BAG 14

5K 200 13
                                    

Happy Reading
.

Ting tong

Suara bel mengalihkan atensi kedua insan yang sedang bersantai menonton televisi.

"Siapa mas?" tanya Raya menatap Arkan.

"Gak tahu, coba cek,"

Raya membuka pintu untuk mengetahui siapa yang nge-bel.

"Hay sayang," sapa orang tersebut.

"Mama, papa," Raya menyalimi keduanya. "Kalian kesini kok gak ngabarin dulu,"

"Gak di ajak masuk nih," goda Karin.

"Oh iya ma, sampai lupa." Cengenges Raya. "Yuk masuk."

"Siapa Ray?" tanya Arkan dari dalam.

"Ini mama sama papa,"

"Hai Ar,"

"Ma, pa," Arkan menyalimi orangtua nya. "kesini kok gak bilang dulu,"

"Biar surprise aja, ya kan pah," Arga mengangguk.

Arkan dan Arga duduk di sofa ruang keluarga, sedangkan Karin pergi ke dapur diikuti Raya.

"Oh ya, ini mama bawa mangga muda, tadi dikasih tetangga pas mau ke sini, siapa tahu kamu suka," mengeluarkan dari plastiknya.

"Mangga muda, kelihatannya enak banget ma," binar Raya.

"Kamu mau?" tanya Karin.

"Mau ma!" seru Raya cepat.

"Kalau gitu mama kupasin dulu ya,"

"Gak usah ma, Raya aja yang kupas, mama pasti capek kan?"

"Gapapa kamu duduk aja ya, nanti tinggal makan."

Raya mengalah, ia menuruti apa yang di katakan Karin, duduk dikursi yang ada.

Sedangkan di ruang tamu.

"Ar, kamu jadi mau pindah kerja di kantor papa?" tanya Arga.

"Iya jadi pa, mungkin minggu depan aku mulai masuk kantor,"

"Udah bilang sama Raya belum?"

"Belum, nanti aja pas waktunya udah deket."

Tak lama Karin beserta Raya datang membawa cemilan dan minuman untuk mereka.

"Nih minum dulu Ar, pah,"

Mereka menikmati cemilan sembari berbincang ria.

"Kamu makan itu gak asem Ray?" tanya Arkan melihat Raya memakan mangga muda dengan lahapnya.

"Enggak, manis loh ini. Cobain deh mas," menyodorkan potongan mangga pada Arkan.

"Gak ah, lihat aja udah ngilu begini," Arkan bergidik. "Beneran gak asem?" Raya menggeleng.

"Mungkin Raya lagi ngidam," celetuk Karin.

"Ngidam," beo keduanya.

"Iya. Kan yang ngidam tuh biasanya yang asem aja dibilang manis, kayak Raya ni."

"Kamu hamil Ray?" tanya Arkan.

"Mana aku tahu mas,"

"Kapan terakhir menstruasi, Ray?" tanya Karin.

Raya mengingat-ingat. "Sekarang tanggal berapa?"

"Tanggal limabelas."

"Seharusnya minggu kemarin aku mens,"

Karin tersenyum. "Nanti cek ke dokter ya."

🐣🐣🐣

Saat ini, Arkan dan Raya sedang berada di Rumah sakit untuk meng-tes kehamilannya. Mereka duduk di bangku antrian paling akhir, menunggu namanya terpanggil.

Sepupuku suamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang