''Pertemuan kita yang tak disengaja, membuat awal tanpa rencana,''
_Keyzyna Xeline Marvellyn_
♡ ♡ ♡
''TES TES. UNTUK KELAS 10 MOHON MENUJU KE SUMBER SUARA,'' kata Pak Jajang menggunakan speaker. Karena kali ini sekolah SMA Garedion mendapatkan sebuah kesempatan untuk berkolaborasi dengan SMA favorit di luar kota, jadi Pak Jajang selaku waka kesiswaan di utus untuk menangani hal ini.
''Anjir, panas-panas gini di suruh ngumpul.'' keluh Zaza yang sudah seperti cacing kepanasan, gadis barbar se SMA Garedion. Gadis yang mempunyai nama lengkap Khanza Catalonia adalah deretan murid yang terkenal barbar dan sangat menguras tenaga jika meladeninya. Hanya orang-orang beriman kuat yang sanggup menjadi temannya.
''Bacot lo, sekarang bukan waktunya buat cosplay jadi cewek prik,'' ketus Michelle. Mungkin dari semua sahabatnya Michelle lah yang paling waras. Michelle Aurelia, gadis blasteran China-Indonesia yang mempunya sifat dewasa dan menjadi konsultan terbaik bagi sahabatnya.
''Wait wait. Xeline dimana?'' panik Zaza.
''Dongo. Lo baru ngeh hah?! Gue udah nyariin dia dari tadi,'' jawab Michelle sinis.
''Ya udah, ayo kita cari!''
''Lo tu bego apa bego si? Kita kumpul dulu baru nyari Xeline.''
''Lah, kok gitu?''
''ASTAGA. YA TUHAN. YA KITA DENGERIN PENGUMUMAN DULU LAH ZAZA!'' jerit Michelle frustasi. Sungguh, rasanya ia ingin memakan Zaza sekarang.
''Ya udah ayok. Nggak usah sok frustasi kali, lo kaya nenek lampir,'' ucap Zaza tertawa puas. Dan Michelle hanya bisa mengelus dadanya sabar.
Zaza dan Michelle sampai di lapangan tempat anak kelas 10 disuruh berkumpul. Zaza dan Michelle langsung ikut baris dibelakang. Dan benar saja, Xeline tidak ada disana. Entah dimana anak itu sekarang.
Pak Jajang mulai mengumumkan siapa saja yang ikut dalam kolaborasi sekolah. Dan ternyata Michelle, Zaza, dan Xeline ikut. Entah itu kebetulan ataupun tidak. Pengarahan masih berlanjut walaupun terik matahari menerjang, tapi tidak menggoyahkan hati pak Jajang untuk membubarkan barisan.
1 jam berlalu, barisan sudah dibubarkan. Dan tepat, bel istirahat berbunyi. Sekarang, tujuan mereka hanya kekantin. Sungguh berdiri dibawah sinar matahari membuat mereka merasa dehidrasi.
''Enak-enakan ya lo bolos disini,'' ucap Michelle menghampiri Xeline.
''Lo nggak ngerasaain di panggang dibawah sinar matahari. Enak bener hidup lo bolos pas jam pelajaran.'' sahut Zaza yang tiba tiba meminum es jeruk yang Xeline pesan.
''Tapi kalian nggak ngerasain, GUE DI GHOSTING LAGI HUAAA,'' pekik Xeline tertahan. Mungkin baginya ghostingan adalah makanan sehari-hari. Walaupun begitu, ia sama sekali tidak ada rasa kapok. Ia mudah sekali terhasut dengan ketikan seorang buaya.
''Buat lo, Keyzyna Xeline Marvellyn. HAH!! Mamam tuh ghostingan virtual,'' ucap Zaza tertawa puas.
''Dighosthing lagi kan? Omongan gue nggak lo percaya sie!'' sahut Michelle.
''Makanya nggak usah belagu. Sok sokan virtual!'' lanjut Michelle.
''Kalian malah nambah beban gue anj,'' sarkas Xeline.
''Eh tadi kalian kumpul disuruh ngapain?'' tanya Xeline pada kedua sahabatnya.
''Cuma pengumuman kalo sekolah kita bakal kolaborasi sama SMA Lintang Utama,'' jawab Michelle santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFALINE
Teen FictionCERITA INI MENGANDUNG KEBAPERAN DAN KE ABSURDTAN YANG HAKIKI ! [On Going] -------------------------------------------- Bertemu secara virtual, sampai jadian juga masih virtual? Dua insan yang tidak sengaja kenal karena kegiatan kolaborasi sekolah. K...