung dan mulutnya dengan sapu tangan.
♡♡♡
[Name] sampai di tempat mereka berkumpul tadi.
Tapi ada di mana mereka?
[Name] menyusuri perlahan sekitaran tempat itu. Mencari petunjuk.
Tes!
[Name] mendongak.
Bola matanya membulat sempurna.
Oh, Tuhan. Apalagi ini?
Pemandangan yang paling tidak diduga kini terjadi di hadapannya.
Boboiboy beserta teman - temannya tergantung di atas pohon dengan kondisi mengenaskan dan berlumuran darah.
Apakah [Name] harus kehilangan lagi?
♡♡♡

KAMU SEDANG MEMBACA
Manusia Biasa Menjadi Pelindung Galaxy [END]
FanfictionKisah kamu yang bergabung bersama kakakmu, sang pelindung galaxy yang terkenal.