Panggilan pertama

38 2 1
                                    

"Jarak beda, tempat beda, hati sama. Jiakh!"

_Keyzyna Xeline Marvellyn_

Satu minggu berlalu, hubungan Farel dan Xeline semakin dekat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu minggu berlalu, hubungan Farel dan Xeline semakin dekat. Ya... Walaupun mereka dekat karena hanya sama-sama sebagai ketua panitia. Tapi, tetap saja Xeline menganggap itu sebagai modus untuk pdkt. Kapan lagi, dapat cogan virtual.

Jujur saja, sebenarnya Xeline sama sekali tidak tertarik dengan kegiatan ini. Ia terlalu malas untuk mengurus ini semua. Apalagi, sekarang ia di tunjuk sebagai ketua panitia. Di satu sisi ia sangat bersyukur dan di sisi lain ia sangat tertekan. Ini seperti keajaiban, ia di pilih menjadi ketua panitia hanya karena menolong Farel membuat group chat. Padahal banyak yang mau jadi ketua panitia untuk kegiatan ini, tapi mungkin ini takdir Tuhan untuk mendekatkan mereka berdua. Ya, Xeline berfikir seperti itu. Ada-ada saja memang.

Dan disini Xeline berada sekarang, di kantin sekolah, di temani mbok Jum, Pakde Karwo atau biasa di panggil Pak Wo, Bu Juminten, Mas Condre, Bunda Lani, Bude Leha, dan Teteh Ria. Terus, dimana siswa-siswi lainnya? Mengapa hanya Xeline yang berada di kantin?

Ya jelas saja, Xeline telah melakukan aksi bolos nya. Sehari tidak melakukan hal yang membuat orang darah tinggi, tentu saja tidak bisa. Kalau kata Xeline, "hidup itu sekali, jadi harus dinikmati". Menikmati hidup tidak harus selalu dengan kemewahan, bisa makan gorengan di kantin dan menggibah dengan para penjual kantin saja, Xeline sudah seperti orang yang berada di surga.

Memang sangat sederhana, tapi caranya juga sangat istimewa sampai tidak bisa berkata-kata.

"Eneng teh ndak kena marah kalau bolos terus?" tanya Teh Ria yang sedari tadi memperhatikan Xeline dengan santainya memakan gorengan saat semua siswa-siswi belajar di kelas.

"Kalau ketahuan kena marah lah, Tehri. Apalagi kalau ada anak OSIS kurang kasih sayang yang lewat, beh, pasti udah ada di BK Xeline sekarang. Tapi, hidup kan butuh dinikmati." ujar Xeline dengan mulut penuh. Pipinya menggembung, rahangnya naik turun mengunyah gorengan.

"Kalau dilihat-lihat kamu itu cantik loh. Tapi kenapa tingkah kamu buat orang istighfar mulu," kata Mas Condre.

"Iya loh, apalagi kalo di satuin sama Zaza. Eh, tapi Zaza nggak pernah ikut bolos," timpal Bu Juminten.

Xeline tertawa mendengar itu. Oh Tuhan, apakah orang-orang di sekitarku baru menyadari kecantikan anak soleha ini? Monolog Xeline.

Jika bisa di gambarkan, orang terpede saat ini adalah Xeline. Ia begitu pede, bahkan tak memperdulikan kalimat belakangnya. Apa ia tak sadar dengan tingkahnya?

"Xeline memang sesat, tapi Xeline nggak pernah ngajak temennya buat sesat bareng dia," sahut Bude Leha.

Nilai plus dari seorang Xeline adalah, ia tak pernah mengajak Zaza ataupun Michele ikut melakukan hal-hal seperti membolos, atau tidak mengerjakan tugas. Walaupun ia sering merepotkan Michele dan Zaza ketika ia di panggil guru BK, tapi ia tidak mau temannya ikut dihukum bersama dia.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 09, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RAFALINE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang