[Name] menggelengkan kepalanya. Menolak membenarkan apa yang ia lihat.
Ia ingin berteriak.
Ia tidak peduli jika tenggorokannya harus berdarah lagi karena teriakan itu.
Napasnya semakin cepat.
Keringat mulai membanjiri tubuhnya.
♡♡♡
"[Name]! Bangun!"
[Name] spontan membuka matanya.
Ia melihat Boboiboy yang menatapnya khawatir. Boboiboy mengelus kepala adiknya itu.
"Akhirnya kau sadar juga. Kau membuat kami khawatir, tahu!?"
[Name] mencoba bangkit dan duduk. Ia memegang kepalanya yang entah kenapa terasa sakit.
"Apa kau ingat apa yang terjadi?" tanya Yaya.
[Name] memiringkan kepalanya. Kemudian ia menggeleng pelan.
"Kau menghirup gas planet ini terlalu banyak sampai akhirnya kau pingsan. Lalu kami membawamu dan beristirahat di sini," jelas Boboiboy sambil menyodorkan tempat minumnya.
[Name] meraih tempat minum itu dan meminum isinya.
Perasaannya campur aduk.
Jadi ternyata dia sendiri yang terkena efek gas? Bukan teman - temannya?
Lalu apakah pemandangan mengerikan itu hanyalah mimpi? Atau ilusi gas itu?
Dan apakah suara Rika juga hanya ilusi?
[Name] semakin pusing saat memikirkannya.
"Sepertinya kita harus di sini dulu untuk sementara. Di luar sudah sangat gelap dan akan berbahaya jika kita tetap berkelana," ucap Yaya yang langsung disetujui teman - temannya.
Kruyukkkk
"Hehehe. Maaf." Gopal cengegesan. Ia pun dengan gesit mengambil beberapa batu dan mengubahnya menjadi makanan.
Setelah makan malam singkat, mareka pun beristirahat.
[Name] tidak sedikit pun melepaskan genggamannya dari baju Boboiboy sampai membuat sang empu kebingungan. Tapi Boboiboy memilih membiarkannya dan tidak bertanya lebih lanjut.
Ia berpikir [Name] hanya ketakutan dengan ilusi yang dialaminya tadi.
Waktu sudah tengah malam. Tapi [Name] tidak bisa tidur.
Ia telentang menghadap langit - langit gua sambil tetap menggenggam baju kakaknya.
"Kau kenapa? Ayo tidur, sudah malam," Boboiboy berbisik. [Name] tidak merespon.
"Kau mimpi apa sih sampai ketakutan begini?" Akhirnya rasa penasarannya pun terungkapkan juga.
[Name] menggeleng.
Ia tidak mau menceritakan mimpi yang berhubungan dengan masa lalunya.
Ia masih belum siap.
Ya, Boboiboy memang tidak tahu masa lalu tragis yang dialami [Name].
Dan [Name] sendiri tidak pernah berniat menceritakannya.
Boboiboy pun mengalah.
"Ya sudah. Ayo cepat tidur," katanya sambil mengelus pelan rambut [Name].
[Name] mengangguk dan memejamkan matanya walau ia tahu ia tidak akan bisa tertidur malam ini.
♡♡♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Manusia Biasa Menjadi Pelindung Galaxy [END]
Fiksi PenggemarKisah kamu yang bergabung bersama kakakmu, sang pelindung galaxy yang terkenal.