Delapan

2.3K 273 10
                                    

"Biar semua tahu, ini dunia baru. Sama - sama kita tentang sampai menang!"

"Hei hei hei!"

"Jeng jeng jeng!"

"Salah lirik oy!"

"Tahu nih! Itu kan lagu lapak sebelah!"

Hari masih pagi, tapi keadaan pesawat antariksa anggota TAPOPS sudah sangat berisik. Ya, siapa lagi kalau bukan TTM. Alias Trio Trouble Maker, si Taufan, Blaze, dan Thorn.

Kelakuan mereka hanya bisa membuat yang lain terdiam karena malas atau karena tidak peduli. Termasuk TC. Alias Trio Cool, si Halilintar, Ice, dan Solar.

[Name] meminta bantuan pada Solar untuk membuat obat bagi mereka. Walaupun sebenarnya [Name] tidak begitu mengerti tentang zat - zat kimia dari luar angkasa, tapi ia tetap berharap Solar bisa membantunya.

Ya, memang kepintaran Solar tidak pernah diakui oleh Boboiboy lainnya. Termasuk Gempa, elemen Boboiboy yang selalu mengayomi dirinya yang lain pun tidak percaya pada kepintaran Solar.

Kenapa?

Karena pernah suatu ketika Blaze dan Thorn tubuhnya menjadi kecil dalam artian ukuran tubuhnya, bukan menjadi bayi, akibat terkena ramuan Solar. Memang, bukan salah Solar sepenuhnya, tapi sejak itu Gempa menganggap ramuan buatan Solar hanya akan membuat masalah.

Saat ini, di dalam lab pesawat, [Name] izin pergi ke ruang penyimpanan Power Sphera untuk memperkuat sistemnya.

Solar pun hanya mengangguk sekilas setelah [Name] bicara dengan bahasa isyarat. Yah, berhubung Boboiboy asli masih ngambek sama [Name] dan Solar termasuk Trio Cool, jadi tidak heran kalau responnya begitu.

Saat menuju ruang Power Sphera, tanpa disadari selembar kertas kecil jatuh dari saku rok [Name]. Gempa yang kebetulan lewat memungut dan melihatnya.

Siapa ini? batinnya.

♡♡♡

"Woy, kalian jangan berisik, kenapa sih!? Budeg kupingku lama - lama!" bentak Halilintar, yang notabane adalah elemen Boboiboy yang tertua.

"Benar, nih! Thorn juga, jinakkan kantong semarmu itu! Aku jadi tidak bisa tidur, tahu!" sahut Ice.

"Eh, kok Ice panggil Thorn cuma nama doang? Pakai sebutan 'Kakak' dong," balas Thorn. "Hah? Aku yang kakakmu!" balas Ice lagi.

"Ih, Thorn kan munculnya episode 5. Ice kan episode 17. Jadi Thorn yang kakak!"

Ice terdiam sebentar. "Tapi yang upgrade duluan siapa?"

"Yang pasti aku," sahut Halilintar.

"Kak Hali tidak masuk hitungan!" cela Thorn dan Ice bersamaan.

"Diam kalian! Atau kalian mau pangkatnya kuturunkan lagi!?" lerai Ciciko. "Ma-maaf, Komandan!"

"Tapi Komandan, pangkat kami sudah yang paling rendah, jadi tidak bisa diturunkan lagi," sahut Thorn, si polos yang lebih cocok disebut menyebalkan. Tentu, Thorn mendapat pandangam sinis dari elemen lainnya.

"Tentu bisa. Kubuat kalian tidak berpangkat sama sekali. Mau!?" Para elemen Boboiboy yang ada di ruang kemudi sontak menggeleng sambil hormat TAPOPS.

♡♡♡

[Name] mengingat saat Ochobot menariknya tadi. Ochobot membawanya ke tempat Adu du untuk memaksanya memberitahu obat penawar Boboiboy.

Tapi itu tidak berhasil. Adu du sudah pingsan duluan sebelum sempat berbicara. Hingga akhirnya [Name] dan Ochobot menyerah lalu meminta bantuan pada Solar.

Saat sampai di ruang Power Sphera, [Name] meraba saku roknya. Kemudian ia sadar bahwa ia kehilangan sesuatu.

[Name] pun gelagapan dan panik. Ia keluar dari ruangan dan berniat kembali ke lab. Siapa tahu barang itu terjatuh di sana.

Solar sedikit kaget saat melihat [Name] dengan terengah - engah. Bukan apa - apa. Dia cuma takut penyakit [Name] kambuh.

Saat Solar menanyakan ada apa, [Name] tidak menanggapinya. Ia terus saja mencari barangnya yang hilang itu.

Tapi nihil.

[Name] menunduk sedih sampai membuat Solar kebingungan. Sesaat kemudian, [Name] pun pergi dari lab, meninggalkan Solar yang masih tidak mengerti dengan apa yang terjadi.

[Name] berlari keluar lab dan menelusuri sepanjang jalannya menuju ruang Power Sphera.

Di mana benda itu? batinnya.

♡♡♡

Manusia Biasa Menjadi Pelindung Galaxy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang