Change My World

373 39 9
                                    

Tags :

#bxb #peraya #singtokrist #kristsingto #singkit #boyslove

"Ya sudah aku tidak mau bicara dengan, Phi." Ucap seorang pemuda bernama Krist dengan mengerucutkan bibirnya. Sedangkan pria lain yang ada di hadapannya hanya tertawa geli melihat tingkah imut kekasihnya itu. "Beraninya Phi tertawa, Phi meledekku ya" sungut Krist.

Pria bernama Singto itu akhirnya tertawa lebih keras hingga bahunya terguncang. "Astaga sayang. Kau ini jutek sekali. Jangan cemberut seperti itu na".

"Itu karena Phi tidak peka. Aish aku lupa jika aku mempunyai kekasih seorang kulkas berjalan" . Singto menatap Krist dengan senyuman teduh. "Maafkan phi sayang, tapi memang Phi tidak bisa pergi besok. Phi ada meeting dengan klien dari luar negeri".

"Tapi besok tanggal 14 Februari Phi. Hari kasih sayang. Apa phi tak mau kencan denganku di hari itu. Selalu saja pekerjaan yang Phi utamakan. Bahkan 1 bulan ini kita hanya pergi 1 kali. 1 kali phi, phi tega sekali padaku" ucap Krist sambil menunduk.

Oke, bayi kura-kura di depannya ini sudah mulai mengeluarkan jurus andalannya untuk membujuknya. Singto takut tidak bisa menahan diri. Ingatkan dia jika dia masih ada di cafe seberang gedung tempatnya bekerja. Mengerjai kekasihnya sedikit sepertinya tidak masalah. Semoga dia tidak dikunci diluar kamar nantinya.

Mereka memang tinggal bersama di apartement milik Singto. Semenjak orang tua Krist meninggal dan mulai menginjak semester ketiga kuliahnya akhirnya Singto mengajak Krist untuk tinggal bersamanya. Awalnya Krist menolak karena masih ada rumah peninggalan orang tuanya, apalagi tempat kerjanya juga dekat dengan rumah lamanya. Ya, selain berkuliah dia bekerja paruh waktu di sebuah toko roti. Namun Singto beralasan tidak ada yang menjaganya nanti dan menyuruh Krist berhenti dari pekerjaannya biar Singto yang menghidupi Krist. Sungguh, saat itu Krist merasa menjadi seorang sugar baby. Abaikan pikiran konyol Krist.

"Kau juga banyak tugas kan sayang". "Ayolah phi, ini hanya 1 hari tidak 1 minggu. Aku bisa mengerjakan tugasku setelahnya. Lagipula kan ada Phi yang akan membantuku" . Singto menyentil keningnya pelan hingga sang korbang mengaduh.

"Enak saja, bagaimana kalau phi tidak mau membantumu, huh?"

"Aku akan merajuk pada Phi 1 bulan lamanya" ujar Krist dengan menjulurkan lidahnya. Singto semakin tertawa. Lebih baik dia menyerah daripada kura-kura di depannya benar-benar akan mendiamkan dia nantinya. Dia akan mengatur ulang jadwal meeting dengan kliennya.

"Baiklah, kau ingin kemana besok?". Mata Krist berbinar. "Sungguh phi akan menemaniku. Aku ingin pergi ke taman bermain dengan Phi. Menaiki semua wahana disana dan membeli makanan-makanan disana. Lalu aku ingin nonton di bioskop. Kemudian berkencan dengan phi di Rama Bridge. Uh.. itu romantis sekali. Kau tau Phi... "

Singto tak memperhatikan kalimat Krist selanjutnya yang sedang asyik berceloteh itu. Baginya melihat kesayangannya bahagia seperti ini membuat harinya berwarna. Jangan kalian pikir seorang Singto adalah manusia normal yang akan banyak bicara atau supel kepada orang lain.
Seperti yang Krist bilang, dia itu kulkas berjalan. Yang bisa ditampakkan dari raut wajahnya hanya muka datar dan dingin. Hanya dengan Krist saja Singto bisa memiliki banyak ekspresi.

Dia jadi ingat pertemuan pertamanya dengan Krist. Pria manis di depannya ini tak sengaja menabraknya saat berjalan di Mall saat dia melakukan pengecekan pada beberapa storenya di sana. Dan dengan beraninya malah Krist yang mencaci makinya di depan banyak orang. Saat itu banyak karyawan yang tercengang melihat seorang remaja mencaci Bos mereka. Setelah puas mencaci maki Singto, Krist begitu saja masih dengan menggerutu.

"Dasar pria kulkas, bukannya meminta maaf. Malah diam saja" . Singto tertawa jika mengingat itu. Hei dia yang ditabrak malah dia yang dicaci. (Uke selalu benar Singto, ingat itu)

Valentine in One-shotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang