"Virtual. Satu kata, 7 huruf, berjuta sakit dan berjuta kebodohan."
_Michelle Aurelia_
"Ini banyak banget gilee. Mana namanya susah-susah lagi," gerutu Farel. Seperti yang pak Anang amanahkan, Farel sekarang membuat grup dan memasukkan nomor temannya ke dalam grup tersebut. Pekerjaan satu telah selesai, semua siswa-siswi SMA Lintang Utama yang terpilih sudah dimasukkan. Sekarang tinggal SMA Garedion. Tapi, ia dibuat bingung sendiri mau memasukkan nomor siapa dulu. Masalahnya nama-nama mereka terlalu sulit bagi Farel.
"Lo save aja dulu nomor yang namanya paling mencolok dan mudah lo hafal. Terus suruh dia yang masukin temennya," usul Devan. Mungkin terlihat memanfaatkan, tapi usulan itu boleh juga.
Farel mengangguk setuju. Ia mulai melihat satu persatu daftar nama siswa-siswi SMA Garedion.
"Key? Key-Zyna," gumam Farel mengeja.
"Udah nemu?" tanya Devan. Ia merebut kertas yang Farel pegang.
"Udah," jawabnya.
"Yang mana?"
"Nomor 28."
"Anjir. Ini namanya susah banget gila! Katanya lo kesusahan?" tanya Devan.
"Memang susah. Tapi namanya paling mencolok bagi gue. Key... Gua manggil Key. Mudah, cantik lagi," jawab Farel.
"Nama aja Lo kira cantik, apa kabar kalau lo tau orangnya. Lagian belum tentu panggilan dia Key." sarkah Devan menjitak kepala Farel.
"Nggak perduli. Gue suka manggil Key."
••••••
"Gue nyesel ikut kolaborasi. Masa yang lain udah pulang kita masih di sekolah," keluh Xeline.
"Jangan ngeluh. Ambil hikmahnya aja. Kalau tiba-tiba nanti ada cogan yang ngechat lo,'' sahut Zaza.
"Gue aminin paling keras," seru Xeline berhasil membuat atensi para murid SMA Garedion tertuju padanya.
"Itu yang di belakang. Kenapa ngobrol terus? Udah faham tentang kegiatan kita selama kolaborasi?" tanya Pak Jajang garang.
Alih-alih menjawab. Zaza dan Xeline malah saling menyenggol satu sama lain.
"Gara-gara lo sih!" ketus Zaza kembali menyenggol Xeline.
"Sudah-sudah. Malah ribut," sahut pak Jajang membuat Xeline dan Zaza bergeming.
"Oke saya ulang. Kalian nanti akan masuk ke dalam group melalui via WhatsApp. Disana kalian bisa bertukar pikiran satu sama lain. Agar tidak mengalami kecanggungan, pihak SMA Lintang Utama akan membuat dua group. Group satu berisi guru pendamping dan group ke-dua tidak ada guru pendamping. Untuk itu, dimohon kerja samanya. Jaga kesopanan kalian, paham?"
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFALINE
Teen FictionCERITA INI MENGANDUNG KEBAPERAN DAN KE ABSURDTAN YANG HAKIKI ! [On Going] -------------------------------------------- Bertemu secara virtual, sampai jadian juga masih virtual? Dua insan yang tidak sengaja kenal karena kegiatan kolaborasi sekolah. K...