A SOFT SIGH BETWEEN SLEEP AND AWAKE

824 63 8
                                    

Tags :
#kristperawat #kristsingto #peraya #perayafamily #perayacouple #singkit #singtokrist #singtoprachaya #oneshot # #sotuscast

Pernahkah kau berada dalam situasi di mana kau merasa seluruh dunia serasa mengimpitmu? Tanah di bawah kakimu retak terbuka, menunjukkan perutnya yang menganga dan lidah apinya yang berkobar untuk menelanmu? Seperti sulur pohon tumbuh memanjang dan daun runcingnya melingkar dan mencekik dan menyengat? Longsoran batu-batu besar berguling menuruni lereng ke arahmu, berkejaran untuk menguburmu? Seperti langit yang hancur berkeping-keping dan menghujamkan pecahan-pecahan tajam ke atas kepalamu?

Kepalamu, yang sekarang kosong dan hampa, tanpa terisi apa-apa, tanpa pikiran. Tidak ada ide cerdas tetapi juga tidak ada komentar bodoh.

Hatimu, yang sekarang kosong dan hampa, tidak memiliki perasaan, tidak ada cinta, tidak ada kebahagiaan, tidak ada kesedihan atau ketakutan.

Jiwamu, yang kini tersesat dan mengembara, dan bertanya-tanya.
Apa yang telah aku lakukan, apa yang kini aku lakukan, apa yang akan aku lakukan?

Apa yang mesti kulakukan? Apa yang dapat aku lakukan?

Kerap terlintas di pikiranku, bahwa aku terlambat membuka pintu dunia. Betapa aku telah menghabiskan waktu percuma. Betapa aku telah menyia-nyiakannya selama bertahun-tahun. Bagaimana aku menjalaninya?

Karena sekarang setiap kali aku melihat ke luar, aku melihat jauh, aku melihat luas, kutemukan begitu banyak hal lama yang ternyata baru bagiku. Ada begitu banyak hal yang ingin aku coba. Banyak sekali pemikiran yang ingin aku pikirkan. Ruang pandang yang ingin aku lihat. Tingkatan irama yang ingin aku dengar. Ragam aroma yang ingin aku cium. Berlimpah rasa yang ingin aku nikmati.

Banyak mimpi yang ingin aku wujudkan.

Tetapi...

Mengapa kini aku merasa begitu sunyi. Seperti gurun pasir yang meranggas tandus. Seperti sungai yang mengering berbatu. Bagaikan gundukan bukit kecokelatan yang terampas tanaman hijaunya yang rimbun.

Kekosongan mencekik.

Ketiadaan saling bertabrakan.

Ketidakmampuan untuk melakukan apa pun terasa membutakan.

Mengapa aku tidak bisa berpikir, mengapa aku tak mampu melihat, mendengar, mencium, mengecap. Aku tak mampu merasakan?

Aku ingin menggerakkan tubuh, menggerakkan kaki, menggerakkan tangan, tetapi seperti ada sesuatu di dalam diri yang mencegah setiap langkah yang kutapakkan. Kakiku terpaku dan terikat ke tanah. Aku tidak lagi memiliki dukungan dan benteng untuk bersandar.

Otakku sudah bergumam dan berbicara pada dirinya sendiri, membisikkan ketiadaan. Tidak ada yang bisa kau lakukan, tidak ada yang bisa kau katakan. Tidak ada lagi yang bisa kau dapatkan. Tidak ada lagi pencapaian yang bisa kau raih.

Kau - telah - terjebak - di sini - dan - kau - akan - tinggal - sampai - akhirmu.

Kau sendirian, dan kau akan selalu sendirian.


*****


Singto menghempaskan penanya, kernyitan terukir di dahinya saat dia menenggelamkan wajah di telapak tangannya yang terasa dingin. Dia sangat lelah, mental dan fisik. Mental setelah menuangkan semua pemikiran tajam dan berat keluar dari sistemnya. Dan fisik karena menuliskan kata-kata panjang dan dalam dengan pena biasa di atas kertas.

Pada awalnya, Singto sedang mengetik di komputer saat tiba-tiba dia berhenti, saat dia mendadak merasa dunianya terasa hancur dan mulai runtuh. Dia mengambil buku catatan dan pena, kemudian mulai menulis.

Menulis semua, apa saja, semua hal yang tiba-tiba muncul di kepalanya dan meremas isi perutnya. Menekan otaknya, menyakiti dadanya, meruntuhkan jiwanya. Dan sekarang, dia lelah, sangat lelah, terkuras.

Valentine in One-shotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang