BAG 11

6.1K 223 1
                                    

Happy Reading
.


"Ray, lo kenapa gak sekolah hari ini?" tanya Resa diseberang telepon.

"Sakit," jawab Raya singkat.

"Sakit apaan? Jangan-jangan bisulan ya lo?"

"Sembarangan lo. Gue beneran sakit, gak kuat jalan."

"Hah? lo beneran bisulan?"

"Bukan lah." Sewot Raya.

"Terus sakit apaan?"

"Sakit nikmat."

"Hah?" beo Resa.

Raya tertawa. "Hah heh hoh."

"Anjir, gak jelas banget sih lo. Mana ada sakit nikmat."

"Ada, lo bakal rasain kalo udah punya suami. Udah ya, gue tutup. Bye muach."

Raya mematikan sambungan teleponnya sepihak. Menyimpan kembali ponselnya di atas nakas.

"Ray,"

Raya terkesiap, ia tersadar dari lamunannya. Dihadapannya sudah ada Arkan yang sedang berjalan menghampirinya.

"Loh, kok Mas udah pulang?" tanya Raya dengan menyalami tangan Arkan.

"Aku udah pencet bel dari tadi, tapi tidak dibuka-buka, akhirnya aku masuk dan ngeliat kamu lagi ngelamun. Lagi mikirin apa, hm?"

Raya menggeleng. "Enggak, gak mikirin apa-apa kok. Udah makan belom?" Tanya Raya.

"Udah. Keadaan kamu gimana? masih sakit?"

Raya menggeleng. "Udah mendingan kok."

Raya mengalungkan tangannya dileher Arkan, menyandarkan kepalanya di kepala Arkan.

"Mas, kalo aku hamil gimana?" tanya Raya.

"Alhamdulillah,"

"Kalau engga?"

"Kita harus bersabar dan terus berusaha,"

"Kan aku masih sekolah," Raya menghela nafas.

"Apa masalahnya? Kan lulus sebentar lagi. Kalaupun hamil, tidak akan langsung membesar dalam waktu sebulan, jadi tidak akan ketahuan siapapun. Jika itu yang kamu takutkan." Terang Arkan.

"Ray, sesudah lulus, kamu mau lanjut kuliah dimana?" lanjutnya.

"Aku tidak kepikiran buat kuliah, Mas,"

"Kenapa? Kamu gak pengen cita-cita kamu tercapai?"

"Pengen banget, jadi dokter cita-citaku, tapi itu dulu. Sekarang setelah menikah dengan mas, cita-citaku berubah, pengen jadi istri mas satu-satunya selamanya, hingga Tuhan mempertemukan kita lagi di surga nya kelak. Jadi, bimbing aku jadi istri yang baik ya mas."

                            🐣🐣🐣

Saat ini keduanya tengah makan malam dengan makanan yang sudah Arkan pesan online. Raya tidak diperbolehkan masak untuk saat ini.

Makanan telah habis, Raya beranjak menuju wastafel dengan membawa piring kotor untuk Ia cuci. Setelah itu, Raya menuju ruang tamu menghampiri Arkan.

Melihat Arkan sedang menonton televisi, Raya dengan segera duduk di sampingnya. Tangannya ia lingkarkan ke perut Arkan, kepalanya ia sandarkan.

"Mas," panggil Raya.

"Hmm,"

"Mas," panggil Raya lagi.

Sepupuku suamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang