Sebelas

2.2K 247 5
                                    

"[Name]! [Name]!"

Duk! Duk! Duk!

[Name] mengerjapkan matanya. Ia merasa seluruh tubuhnya basah.

Saat kesadaran [Name] pulih sepenuhnya, tiba - tiba ia merasa sesak. Entah kenapa oksigen tidak mau masuk ke hidungnya.

Saat [Name] berusaha melihat sekeliling. Ia pun tersadar kalau ia tengah berada di dalam sebuah kapsul seukuran tubuhnya yang penuh dengan air.

Di luar, ada Boboiboy yang menggedor kaca kapsul sambil terus meneriakkan nama [Name].

[Name] mencoba meraih kaca kapsul, sambil tetap mempertahankan kesadarannya.

Lalu bagaimana hal ini bisa terjadi?

Mari kita kembali ke beberapa saat sebelumnya.

Falshback on

Keringat dingin bercucuran  dari dahi [Name]. Boboiboy yang khawatir langsung menjauhkan adiknya dari pecahan kaca. Ia juga mengambil beberapa lembar tisu dan membersihkan serta mengobati luka di tangan adiknya itu.

[Name] masih menggigil. Padahal suhu di sana tidak rendah. Bukan. Bukan suhu penyebabnya. Ia menggigil karena mengingat kejadian saat di sekolah lamanya dulu.

Brakk!

Laksamana Tarung datang menghampiri mereka bertiga. Boboiboy memberikan hormat sebentar lalu lanjut mengobati tangan [Name].

"Apa yang terjadi di sini?" tanya Laksamana. "Maaf, Laksamana. [Name] tidak sengaja memecahkan satu botol. Mohon maafkan dia."

"Oh, hanya botol rupanya. Tidak masalah, masih ada banyak. Tapi aku ke sini bukan karena itu! Sebuah pesawat mendekati pesawat kita! Aku yakin kalian pasti mengenal pesawat itu."

Boboiboy dan Fang berpandangan. "Siapa?" Fang menggeleng.

Laksamana mengusap wajahnya. "Itu pesawat Ejo jo! Masa kalian tidak kenal!? Sudahlah, kita akan bersiap untuk teleportasi!"

Boboiboy tiba - tiba berdiri. "Tunggu, Laksamana! Biar saya yang menghadapinya."

"Apa!? Kau mau cari masalah lagi, hah!?"

Boboiboy menggeleng, ia sudah membulatkan niatnya. "Tidak, Laksamana. Biarkan kami menghadapinya."

"Tunggu, kami katamu? Aku tidak mau ikutan!" protes Fang.

"Aduh, kau ini. Ya sudah terserah. Aku sendiri juga tidak masalah!"

Laksamana mengusap wajahnya lagi dengan kasar. "Terserah sajalah."

♡♡♡

"Berani kau datang lagi, Ejo jo!?" titah Boboiboy. "Oh, lihat siapa yang bicara. Kau pikir kau sudah menang, Boboiboy? Kau pikir aku tidak tahu kalau yang mengalahkanku terakhir kali adalah Kaizo!?"

Boboiboy terdiam, tapi ia tidak gentar.

"Hahahahaha! Kau pasti ketakutan saat ini. Teman - temanmu tidak akan bisa membantu!"

Boboiboy menoleh ke belakang. Dilihatnya pesawat anggota TAPOPS yang sudah terkurung di dalam sebuah kapsul yang sangat besar.

"A-apa yang kau lakukan, hah!? Lepaskan teman - temanku!" Boboiboy pun melajukan motornya, bermaksud menyerang Ejo jo.

Tapi ia mulai ragu, saat Ejo jo tidak melakukan perlawanan sedikit pun. Atau bahkan hanya bersiap melawan pun tidak ada. Ia sangat santai.

Boboiboy berusaha mengabaikannya. Ya, dia memang naif saat emosi. Ia pun terus memecut motornya tanpa berpikir kalau ada jebakan yang sudah menunggunya.

Tiba - tiba, Ejo jo mengarahkan tangannya ke Boboiboy dan keluarlah sebuah kapsul yang seukuran dengan tubuhnya.

Boboiboy yang terkejut jadi kehilangan keseimbangan dan jatuh dari motornya. Saat kapsul itu mendekat, ia tidak sempat kabur lagi.

Bukk!

Boboiboy terkejut dengan apa yang terjadi. Otaknya tidak bisa mencerna keadaan dengan cepat.

[Name] mendorongnya.

[Name] menjauhkannya dari kapsul.

[Name]..... menyelamatkannya.

Tapi, apa?

Sebagai gantinya, [Name] lah yang harus terkurung di kapsul itu.

"[Name]!!!!!!!"

Boboiboy berteriak sekencang - kencangnya saat ia melihat adiknya tenggelam di dalam kapsul yang berisi air. Ia juga tambah terkejut saat kapsul itu menyusut, menyesuaikan ukuruannya dengan ukuran tubuh [Name].

Boboiboy yang emosinya sudah tidak bisa dikendalikan pun berubah menjadi Boboiboy Halilintar dan menerjang Ejo jo.

Ia bergerak dengan gerakan kilatnya dan menyerang Ejo jo dengan cepat dari segala arah.

Lalu dengan tebasan terakhir.

Crashhhh!!

Tangan, kaki, dan punggung Ejo jo berhasil tertebas. Tangan kanan dan kaki kanan Ejo jo putus, sedangkan punggungnya hampir terbelah.

Boboiboy berubah menjadi Boboiboy Gempa dan mengeluarkan golem tanahnya.

Ia menggedor - gedor kaca kapsul yang keras itu sambil terus meneriakkan nama adiknya.

"[Name]! [Name]!"

Padahal sudah ada golem yang ikut menggedor kaca itu. Tapi kenapa tidak pecah juga? Bukankah penciptanya sudah dikalahkan?

Flashback off

♡♡♡

Manusia Biasa Menjadi Pelindung Galaxy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang